26. Penyekapan 🔞

2.2K 41 22
                                    


Beliin gue salak 2 kg, stok gue habis

Arin membuka room chatnya dan Kala. Sahabatnya itu memang begitu menggilai buah berduri satu itu.

Selesai melapor pada satpam memperlihatkan kartu pengenalnya di monitor Arin langsung menuju lift lalu memencet tombol 9. Senyumnya sudah tak dapat di tahan. Ia tak sabar ingin bercerita pada Kala, jika Zheo mengiriminya pesan semalam. Arin ingin terbang rasanya. Ia sangat senang karena saat datang kerumah orang tua Kala beberapa hari yang lalu ia sempat terlibat percakapan singkat dengan Zheo.

Tling...

Arin sampai di lantai 9.

Baru saja ia hendak berbelok ia melihat seorang pria berdiri resah di depan pintu apartemen Kala.

"Permisi-"

"Mba temennya mba Kala Kan?, ayo mba buru" pria itu menarik lengan baju Arin tergesa.

"Maaf mas ada apa?" Tanya Arin bingung sembari melepaskan tangan pria berkaca mata itu.

"I..tu saya baru keluar dari unit saya terus saya melihat mba Kala pingsang di depan pintu, saya bingung mau masuk ke unit mba Kala saya tidak tau password. Karena panik saya bawa ke unit saya saja. Ayo mba saya takut mba Kala kenapa-napa" ujar Si pria itu dengan raut cemas dan resah.

Arin pun ikut cemas. Bagaimana bisa Kala pingsan, 15 menit yang lalu ia masih berkirim pesan dengan sahabatnya itu.

Tak urung ia mengikuti langkah pria itu masuk ke unitnya.

"Ayo mba masuk,"

Arin melepas sepatu kemudian memasuki unit yang terlihat temaram itu.

Blam.

Pintu terkunci.

"Kala, dimana teman saya mas?"tanya Arin cemas.

"Temannya mba?" Tanya pria itu dengan memiringkan kepala. Pria itu berjalan pelan menuju pantri sementara itu Arin melihat sekitar dimana keberadaan Kala. Beberapa detik kemudian dia sadar.

"Dimana temen saya?!" Tanya Arin dengan suara meninggi.

Pria itu terkekeh. Arin mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Namun pergerakannya ketahuan. Pria itu melihat stun gun yang di pegang Arin. Lantas pria itu langsung bersembunyi di balik sofa. Arin memanfaatkan kesempatan itu berlari menuju pintu.

Brukk..

Kakinya di sandung si pria kemudian terjatuh. Arin menodongkan alat setrum saat pria itu yang mendekat.

"Ckk..ck..." pria itu terkekeh saat melihat Arin menyalakan alat itu namun tidak menyala. Arin malah mencoba pada lengannnya.

Dann...

Drrrrrreett...zlipp...zlipp

Arin pingsan.

Si pria itu semakin tertawa.

"Bodoh hahaha..." pria itu mengambil alat setrum dari tangan Arin kemudian membuangnya ke tong sampah.

Pria itu kembali menuju pantry. Ia tengah memasak sesuatu.

Sementar itu Kala di unitnya sudah menunggu Arin dari tadi. Saat ia hendak menelpon ia mendapat pesan dari Arin.

Arinn1:JGNN TELFPN HELLP..

Kala menatap pesan aneh dari Arin.

Ia mulai was-was. Langsung saja ia membuka aplikasi tracking yang di pasangkan Zhean di ponselnya. Ia tersentak saat melihat dimana lokasi itu. Persis di sebelah unitnya. Kala menyambar kerudung makainya kemudian keluar. Sesampainya di luar tidak ada siapa-siapa.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang