07.00
Pagi ini seharusnya earth dan mix menuju bandara untuk pulang ke thailand, tapi pemuda yang dibawa mix semalam membuat keduanya mengundurkan jadwal penerbangan. Sang pemuda masih memejamkan matanya tanpa sadar telah lama dipandangi oleh insan yang mati matian menahan rasa penasarannya dari semalam." sayang apakah dia akan bangun? " tanya earth tak sabar.
" mungkin " jawaban mix membuatnya tak puas kenapa pasangannya ini terlalu santai telah membawa seorang pemuda asing dari negeri orang.
" eeemmmm " lamunan earth buyar, mix segera mendekati pemuda tersebut yang mulai sadar membantunya untuk bersandar pada ranjang dan memberi segelas air putih untuk diminum.
Pemuda itu menerimanya dengan baik lalu matanya melihat kehadiran earth yg berdiri disamping ranjang dengan badan tegap berotot sambil berkaca pinggang, mix yang menyadari itu menegur sang suami.
" phi duduklah kau membuatnya takut "
Earth menurut duduk di ujung kasur sambil memperhatikan keduanya." apa badanmu sakit? " mix bertanya kepada yg lebih muda, sebelum pemuda itu membuka mulutnya earth lebih dulu membalas ucapan mix.
" sayang dia orang asing tidak mungkin mengerti ucapanmu "
Mix memutarkan matanya malas.
" aku tidak apa apa khun " jawab pemuda itu.
Earth melongo orang didepannya itu bukan warna negara asli sini.
" kau ini sebenarnya siapa? " tanya earth heran.
" kau ini yang benar saja orang baru sadar ditanya seperti itu, setidaknya beri dia waktu untuk bernafas " omel mix, earth heran pasanganya ini hobi sekali mengomel seperti burung.
" tak apa khun maaf jika merepotkan kalian " jawab pemuda itu dengan sopan.
" panggil saja phi, namaku mix dan dia suamiku earth. Tak apa jangan sungkan " pemuda itu mengangguk.
" saya dunk " ucap Pemuda itu secara singkat.
"terimakasih atas bantuan phi mix dan phi earth " lanjutnya." lalu yang semalam itu siapa? " itu suara mix
Pemuda bernama dunk itu mendongak melihat mix cukup lama diam sebelum kembali berbicara.
" mereka adalah orang orang yang melakukan bisnis ilegal " ucapannya terjeda butuh beberapa detik setelahnya untuk dunk melanjutkan cerita.
" orang tuaku di thailand selalu berurusan dengan mafia, mereka selalu mencoba sabotase perusahaan papa. Bukan tanpa alasan dendam menjadi alasan kuat hal tersebut bisa terjadi "
" orang tuaku dibunuh mereka, semua harta keluargaku habis hanya aku yang tersisa " dunk diam memberi jeda beberapa detik lagi hal ini bukan hal mudah untuk diceritakan namun satu satunya cara yang mungkin bisa menolongnya keluar dari sini.
" aku dijual " baik earth maupun mix sama sama kaget bagaimana bisa pemuda sebesar ini dijual.
" mafia itu mengetahui aku masih hidup bukannya lekas membunuhku namun berniat menyiksaku mengambil keuntungan dengan perdagngan manusia " lanjut dunk.
" restoran tadi dekat dengan dermaga kapal yang mengangkut manusia manusia yang dijual ilegal, saat lengah aku mencoba kabur dengan memasuki salah satu tempat ramai. Mereka yang sadar mengejarku hingga restoran itu sampai akhirnya phi mix menyelamatkanku " penjelasan dunk barusan sukses membuat mix merinding.
" phi " panggil yang lebih muda, keduanya kembali memperhatikan yang lebih muda.
" bisakah kalian membantuku sekali lagi " ucapnya menunduk sebetulnya dia malu tapi tak ada cara lain agar bisa keluar dari negara ini.
" bawa aku kembali ke thailand, aku tidak bisa berlama lama disini. Aku ingin pulang " kalimat akhirnya dibuat sepelan mungkin.
Mix memeluk dunk memberi kehangatan dengan sedikit mengelus punggungnya untuk beberapa saat lalu ia lepas kembali menatap dunk yg juga menatapnya dengan lucu.
" dunk mandi dulu habis itu kita kebandara untuk pulang " ucap mix dengan lembut.
Dunk tersenyum simpul lalu menuruti perkataan mix menuju kamar mandi untuk bersiap kembali ke thailand.
10.30
Di bandara earth dibuat heran melihat mix dan pemuda yg baru ia temui terlihat begitu dekat. Sesekali melempar candaan atau sedikit sentuhan halus pada yg lebih muda." umur dunk berapa? " mix bertanya sedari tadi sejujurnya dia sangat gemas dengan pemuda yang ditemuinya ini, tak heran mengapa dunk laku dijual fikirnya, dunk begitu tampan tapi cantik dan menggemaskan.
" aku 19 tahun khun "
" panggil saja phi " tegur mix
" aku merasa tidak sopan khun memanggilmu seperti itu " baiklahh terserahh mix akan mengalah saja.
" anakku juga lelaki umurnya sedikit lebih tua darimu, dia 20 tahun " jawab mix antusias.
" dunk bagaimana jika kamu menjadi anakku " lanjut mix.
"uuhukkk uhukk " bukan dunk tapi earth, minumannya hampir tumpah karena ucapan suaminya ini lagi lagi terdengar sembarangan.
Dunk tersenyum tenang menanggapinya " tak perlu khun bantuanmu sudah sangat cukup " tolaknya dengan lembut.
" phiiiiiii " earth menghela nafas mulai lagi drama suaminya ini.
" phiiiiiii " kini lebih keras membuat beberpaa orang menengok akibat rengelan mix, yang dipanggil dengan pelan berlutut di depan mix yang duduk disebelah dunk.
" iya sayangg " jawab earth santai.
" aku mauuu dunk " nadanya kini dibuat seperti anak kecik yang meminta permen.
" iya kan kita pulang bersama dunk" tangan earth mulai menggenggam jari jari mix menyalurkan ketenangan demi ketenangan Karena ia sadar sekarang berada di tempat umum.
" bukan ituuu, aku mau dunk jadi anakku, aku mau dunk ikut pulang kerumah, aku mau joong punya adik biar dia pulang " air matanya kembali lolos suaranya semakin lirih dibuatnya. Jika begini mau nolak juga earth yakin mix akan membuat keributan di bandara dan berujung tak mau pulang.
Dengan lembut earth mengusap pipi mix menghapus air matanya pelan sampai sang empu merasa sedikit tenang.
" iya kita ajak dunk pulang ke rumah ya " jawab earth final sudah kalah dia dengan sifat suaminya itu.
Yang dipegang pipinya tersenyum lebar mendekat kearah earth memberinya kecupan singkat di bibir.
Dunk justru memproses kejadian di depan matanya wajahnya masih tidak menunjukan ekspresi manapun bahkan terkejut sekalipun.
" dunkk mulai hari ini panggil aku papa, kau akan menjadi anakku dunk " mix dengan senang memberitahu dunk tanganya pun ia genggam dunk tanda rasa senang.
Dunk enggan merespon dirinya tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
" phiiii " mix kembali merengek membuat dunk tersadar akan lamunannya.
Earth kembali mengehela nafas nya kasar memposisikan dirinya sejajar dengan dunk dan mix menujukan senyumnya sebelum bicara " pulang dengan daddy dan papa ya setelah sampi di thailand nanti " tanganya ia posisikan diatas kepala dunk sambil mengusapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [JoongDunk]
Diversos" mau kaka gendong? " " kaki adek sakit " lanjutnya. yang ditanya diam masih terduduk disamping trotoar, yang sakit kakinya tapi kenapa hatinya ikut berantakan. " adek berat " jawabnya pelan hampir tak terdengar " kemaren lusa kaka juga gendong...