27. Penyelamatan 🔞

869 47 44
                                    

Zhean melotot menatap darah mulai merembes. Saat ia hendak mendekat namun pria itu mengancam dengan menekan kuat senjata di rusuk Kala.

Klikk..

Klekk..

Pintu kembali terbuka dan masuklah 2 orang pria berpakian formal. Kala mengenali salah satunya tak lain tetangganya di unit sebelah, Jay.

"Jangan mendekat!"ujar si pria yang tengah menusuk Kala.

Kala semakin merasa kesakitan. Darah keluar semakin banyak. Ia berkeringat. Tangannya kunci dan kakinya di tekan.

Jay hendak memberi aba-aba pada temannya.

"Tungguu" ujar Kala

"Heiii...bajingan," Kala bebisik.

Pria itu menatapnya. Menatap gadis yang ia kunci di bawah tubuhnya. Sejujurnya Kala jijik. Tapi ia tidak boleh takut. Ia harus tetap berpikir.

"Iya lo anak dakjal, lu terangsangkan saat seperti ini. Kenapa? Lo mau bikin gue lebih kesakitan biar lo semakin terangsang?" Bisik Kala geram.

Pria itu semakin marah. Bagaimana Kala tahu rahasianya. Ia semakin menekan senjata berupa bolpoint dengan ujung berupa piasu. Ternyata itu alat perekam yang di modifikasi olehnya dengan ujung berupa pisau kecil.

"Kenapa? lo liat cacing alaska lo, udah berdiri belom atau udah mati pas gue tendang tadi" lirih Kala.

Pria itu menunduk dan menatap selangkangannya.

Bummbb...

"Araghhh.."

Kala mendorong tubuh pria itu saat ia lengah.

Boughh...boughhh

"Teteh udahh.."

"Arghhh.."Kala kembali menendang selangkangan pria itu. Jay langsung turun tangan. Pria itu di tarik dan Kala di amankan oleh Zhean.

"Teteh udah, obati luka teteh dulu"

"Gak.. dia harus kasih tau dulu dimana Arin" Kala memberontak.

"Biar mereka yang urus teh, sadar teh istighfar dulu"Zhean mendudukan Kala yang tampak kacau.

Bibirnya sendiri bergetar melihat kakaknya seperti ini. Sebagai adik ia tidak bisa melindungi Kala. Malah Kala yang melindunginya.

"Ayoo teteh naik, kita obatin luka teteh di unit kita" ujar Zhean berjongkok mencoba menggendong Kala di punggungnya.

Bukannya naik Kala malah berdiri mendekati Jay dan Zac yang tengah mengamankan si pria itu.

"Maaf nunim kami terlambat"ujar Jay dan Zac sambil menunduk hormat. Kala tidak memperdulikan mereka berdua. Ia diam berjalan pelan mendekat pria yang telah di ikat di sebuah kursi. Pria itu benar-benar babak belur.

"Teteh," Zhean menatap bingung kala.

Cuurrrr...

"Arghhh"pria itu kembali berteriak.

Darah dari paha pria itu memancur setelah Kala mengambil bolpoin yang di gunakan pria tadi untuk menusuk rusuknya.

"Teteh udah" Zhean memeluk Kala dari belakang.

"Lepas! Sialan dimana teman gue??!" Ujar Kala sambil berusaha lepas dari kekangan Zhean.

Pria itu masih sempat tersenyum.

"Nunim dia tidak boleh mati" ujar Jay pelan. Kala meringis memegangi rusuknya.

"Teh Ayo.." Zhean mencoba memanggul Kala tapi gadis itu terus berontak.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang