6. Curiga

233 20 5
                                    


"Gilaa ini tugass gilaaa..." Arin mengacak kerudungnya. Sudah 7 jam mereka di perpustakaan. Dan hari sudah menunjukan pukul delapan malam. Perpustakaan tutup pukul 10 malam.

"Stay aja ya,"ujar Kala. Ia menatap laptopnya.

"Room kan udah penuh mau tidur dimana kita?" Tanya Arin.

"Jangan kaya orang kehabisan akal gitu dong, gue tau spot yang bagus" ujar Kala.

Di perpustakaan memang ada room yang di pergunakan untuk menginap. Jumlahnya terbatas hanya ada 10. Jadi biasanya selalu full dan antri untuk mendapatkan kuncinya. Dan hanya di perbolehkan untuk 1 malam saja per orang.

Kenapa mesti memgerjakan tugas, paper dan yang lain di perpustakaan? Pertama tempat yang startegis dan jauh dari segala gangguan. Kedua semua sumber yang di butuhkan bisa di akses. Ketiga wifi gratis. Ke empat, suasana perpustakaan membuat diri terpacu untuk mengejar dead line. Yang ke empat ini yang paling penting, karena tak bisa di dapatkan di ruang manapun. Sebenarnya ada satu lagi. Ada tipikal orang-orang yang hanya akan rajin jika ia berada di antara orang ramai. Bukan bermaksud pamer. Tapi ada dorongan tersendiri untuk giat jika berada di keramaian.

"Ayok, ikut gue" Kala mengajak Arin setelah mereka menaruh barang-barang di troli. Karena terlalu banyak dan berat jadi mereka menggunakan trolli. Di perpustakaan memang banyak sekali fasilitas canggih yang sangat menguntungkan. Misalnya Headphone gratis yang bisa di pinjam, hoberboard untuk berjalan mengelilingi perpustakaan yang luas. Silent capsule, semacam ruangan kecil bebentuk kapsul untuk orang yang ingin super fokus tanpa gangguang. Dan masih banyak fasilitas lainnya. Dan yang paling keren zaman sekarnag di perpustakaan di perbolehkan makan. Di kampus ini di sediakan ruangan khusus untuk makan. Di dalamnya hanya makan tidak di perbolehkan membawa peralatan lain selain untuk makan. Dan perorangnya di beri batas waktu. Satu lagi, kamar mandi untuk mahasiswa.

"Kita di sini dulu,"bisik Kala sambil melihat sekitar. Ruang baca bagian atas memang terlihat sepi.

Mereka akan menunggu hingga jam setengah 10. Karena pukul 10 kurang biasanya sitem mulai mematikan lampu yang tak perlu. Kala mendengar cara ini dari beberapa orang. Beberapa diantaranya ada yang sukses dan ada juga yang ketahuan. Tergantung bagaimana mereka pintar menghindar dari cctv.

Setekah lampu di padamkan Kala dan Arin mencari spot yang tak di jangkau cctv. Mereka melanjutkan mengerjakan tugas di sana hingga ketiduran.

***

"Lohh...loh apaan tuh Kal?"Tanya Arin yang duduk di belakang Kala. Mereka dalam perjalanan pulang sekitar pukul delapan pagi.

Mereka melihat mobil dan dua motor di tepi jalan. Namun yanga aneh adalah dua orang berbeda di tengah jalan yang sepi itu.

Kala melihat tetangga di sebelumnya yang pernah memberikan sarapan di depan lift. Telihat lelaki itu berhenti di tengah jalan. Dan ada dua motor menghadang. Kala langsung turun dari motor bersama Arin.

Tiba-tiba Arin melihat seseorang yang tengah menyembunyikan pisau di balik tangannya sementara teman satunya berbicara tetangganya yang beri sarapan waktu itu.

BAKKK..BOUGHHH..

"Kallaa!" Arin menjerit melihat sohibnya tiba-tiba memberikan tendangan jarak jauh. Hingga sosok yang memegang pisau tadi terkapar di aspal.

"Hehh siapa kau?" Tanya sosok satunya melihat temannya terkapar.

BEGGGH...

Satu pukulan mengenai telinga.

"Cepat, dol!"pria yang barusan mendapat pukulan Kala langsung berlari menuju motornya dan menyuruh temannya segera naik.

"Yah kabur dia Kal,"ujar Arin

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang