EXTRA - A day at workspcae

35 8 0
                                        

A day at workspcae( This part more explicite content!)

Kala masuk dengan suara seminim mungkin sambil membawakan satu cangkir kopi ke ruang kerja Alkean. Pria itu terlihat serius menatap dua monitor di hadapannya. Telinganya terpasang earpiece.
Alkean menyadari kehadiran Kala. Ia mematikan kamera depan PC.

"Terima kasih Buin," ujarnya sambil menatapa tanpa kedip pada gadis cantik yang telihat segar dan wangi yang baru saja menaruh secangkir kopi di mejanya. Kala baru selesai mandi setelah berolahraga pagi. Sementara Alkean workout di ruang gym lalu masuk keruang kerjanya setelah sarapan. Ia sedang bekerja dari rumah dan operasi di pimpin oleh Daniel.

"Perdekat jarak," ujar Alkean saat memperhatikan siaran langsung dari kamera yang di pasang di senjata Zac.

Matanya menatap tajam pada layar kemudian jarinya mulai menari mengoperasikan layar PC di sebelahnya.

Kala mundur kebelakang namun tidak keluar dari ruangan. Ia hendak minta izin pada Alkean untuk pergi keluar bersama Arin.

"Hmm..."

"507..."

"Tahan."

Alkean masih bicara dengan timnya di lapangan.

"Oke.. standby dengan jarak awal." Lalu Alkean menoleh menatap istrinya yang sibuk melihat lihat buku di lemari kaca.

"Buin.."

"Ehh Kakak..."

"Kenapa?"Alkean menyesap kopi kemudian menyerong tubuhnya. Atensinya kini 100 persen pada Kala yang mendekat. Penciumannya langsung membaui aroma manis Kala. Alkean meremas pahanya saat meraskan tubuhnya bereaksi karena aroma dan penampilan sang istri.

"Aku mau izin keluar sama Arin."

"Sekarang?"

Kala menggeleng. Ia mendekat lalu ikut menatap layar komputer Alkean, merendahkan kepalanya. Pria itu menoleh menatap Kala, lalu menepuk pahanya.

"Hm?" Kala bingung namun tangannya lebih dulu di tarik.

"Kapan?" tanya Alkean setelah Kala duduk di pahanya.

"Nanti jam 10."

Alkean menatap jam di tangannya. Sekitar 2 jam lagi.

"Gak usah di temani Mba Sera atau Mas Liu. Kita dekat kok, ke butik langganan Arin."

Alkean mengangguk. Memang belakangan, setelah resepsi situasi sudah cukup aman, namun ia tetap memantau Kala.

"Ya udah. Aku mau bilang itu aja kok. Kak Kean lanjut kerja." Kala hendak berdiri namun pinggangnya di tahan oleh Alkean.

"Mau kemana?" suara berat pria itu menggelitik telinga Kala. Dasar memang baperan Kala masih saja berdebar saat seperti itu dengan Alkean.

"Keluar. Kakak kan lagi kerja. Eh ini suara aku gak kedengarankan?" Kala menunjuk telinga Alkean dan layar monitor.

Alkean menggeleng.

"Tak apa Buin. Kamu boleh temani saya disini dulu."

"Temani? Aku boleh lihat?" Kala menunjuk layar.

Alkean mengangguk. Pria itu kembali menyesap kopi yang mulai dingin. Sebelah tanganya tetap merengkuh pinggang Kala.

Saat mata Kala mencoba mengamati apa yang telihat di layar, bibir Alkean menyasar di tengkuknya.

Chup.

Awalnya Kala hanya berjengit pelan. Ia kira kecupan ringan biasa namun perlahan kecupan itu turun ke leher. Lalu sebelah tangan pria itu menarik kepalanya agar menoleh kebelakang. Akhirnya bibir Alkean menaut bibir Kala dalam lumatan.

Ciuman itu dimulai lembut, bibir Alkean hanya menempel pada bibir Kala, namun segera berubah menjadi lebih dalam dan basah. Lidahnya menyelinap masuk, menyapu rongga mulut Kala dengan penuh kelembutan, menari dan saling mengejar lidah istrinya yang mulai merespons dengan pelan. Kala merasakan napas hangat Alkean bercampur aroma kopi yang baru saja diminumnya, membuat tubuhnya langsung lemas. Ia pasrah di pangkuannya, tangannya secara refleks memegang lengan Alkean untuk menyangga diri.

"Nghh..." desah kecil keluar dari bibir Kala saat lidah Alkean semakin dalam menjelajah, mengisap lembut bibir bawahnya lalu kembali menyatu dalam ciuman basah yang intens. Air liur mereka bercampur, membuat suara kecil basah terdengar setiap kali bibir mereka berpisah sejenak untuk bernapas, lalu kembali menaut dengan lebih rakus.

Sementara bibirnya tak lepas dari Kala, tangan Alkean mulai bergerak. Telapak tangannya yang hangat naik dari pinggang, menyusup ke bawah kaos pendek yang dikenakan istrinya, meraba kulit perutnya yang halus sebelum akhirnya mencapai dada. Melepas kaitan bra dengan 1 tangan saja. Tentu saja Alkean sudah mahir untuk hal yang satu ini.

Sementara itu Kala tersentak. Masalahnya kebisaan Alkean setelah beberapa tahun semakin banyak. Ada yang hanya main main saja ada yang serius. Tapi saat ini mereka sedang di depan monitor dan Alkean sedang memantau operasi dari jarak jauh. Rasanya tak mungkin Alkean aneh-aneh di sini.

Sembari pikirannya berkecamuk, jari-jari Alkean sudah memanjakan puncak dadanya. Membelai dan memilin lembut perlahan hingga mengeras. Kala menggeliat di pangkuan Alkean tubuhnya bereaksi dengan cepat dan membuatnya semakin pasrah.

"Eughh... Kakh..." rengek Kala di sela ciuman, suaranya terputus oleh lidah Alkean yang kembali menyapu dalam. Ia mencoba menoleh sedikit ke arah monitor, tapi Alkean menahan kepalanya dengan lembut, memaksa Kala tetap duduk menghadap layar sambil tetap menoleh menerima ciumannya.

"Tetap seperti ini, Buin," bisik Alkean di telinganya setelah akhirnya melepaskan ciuman itu, bibirnya masih basah dan merah. Napasnya sedikit berat, matanya gelap penuh hasrat saat menatap wajah Kala yang sudah memerah.

Gila.

Kala meneguk ludah menatap raut suaminya itu. Jadi pria itu benar-benar tersulut di ruang kerja ini? Karena apa? Kala penasaran. Mereka belum pernah bercinta di ruangan ini. Apa Alkean hendak menambah jejak percintaan mereka di rumah ini.

Wajah Kala kembali menatap kedepan. Ia was-was, apa suara adegan intim mereka terdengar oleh anggota Alkean?

"Kak.."

"Sedang tidak tersambung," balas Alkean seakan tahu apa yang di khawatirkan Kala.

Bibir Alkean turun mencumbu leher dan telinga Kala sementara tangannya tak berhenti. Satu tetap meremas dada Kala dengan ritme lambat, memijat dan mengusap hingga istrinya semakin menggelinjang, sementara tangan satunya turun ke bawah, menyibak rok pendek Kala.

"Buka kakinya, Buin."

.....

Full di KK atau versi ebook. 

Buat yang beli ebook VG S1 sekarang bisa gratis 2 part tambahan ya..tentunya dengan diskon ekstra khuhus sampai akhir desember. Berlaku untuk semua karya nuna.

Silahkan chat minj di 0834548491.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang