22. Beranjak Remaja

118 10 0
                                    

          Kesepakatan antar Vincent dan Deera terjalin dengan rahasia. Tidak ada yang tahu tentang gerak-gerik mereka. Di luar, orang menyangka bahwa kedua bocah itu sudah tak terlalu dekat seperti dulu lagi. Namun fakta itu salah, mereka bahkan semakin lekat dan lengket saat di belakang layar tanpa sepengetahuan orang-orang awam.

          Vincent menemui Deera pada tengah malam, menjemputnya, lalu membawa gadisnya pergi ke pondok rahasia seperti biasa. Waktu yang mereka habiskan memang tidak sebanyak yang dulu, tapi setidaknya hal itu menjadi kunci kedekatan yang ampuh.

          Tidak ada lagi rahasia, sedih merana hilang sirna, dan Vincent Deera tetap bersama.

          Siang ini sepulang sekolah, Vincent sengaja membawa anak laki-laki untuk bermain di area halaman depan. Karena Vincent sendiri ingin mengawasi dan melihat gerak-gerik Deera yang lebih dahulu sudah menempati itu bersama teman-teman perempuannya.

          Dari kejauhan Vincent mencoba fokus pada Deera, ia beberapa mencuri pandangan untuk memastikan bahwa Deera tidak diperlakukan buruk disana.

          "Woi, oper bolanya!!"

          Brakk!!

          Bola yang berasal dari tendangan Rafli seketika mengenai mainan anak perempuan yang sudah tersusun rapi. Si pemilik mainan; Rizka—berteriak kesal pada Rafli hingga semua perhatian tertuju padanya.

          "Sorry sorry.." Kata Rafli.

          "Ihh, dibilangin kalau main bola jangan disini!!"

          Kejadian itu benar-benar menyita perhatian semua orang, termasuk Vincent yang tampak terhibur melihat ekspresi ketakutan Rafli yang was-was akan amukan dari Rizka.

          Tak lama perhatiannya kembali tertuju pada Deera, tapi tanda Vincent duga ternyata gadisnya itu juga sedang menatapnya dari kejauhan. Mungkin ini karena efek keributan yang ditimbulkan oleh Rafli dan Rizka tadi, akibatnya perhatian Deera menjadi berubah, dan ia tak sengaja menemukan Vincent di dalam pandangannya.

          Ada yang aneh di dalam diri Vincent. Tepat ketika Deera memberikan senyum indah padanya yang di padu padankan dengan lambaian tangan kecil di udara, saat itu juga dunia Vincent seakan berhenti.

          Semua sisi pandangan memburam kecuali akan eksistensi gadisnya. Deera seakan menjadi fokus penglihatan Vincent. Ia bahkan sulit mengungkapkan berbagai kalimat kekaguman lantaran efek luar biasa yang ditimbulkan oleh Deera. Dan saat itu Vincent hanya mampu mengucapkan 1 kalimat di dalam hati.

          Astaga, manisnya.


...


          Delapan tahun kemudian

          Seorang gadis remaja berambut sepanjang pundak tengah menyisir dan merapitkan rambutnya yang sedikit basah. Itu karena ia baru saja menyelesaikan ritual mandi karena sesaat sebelumnya, rambut berharga miliknya itu juga baru dipotong oleh seseorang.

          Dia Deera Sky Bethari. Gadis kecil manis yang kini menjelma menjadi gadis remaja yang cantik. Usianya sudah memasuki 15 tahun. Baru juga memasuki bangku kelas 1 sekolah menengah atas negeri sekitar sebulan yang lalu.

          Hari ini seusai membantu Ibu Ratna untuk membeli bahan belanja untuk adik-adik asuhnya, wanita paruh baya itu meminta Deera agar memotong rambutnya lantaran sudah terlalu panjang. Deera yang ber notabene sebagai anak baik dan penurut, tentu saja mengiyakan hal itu.

VINCENT OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang