💗💗💗
"Makasi banyak ya pak, Si Panda makin gembul" ujar Kala setelah memberikan obat pada kucing berwarna hitam putih yang kini tengah makan dengan lahap. Kala memberikan suntikan vitamin, obat kutu dan obat cacing pada kucing jalanan yang ia temui. Kebetulan hari ini tak ada kegiatan di lab setelah bimbingan dengan Prof Alea. Awalnya tadi ia berdua dengan Arin tapi Kala memutuskan mereka berpencar ke fakultas lain.
"Kaya sama siapa Mba Dokter, saya juga senang kucing, anak- anak juga pada sering kasih makanan dan cemilan. Dia itu lo kadang suka pamer ke kelas-kelas. Mahasiswa pada heboh liat dia. " ujar satpam kampus.
Kucing itu memang tinggal area kampus. Pertama kali Kala menemukannya si Panda duduk di depan pagar. Kala melihat kucing itu tiba-tiba muntah, ia menghampiri memeriksanya. Sejak itu Kala rutin memberikan makanan, vitamin serta obat. Bukannya ia tidak mau membawa kucing itu ke selter namun kucing itu sehat dan sudah di steril jadi ia aman selagi memiki tempat tinggal dan ada yang memberi makan.
Ternyata Si Panda sekarang tinggal di pos satpam. Dalam pos satpam itu sudah di sediakan tempat tidur yang bagus dan nyaman untuknya. Makanan pun tak pernah ke kurangan.
"Wah iya kah, Panda genit yaa mau godain cewe-cewe.." ujar Kala sambil mengusap kepala Panda yang masih makan.
"Pak saya pamit ya, Panda sehat-sehat ya sayang jangan nakal"
"Oh iya mba dokter, ini terima kasih banyak makanannya" ujar Satpam sambil menunjuk satu kantong besar makanan yang dibawakan Kala.
"Sama-sama Pak" Kala menuju motornya yang terparkir di luar gerbang.
"Hi Nona," ujar salah satu siswa yang sedari tadi memperhatikan Kala.
Kala berhenti lalu menoleh. Kepalanya memiring menatap mahasiwa itu. Sepertinya mahasiswa baru. Masih dalam kegiataan pengenalan kampus.
"Nona," lagi mahasiswa itu menyapa Kala.
"Tante!"
Si Jangkung itu menaikan alisnya mendengar ucapan Kala.
Ganteng si. Banget. Ada bule-bulenya. Tapi buka tipe gue. Mana baru menetas lagi. Anak mami-Kala.
"Seriusly?Nona, kita cuma beda beberapa tahun. And ten years latter i will propose you with a hunk of diamond"
Kala merotasikan mata. Ia menatap nama mahasiswa itu di name tagnya S. Ghaylan Kafeel.
"Kafeel, kamu tu masih ke cambah. Jangan godain onti-onti-"
"Nona itu nama daddy saya"
"Sana pergi Ke Bem minta ttd kating" Sahut Kala sambil mendekati motornya.
"Nona kenalan dulu, Nama kita itu mirip loh. Kala dan Laka, miripkan. Jodoh memang gitu sih"
Kala sedikit kaget bagaimana bisa bocah ingusan itu tahu namanya.
"Selaka, ya ampun. Di tungguin malah disini" seorang perempuan berhijab menghampiri jangkung yang di panggil Selaka.
"Duhh" Selaka menggaruk kelapanya lalu memutar wajah.
"Nih kak, adeknya, nakal godain saya" ujar Kala.
"Ehh maaf mba, maaf anak saya gangguin mba. Dia biasanya gak begitu. Ih kamu kenapa juga gangguin mba-mbanya" bisik perempuan itu sambil menarik kuping Selaka.
"Duhh mommy, pleasee. Nona, Ini mommy saya bukan kakak saya" ujar Selaka.
"Wahhh kamu memang suka godain mba-mba ya,"
Selaka pasti berpikir Kala tidak konsisten. Tadi mengaku tante-tante sekarang mba-mba.
"Lah bener ini mommy, daddy saya nikahin ponakannya makannya bentuknya kaya gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)
RomanceSequel Aslam-Haura (Rate 18-21+) Adegan dewasa, kekerasan, pembunuhan. (Tersedia di Karya Karya da Henbuk) ❣️❣️❣️ "Kakak cuma menghibur aku kan, memang ciuman bisa jadi tanda merindukan seseorang." Kala masih tak percaya pada Alkean. Alkean menarik...