Tahun 2038. 7 tahun yang lalu.
Pukul 22.07
Alkean mengendarai mobil sendirian. Ia baru saja bertemu dengan salah satu musuhnya, Sigo, yang meminta Alkean untuk tidak lagi mengusik bisnisnya dan ia tak akan ikut campur dengan pekerjaan Alkean, asal pria itu memulangkan putranya. Alkean tidak mau berdamai. Pria itu tetap menjadikan Karez sebagai tahanan dan ia malah mengirimkan rekaman kondisi putra Sigo itu beberapa waktu lalu. Sigo murka, ia tak terima melihat kondisi anaknya yang terlihat cacat. Karez terlihat seperti daging bernyawa namun tidak mengerti apa-apa. Anak Sigo itu lumpuh, sebelah matanya buta, tubuh kurus dan duduk di kursi roda dengan tatapan kosong. Tak bisa di ajak bicara sama sekali.
Bagi Alkean itu belum seberapa dengan kejahatan yang telah di lakukan Sigo dengan orang-orangnya termasuk anaknya. Sigo membantai beberapa keluarga di desa kecil dan membuatnya seperti kecelakaan yang tak di sengaja bahkan kebakaran yang tak di sengaja. Anaknya melecehkan dan memperkosa, juga membunuh. Mereka mengambil beberapa lahan milik orang desa dengan dalih mengembalikan hutang, mereka meracik narkoba lalu mengedarkannya dan masih banyak lagi yang lainnya.
Awal terlibat Alkean dengan Sigo, saat orang-orang Sigo mencoba mencuri bahan obat yang baru saja datang dari Korea di pabrik pharmacy milik Alkean. Sigo berencana membuat racikan narkotika dengan obat untuk menyamarkannya sebagai obat anti nyeri keluaran terbaru. Namun aksi orang-orang Sigo berhasil diketahui tim Alkean. Setelah mengetahui siapa dalangnya, Alkean memburu hingga ia mendapatkan anak Sigo, Karez.
Ia menyandra Karez dengan cara yang cukup mengerikan. Setelah mendapat hadiah dari para anggotanya, Karez yang babak belur secara fisik dikurung di ruang putih nan sempit. Pria itu di baringkan telentang diatas sebuah tempat tidur. Seluruh tubuhnya di ikat, ia di baringkan dengan posisi tubuh tak bisa bergerak satu milipun, bahkan kepalanya di beri penyangga agar tidak bisa bergerak. Kemudian dari arah atas langit-langit di teteskan air secara berkala setiap 10 detik. Dan ruangan itu di beri instrumen yang terdengar biasa oleh orang-orang yang tak pernah melakukan kejahatan namun bagi pelaku criminal itu musik yang mengerikan. Begitulah salah satu cara yang di lakukan oleh Alkean dan timnya merusak mental pelaku.
Kembali pada Alkean yang tengah mengemudikan mobil di jalan raya ditengah hujan yang tidak terlalu deras. Tiba-tiba sesuatu melintas di depan mobil yang sedang ia bawa.
Ciiitttt...
Alkean langsung membanting setir ke kiri. Untung ia masih sempat menginjak rem. Ia membuka seatbelt lalu keluar dari mobil untuk memastikan apa yang terjadi.
Dumm..
Dumm..
Dumm..
Baru berdiri di sisi mobil tiga tembakan langsung mengenai tubuhnya. Lengan kanan, rusuk dan dada atas. Alkean langsung terjatuh ke aspal. Ia hendak mengambil senjata api yang berada di kaki kanannya menggunakan tangan kiri namun satu tembakan lagi mengenai pundak kiri.
Dumm...
"Jay, lacak gps sekarang, datang kemari!"Ujarnya lewat ear peace.
"Capt, ada apa capt?"
Dalam keadaan yang sangat buruk itu Alkean mencoba mencari dimana keberadaan si penyerang, namun ia tak bisa berdiri dengan baik, ia hanya bisa menyeret tubuhnya. Jika satu atau dua tembakan yang tak mengenai organ vital mungkin ia masih bisa melawan.
Dumm..
Dumm..
Tembakan terus melesat namun ia sudah berhasil melarikan diri dengan tertatih. Ia yakin bisa bertahan, ia pernah berada di medan tempur dengan kondisi seperti ini. Tapi jelas ini sangat parah. Baru Kali ini Alkean menerima empat peluru di tubuhnya. Darah terus merembes keluar. Ia tak dapat menegakkan tubuh tapi ia terus berusaha menuju sebuah gang sempit. Sepertinya pria yang menembaknya tertinggal di belakang karena ada mobil yang lewat di jalan raya dan pria itu menghentikan aksinya sementara dan kesempatan itu di gunakan Alkean untuk bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)
RomanceSequel Aslam-Haura (Rate 18-21+) Adegan dewasa, kekerasan, pembunuhan. (Tersedia di Karya Karya da Henbuk) ❣️❣️❣️ "Kakak cuma menghibur aku kan, memang ciuman bisa jadi tanda merindukan seseorang." Kala masih tak percaya pada Alkean. Alkean menarik...