Malam ini ketiganya baru saja sampai di thailand, mix terlihat sangat senang wajahnya terukir senyum yang mengembang sejak di bandara tadi menggandeng tangan anak bungsu nya yang masih merasa asing dengan rumahnya sendiri.
" nahh ini rumah baru dunk, mulai sekarang dunk jadi anggota baru keluarga Gaillard " ucap mix sambil menatap si bungsu.
" tapi khun " belum selesai dunk berkomentar mix lebih cepat untuk membalas sanggahan dunk.
" no no panggil papa sama daddy okay "
" kamar dunk nanti di atas ya, di bawah kamar papa dan daddy lalu di atas ada 2 kamar itu kamar dunk dan joong nanti, dunk sekarang istirahat okay besok kita beli kebutuhan dunk " lanjutnya panjang lebar.
Dunk lelah mengalah lalu mengangguk begitu saja, dia diantar keatas oleh daddy nya memberi tahu satu kamar di atas yang tersisa menyuruh nya masuk dan lekas istirahat.
" tak apa kalau dunk bingung sekarang, nanti juga terbiasa dengan ini. Sekarang dunk istirahat dulu " ucap earth ramah. Dunk fikir earth akan galak karena badannya yg kekar tetapi tidak juga.
Dunk mengangguk lalu masuk ke kamar barunya.
07.00
Dunk duduk di meja makan di rumah keluarga daillard tepatnya di sebrang mix dan eart yang berada di sisinya. Memulai sarapan yang telah disiapkan maid dengan tenang sesekali bicara ringan.
Dunk baru ingat kalau papa barunya pernah bilang memiliki seorang anak lelaki tapi kenapa mereka hanya duduk bertiga.
" emmm pa " dunk berbicara pelan
" iya " wajah mix mendongak dari makannnya sesekali
" papa bilang punya anak lelaki, apakah dia tidak ikut sarapan? "
" joong maksud mu? "
" joong tidak tinggal di thailand dunk, sejak papa dan daddy pindah ke thailand sekitar empat tahun lalu joong memilih menetap di amerika " lanjutnya.
Ahh dunk paham mengapa mix memintanya menjadi anaknya mungkin butuh seorang teman di rumah yang besar ini.
Sudah seminggu dunk tinggal di rumah keluarga daillard, kegiatan dunk saat ini hanya belajar ia akan masuk universitas tahun ini. Papa dan daddy nya memperlakukan dia dengan baik bahkan sangat baik meski sesekali mereka akan sibuk dengan pekerjaannya. Tapi itu bukan hal yang asing bagi dunk, dikeluarga nya dulu juga sama sebagai anak tunggal dia lebih sering ditinggal sendiri di rumah karena orang tuanya sibuk mengurusi bisnis.
Malamnya ia merasa bosan terlalu lama belajar membuatnya ingin melakukan hal yang lain namun tidak ada yang bisa dilakukan dunk sekarang selain merebahkan badannya diatas kasur empuk sambil memikirkan bagaimana nasib nya jika kekuarga ini tidak memberinya tumpangan hidup seperti ini, mungkin ia menjadi gembel jalanan di thailand.
" adeeekk " suara earth memenuhi rumahh dari lantai bawah entah siapa yang ia panggil.
" adekk " panggilnya lagi namun lebih pelan, kini kakinya ia langkahkan menuju lantai atas dan berakhir di depan pintu kamar dunk.
Membukannya membuat sang empu yg sedang rebahan di kasur seketika menengok mendapati sebagian tubuh daddy nya menengok pada pintu kamar.
" adekk sini turun daddy beli PS "
Yang diajak bicara melongo masih memproses ucapan daddy barunya itu.
" adekk ayo turun " ajak nya lagi.
Dunk mengalah mengekori sang daddy ke bawah membawanya ke ruang keluarga dan memamerkan PS 5 yang baru ia beli tadi.
" daddy takut kamu bosen di rumah jadi beli ini biar kamu bisa main, nanti daddy beliin mainan yang lain juga kalo daddy bilang alesannya buat adek pasti papa izinin "
Yang diajak bicara masih diam.
" kenapa? " tanya yg lebih tua " adekk ga suka ya? " Lanjutnya.
" suka ko daddy, dunk cuma kaget aja daddy panggil dunk adek " jawabnya sedikit canggung.
" ohhh itu karena joong bakal pindah ke sini, artinya anak daddy kan jadi dua dan karena dunk anak bungsu jadi dipanggil adek " jelasnya.
Dunk mengangguk mengerti, jadi kaka tirinya itu akan pindah ke thailand ia penasaran apakah kaka tirinya akan seperti daddy nya atau papa nya.
--
Jadi sejak dunk tinggal di rumah keluarga daillad mix selalu punya alasan baru jika sedang menelfon sang anak.
" joong punya adek sekarang, joong harus pindah ke thailand nanti kalo papa dan daddy pergi perjalanan bisnis siapa yang jaga dia "
" apakah umur nya 7 tahun?" tanya joong kemudian.
" no dia beda setahun dengan joong umurnya 19 tahun " jawab mix lagi
" artinya dia bisa jaga diri tak perlu aku disana" jawab joong santai, dia tak akan menyangka papa nya ini dengan mudah mengangkat seorang remaja laki laki sebagai anaknya.
" jika begitu papa buang saja dunk kasian menjadi anggota keluarga daillard tapi tidak diurus nanti "
Yang disebrang terkejut bisa bisanya papanya itu akan membuang anak orang, meski terlihat bercanda tp joong tahu papa nya ini suka melakukan hal yang gila.
" baiklah baiklah nanti joong pikirkan, joong perlu menyelesaikan semester ini terlebih dahulu " finalnya.
Mix senang sampai ingin berteriak namun iya tahan jika tidak joong akan menarik kembali ucapannya itu. Earth yang mendengarnya hanya menggeleng tak heran dengan tingkah suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [JoongDunk]
Random" mau kaka gendong? " " kaki adek sakit " lanjutnya. yang ditanya diam masih terduduk disamping trotoar, yang sakit kakinya tapi kenapa hatinya ikut berantakan. " adek berat " jawabnya pelan hampir tak terdengar " kemaren lusa kaka juga gendong...