20. Kena Marah Lagi

2.7K 149 3
                                    

" daddy sama papa ga sarapan? " keduanya bingung menatap joong.

" udah kan papa sama daddy dari rumah joong " bodoh sekali joong benar juga.

" emm daddy ga ke kantor? " earth menggeleng.

" papa gamau liat liat rumah sakit? "

" kamu pikir rumah sakit nya taman bermain apa? "
" cepet kasih obatnya joong kasian adek kamu"  mix tidak mengerti dengan jalan pikiran joong.

" pah dad dunk malu kalo minum obat depan orang " alis mix berkerut dengan omongan joong,  ga masuk akal.

" apa sih joong " protes mix.

" waktu kemaren kan gada papa sama daddy dunk mau minum obat seorang ada papa dan daddy jadi dunk gamau minum obat " ucap joong semoga terdenger logis.

"papa ga paham deh joong "  joong harus buat alasan apa lagi astaga.

" yaudah daddy dan papa keluar dulu ketemu dokter " earth mengalah meski tak mengerti pikiran joong. 

" ayo sayang " tangan earth menggandeng tangan mix yang sepertinya tak rela meninggalkam dunk.

Joong menghela nafas lega setidaknya daddy nya bisa sedikit membantu, joong segera memasukan obat obat yang perlu dunk minum seperti biasanya ke dalam mulut joong membawa tangannya memegang kedua pipi dunk mulai mencium sang adik hingga membuka mulutnya dengan gerakan terburu buru dan sedikit kasar membuat joong tak sengaja menggigit bibir dunk hingga dunk mendesah.

" Ahhh "

Kesempatan ini joong ambil untuk mendorong masuk obat obat di mulutnya ke dalam mulut dunk, sedikit melumat bibir dunk sekilas tepat di gigitan bibirnya lalu melepaskan ciuman tersebut, tangannya mengambil gelas untuk dunk minum setelah sudah joong kembalikan gelas tersebut diatas nakas dengan sedikit merubah posisi berdirinya.

" papa " joong kaget sejak kapan papanya berdiri disitu bukannya tadi sudah keluar.

" JOOONG " joongdunk kompak menutup kedua telinganya, ruangan dunk terlalu sempit untuk teriakan papanya.

Earth yang juga mendengarnya dari luar segera masuk kembali.

" kenapa sayang? Kok teriak katanya mau ambil tas " ucapnya heran justru dirinya melihat mix menatap joong dengan murka.

" dadd pliss tolong aku " ucap joong pada daddy nya.

--
Kini joong duduk dikursi samping dunk berhadapan dengan kedua orang tuanya yang duduk di sofa, mix dengan amarahnya earth dengan perasaan bingungnya.

" kenapa si sayang " earth mengelus tangan mix agar mix tak terlalu emosi dengan anaknya.

" anak kamu tuh, masa dia cium adeknya sendiri  "

" Hah "

" niat aku balik lagi ambil tas malah liat mereka berdua ciuman " earth menghela napas kasar, jika dirinya ikut emosi earth yakin mix akan meledak lebih dari ini. 

" kita dengerin joong dulu ya " mix diam tetap menatap joong tajam.

" coba jelasin joong "

" emmm yang papa bilang bener dad, tapi ada alasannya joong lakuin itu biar dunk minum obatnya "

" maksud nya? "

" maaf pah tapi joong ga nemu cara lain " earth memijat pelipisnya pusing.

Earth bagkit menuju dunk yang tak jauh dari. Joong,  dunk mendengar semuanya dunk tau dirinya yang menjadi asalan kaka tirinya dimarahi papa dan daddy nya.

" maaf dad " ucap dunk pelan sambil menunduk.

Awalnya earth ingin bertanya alasan dunk namun teringat dengan kondisi mental dunk yang belum membaik dirinya mengurungkan niatnya.

---
Setelah kejadian itu earth dan mix kembali ke kediaman gaillard tanpa bertanya apapun membuat dunk berasa bersalah, membuat dunk berfikir jika papa dan daddy nya akan membenci nya, membuat dunk jadi sedih.

" ka archen ke kampus aja, dunk mau tidur " ucap dunk pelan.

" nanti adek sama siapa? Kan daddy dan papa pulang "

" ada suster kok ka "
" sana kuliah "

Joong mengalah beranjak pergi meninggalkan dunk sebelumnya dirinya sudah berpesan pada salah satu suster untuk menjaga dunk, meninggalkan dunk yang tengah menangis diam.

--
Joong ada kelas sampai sore dirinya akan kembali ke rumah sakit sore nanti, disisi lain earth dan mix belum ada niatan untuk kembali ke rumah sakit, mix masih pusing dengan apa yang dirinya lihat tadi begitu juga dengan earth. 

Saat joong kembali ke rumah sakit malam nya dunk sudah tertidur membuat joong berpikir apakah dunk meminum obat nya atau tidak.
Saat paginya juga ketika dunk selesai makan dan joong hendak memberinya obat dunk lebih dulu mengambil obatnya sendiri dan bilang bahwa dia akan meminumnya.

" kamu yakin " dunk mengangguk tersenyum.

" iya ka archen dunk bisa minum obatnya, sana mandi siap siap ke kampus " ucap dunk dengan senyuman yang sama.

Joong menurut bersiap ke kampus lalu meninggalakn dunk dan akan kembali pada malamnya, dunk tak melihat papa dan daddy nya sejak hari itu pikiran dunk jadi suka pusing entah efek memikirkan berbagai perkiraan dirinya terhadap kedua orang tuanya yang takut membenci dirinya atau effek obat yang sudah dua hari ini tak iaa minum.

Esoknya kembali seperti biasa joong yang meninggalkan dunk sebelum memastikan adiknya minum obat dengan benar, kegiatan kampus joong semakin padat membuat dirinya  berada di rumah sakit saat malam hingga pagi, seperti hari ini dirinya berniat untuk kembali ke rumah sakit lebih malam dari biasanya.

" halo dadd " joong menelfon daddy nya meminta agar kedua orang tuanya cepat mengunjungi dunk karena suda dua hari mereka tak ke rumah sakit sejak kejadian itu, joong paham mereka kecewa bahkan joong juga belum sempat pulang ke rumah selain ke kampus dan rumah sakit.

" daddy bisa ke dunk? "lanjut joong.

" daddy masih ada kerjaan " ucap daddy nya di sebrang.

" aku bakal pulang larut malem ke rumah sakit dad dunk gada yang jaga "

" ada suster joong "

Panggilan selesai, rumit sekali pikirkan joong urusan kampus dan keluarganya membuat joong pusing. Sementara earth tengah bekerja di rumah dengan mix yang lebih sering menonton tv earth dapat lihat jika mix masih kecewa dengan kedua anaknya, Earth dapat lihat dari wajah mix sekarang.

" sayang"

Mix menoleh ke arah earth yang memanggilnya namun tiba tiba ponsel earth berdering menunjukan nomor dokter yang menangani dunk.

" halo dok? " mix masih belum mengalihkan pandangannya meski earth tengah mengangkat telfon.

" maaf tuan tadi anak tuan kejang kejang sekarang anak tuan di ICU "

STEP BROTHER [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang