43. Tak Terlihat

401 36 31
                                    

Dumm..Dumm...Dumm..

Suara tembakan bersahutan. Delapan orang anggota Alkean tengah berusaha menangkap sosok ketua di kediamannya, melawan sekitar dua puluh orang pengawal pria tua itu termasuk salah satunya si pria bertopeng. Alkean sepertinya salah langkah, atau memang si ketua sudah punya rencana untuk kabur.

"Capt, dua mobil meninggalkan rumah, dan mereka mengambil dua jalan berbeda"lapor Zac dari ear piece.

"Ikuti dengan drone," sahut Alkean.

"Siap capt,"balas Zac.

Alkean harus berhasil melumpuhkan si pria bertopeng. Meski ketua kabur setidaknya ia harus mendapat tangan kanan pria itu. Beberapa anggotanya masih bergumul menghabisi lawan dan ada juga yang menggeledah rumah untuk menemukan sesuatu.

Kreakk...

"Aarrgh!"

Alkean baru saja mematahkan pergelangan kaki salah satu pengawal ketua. Kemudian ia berjalan pelan mengikuti jejak si pria bertopeng menuju sebuah ruangan bawah tanah. Ternyata pria itu tengah baku hantam dengan Sera. Alkean baru menyadari pria itu punya beberapa keahlian seperti judo dan muathai. Dari gerakannya si pria terlihat pintar membaca gerakan Sera dan bisa mengimbangi jurusnya.

Alkean bersembunyi di balik tiang. Ia membidik telinga kiri si pria betopeng. Tujuannya memang bukan untuk membunuh si pria tapi hanya untuk bersenang-senang sebelum menangkapnya.

Sera sengaja mengulur waktu memberi serangan karena ia melihat Alkean yang sedang membidik sehingga ia berjarak dengan si pria itu dan tak membuat banyak gerakan di tempatnya

Dumm...

Satu tembakan melesat tepat mengenai telinga si pria. Pria itu mendesis memegangi telinganya. Daun telinganya sobek dan darah memancar.

Alkean mendekat ia memberi kode agar Sera mundur dan melakukan hal lain. Pria bertopeng menoleh. Ia melihat sosok pria yang tak mengenakan masker seperti penyusup lainnya. Ia menatap lama pada sosok Alkean.

"Jadi kau tangan kanannya Alkean Park sialan itu?"ujarnya pelan menatap Alkean lalu meludahkan darah di mulutnya. Sudut bibirnya sobek akibat pukulan Sera.

"Si pengecut itu pasti sudah tak sanggup melakukan hal-hal semacam ini. Aku sudah tak sabar ingin bertemu dengannya"lanjut si pria. Alkean yang mendengar itu hanya tersenyum miring. Ia tak boleh bersuara jika tidak pria ini akan mengenalinya. Ia mengenakan skin mask model baru makanya ia tak mengenakan masker seperti anggotanya.

Keduanya mulai memberikan serangan. Alkean membaca gerakan random pria itu dan mata elangnya menangkap dimana pria itu menyimpan beberapa senjata di tubuhnya. Ada senjata api, sejanta tajam dan juga spuit.

Alkean menyadari gerakan hati-hati pria ini. Ia mempelajari sifat dan cara pikir seorang spikopat dan ia juga harus berpikir dengan cara yang sama agar bisa melumpuhkannya.

Setelah beberapa serangan, Si pria bertopeng menyadari jika sosok pria di hadapannya lawan yang tangguh, adu keahlian fisik tak akan selesai dengan cepat.

Si pria bertopeng itu tersenyum miring lalu beberapa detik kemudian ia mundur ke arah dinding. Sementara itu Alkean bergerak ke arah kiri. Ia melepas dasinya dengan cepat. Lalu membalut pergelangan tangan kirinya.

Klik.

Lampu padam. Ruangan gelap gulita. Alkean sudah menduga makanya ia membalut gelangnya agar cahayanya tak terlihat di balik lengan bajunya.

Telinga Alkean siaga. Suara napas pun ia akan dengar saat ini namun si pria bertopeng itu cukup pintar. Ia membuat gerakan tipuan dengan menjatuhkan sesuatu dari meja.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang