39. Pasangan antagonis

74 7 0
                                    

          Kantin di penuhi suara bising penghuni sekolah yang sedang beraktivitas santai monoton setiap harinya. Ada sepasang kekasih baru yang akhir-akhir ini menjadi trending topik terlaku. Pembicaraan hangat tentang mereka selalu saja ramai peminat dari kelas mana saja.

          Seperti kisah cinta klasik yang klise, hubungan sepasang kekasih yang mengorbankan hati satu orang. Menjadikan dua yang lainnya yang mendapatkan kesempatan untuk ber asmara itu dicap sebagai penjahat dalam cerita.

          Iya, berita sudah menyebar begitu luas. Orang-orang kini mengetahui siapa aktor dan aktris di balik gossipan hangat minggu ini.

          Dan sebagai orang yang dicap sudah tersakiti, Zizi mendapatkan perhatian penuh dari teman-temannya. Mereka berempati. Memberi Zizi kelayakan tempat orang yang istimewa disekolah.

          Sedangkan Deera, sudah ditandai sebagai antagonisnya.

          Hukum rimba manusia yang terdengar konyol. Dalam kegagalan, dan kesalahpahaman hubungan, hanya pihak wanita yang disalahkan, sedangkan pria, orang-orang menganggap mereka sebagai korban godaan saja.

          Rumor buruk bahwa Deera sudah memancing Vincent untuk menyukai dirinya, menjadikan ia sebagai gadis paling di benci di sekolah. Orang-orang menatap Deera hina, penuh kerendahan, dan terkadang ada saja perlakuan tidak menyenangkan yang di dapatkan Deera tatkala gadis itu sedang tidak bersama Vincent.

          Tapi apa daya, Deera tak memiliki kuasa. Ia hanya gadis panti biasa. Ditambah dengan fakta itu orang-orang kemudian membuat lelucon yang mengancam mental jiwa.

          Beberapa dari mereka tadinya juga menghasut Vincent untuk meninggalkan Deera. Tapi sepertinya mereka salah untuk bermain-main. Jangan untuk meninggalkan Deera, melihat gadisnya sedang sendirian saja Vincent tidak bisa. Alhasil semua hasutan dan rumor palsu yang berkaitan mengenai kekasihnya Vincent hiraukan. Ia hanya diam. Namun dalam diamnya Vincent selalu merencanakan sesuatu.

...

          Hari ini seusai makan siang dikantin, Vincent mengantar Deera kembali ke dalam kelas. Karena Vincent sendiri tahu bagaimana takut gadisnya itu saat akan berjalan sendirian di tengah-tengah penghuni sekolah yang tampak ingin menghakimi.

          Sesampainya di kelas, Vincent selalu memberi pelukan dan membuat perasaan kekasihnya itu baik-baik saja. Meski ia tahu bahwa di dalam kelas pun Deera juga merasakan kondisi tertekan yang sama.

          "Aku jemput kayak biasa. Kamu belajar yang rajin." Ucap Vincent seraya melepaskan pelukan.

          "Um, kamu hati-hati."

          Vincent mengangguk, "love you, dah."

          "Dah..."

          Vincent kemudian berjalan pergi menuju kelasnya dengan Deera yang masih menatap dari kejauhan. Dan seusai dengan itu, Deera kembali masuk ke dalam kelas untuk menghadapi mata pelajaran berikutnya.

          Meski dihati berusaha tenang di keadaan kelas yang kelam, Deera tetap mengubur perasaan tak nyaman itu dalam-dalam.

          "Bentar lagi pulang." Lirihnya menghasut diri sendiri.

...

          "Kamu udah bilang Bunda kalau kita mau pergi ke tempat lain?" Seusai pulang sekolah, kedua sejoli itu berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan modern dengan masih mengenakan seragamnya.

          Vincent yang terlihat sibuk memilah topi untuk kekasihnya hanya mengangguk seraya berkata, "udah, kamu tenang aja. Aku tadi kirim pesan ke Bunda kalau kita pergi kerjain tugas aku diwarnet. Jadi izin pulang lama." Salah satu topi membuat Vincent tertarik, lantas laki-laki itu mengambilnya lalu meletakkannya di atas kepala Deera.

VINCENT OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang