8. Keanehan

192 19 13
                                    

"Tau gak, ad-"

"Gak lah," Jawab Arin cepat.

"Eyy Kak Arin mah, Jinu serius"Jinu Mahasiswa Magister paling muda diantara mereka. Jinu, terbilang anak jenius, sopan, ramah juga mudah bergaul. selama 3 bulan perkuliahan di mulai ia sering ikut nimbrung dengan Kala dan Arin.

"Apaan dede?"Tanya Kala penasaran.

"Ada Dosen baru, masih muda-muda banget, eh tapi bukan baru juga, dengernya udah hampir setahun ada juga yang baru beberapa bulan ngajarnya" Ujar Jinu sambil memajukan wajahnya. Padahal suaranya masih bisa di dengar meski bukan begitu.

Bola mata Kala berputar lalu menatap Jinu sesaat.

"Ngajar matkul apa emang?"Tanya Kala.

Di Universitas negeri bergengsi memang terbilang jarang ada dosen muda. Bukan tak ada tapi jarang. Kampus ternama seperti tempat Kala kuliah ini kebanyakan dosen senior dengan gelar segambreng di depan dan belakang namanya. Bertemu dosen muda tampan dan cantik sangat jarang.

"Mhmm itu sih, Jinu belum tau Kak"Balas Jinu Sambil mengunyah kebab miliknya.

"WAAAAAAA.."

"AAAAA..."

"Artis kali ya, tapi kaya model"

"Apaan sih?"Tanya Arin penasaran mendengar suara ribut-ribut depan lift kantin. Kala juga penasaran melongok menatap dari meja mereka.

"Itu dosen barunya?"Tanya Arin.

"Kayanya bukan deh tapi, tapi Jinu gak tau kak, mungkin ada dosen baru yang lain"Balas Jinu.

"Gilaa itu sihh High bibit banget Kal, pantes tu manusia 'Bulay' pada heboh begitu"ucap Arin sambil menatap sosok Pria yang di maksud. Pria itu berjalan menuju lift seberang yang menghubungkan dengan gedung sebelah. memang lebih cepat lewat SKY untuk menyeberang ke degung B dari pada turun ke lantai dasar.

*bulay=budak alay.

"Pointnya, 10/10 kalau dia seorang model"Ujar Jinu menyipitkan sebelah mata sambil menatap sendok garpu di tangannya dengan menyesuaikan posisi tubuh lelaki yang tengah di bicarakan.

"Bodoh!"Arin menaruh sendok dengan suara sedikit keras.

Kala sedikit Kaget begitu juga Jinu.

"100/10. Perfect tapi wajahnya agak-agak antagonis begitu, rata-rata wajah model memang begitu yaa, berarti dia beneran model?"Tanya Arin mempertanyakan analisanya sendiri.

"Kalau iya model, atas dasar kepentingan apa dia kesini?"Tanya Jinu.

"Iya, juga sihh, tapi pakaiannya kaya orang penting gitu, formal banget." Arin bingung sendiri.

"Ya gak Kal," Tanya Arin melihat Kala yang tak tertarik sama sekali.

Kala mengangkat bahu. "Gue gak lihat wajahnya, posturnya doang"Balas Kala karena posisinya duduknya jadi Kala hanya bisa melihat siluet lelaki itu dari belakang.

"Hai Kal,"tiba-tiba Deon berada di sisi Kiri Kala kemudian menarik kursi di samping gadis itu untuk duduk.

Untung Udah kelar makan, tinggal cari alasan buat kabur-Kala.

Drrtttt.... drrrrttt...

"Uwww, pangeran bunda penyelamat aku"gumam Kala pelan saat menatap ponselnya.

"Waalaikumsalam, Pangeran bunda"

"...."

Arin menatap Kala. Ia paham siapa yang menelpon.

"Tumben?"

"..."

"Okee siapp, Kala meluncur"

"...."

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang