10. Penculikan

207 18 0
                                    

"Kal, aneh gak sih?"Tanya Arin sedang mereka berjalan menuju parkiran sebab mereka selesai jam kuliah.

"Apa?"

"Gue lihat kemarin Kak Deon ambil foto lu pas lu lagi persentasi,"

"Serius?"

"Beneran cemans, kayanya dia beneran suka sama lo,"

"He?"

"Terus minggu lalu gue lihat mobilnya Kak Deon di depan klinik, gak di depan banget sih, gue ga tau itu kebetulan apa gimana. Dua hari yang lalu pas pulang dari unit lo, gue papasan sama Kak Dean di Mstore di bawah, gue sapa, terus tanya kenapa dia bisa ada disana, eh dia jawab dia baru aja pindah beberapa hari yang lalu pindah ke apart gedung yang sama dengan lo,"

Kala berhenti saat mendengar penjelasan Arin.

"Kenapa Kal?"

"Menurut Lo dia orangnya pinter panjat tebing ga sih,?"

"Hee?kok lo nanyain itu? Oh lo kepikiran orang yang masuk unit lo waktu itu? Lagian kan Kak Deon pindahnya baru-baru ini. Tapi wait gue coba cari tahu"Arin membuka ponselnya.

"Maksud lo rock climbing?"Arin menunjukan sesuatu di ponselnya pada Kala.

"Serius, duh jan bikin gue beneran susuzon,"Gumam Kala. Arin memperlihatkan foto dari Instagram Deon yang memposting beberapa foto ia tengah melakukan olah raga panjat tebing.

Kala mengehla napas. "Bener lo bilang, kan dia baru pindah beberapa hari yang lalu gak mungkin juga sih," Ujar Kala. Arin mengangguk membenarkan

"Get in yukk, kangen makan jajangmyeon gue" usul Arin saat mereka sampai parkiran kampus.

"Goyy..." balas Kala sambil melempar helm milik Arin.

*Goy=Bahasa gaulnya Lets Go

Drtttt...

Drtttt...

Kala menatap ponselnya.

"Bila?" Gumamnya kemudian mengangkat telpon itu.

"Assalamualaikum,"

",,,,,"

Tak ada jawaban di seberang sana.

"Bila, kenapa?" Tanya Kala. Jarang- jarang adik pantinya itu menelpon.

"Jangan gerak-gerak dong manis, tenang bentar lagi kita sampai"

Kala mendengar suara laki-laki di seberang sana. Ia langsung terdiam.

"Pinjam ponsel lu Rin," Ujar Kala setelah ia menakan tombol mute di ponsel miliknya. Ia tak mematikan sambungan telpon Sabila.

"Kenapa Kal?" Tanya Arin bingung sambil menyerahkan ponselnya.

Kala menelpon seseorang.

Satu kali panggilan. Tak ada jawaban.

Panggilan kedua. Masih sama.

"Duhh, Bang Jeo kemana sih?"ujar Kala mulai gusar.

"Apa Kal, kenapa?" Tanya Arin ikut bingung.

"Sabila, adik di panti, lo ingat kan?"

Arin mengangguk.

"Kayanya dia di culik,"

"Haa?"

Kala mengeluarkan earbudnya lalu menyerahkan pada Arin. Lalu ia menekan kembali tombol mute. Arin mencoba mendengarkan sesatu.

"Minta bantuan buat jaga-jaga di luar"

"Ini kita mulai jam berapa?"

"Kaya biasa"

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang