37. Dag Dig Dug

2.4K 147 9
                                    

" ka archen " dunk terus memanggil kaka tirinya yang terus berjalan di depannya.

" ka archenn tungguin " ucap dunk lagi membuat joong berhenti tepat di depan mobilnya.

" masuk mobil ya " ucap joong sambil mengelus surai yang lebih muda, dunk mengalah hingga keduanya memasuki mobil dengan joong berada di bagian pengemudi.

" ka archen kenapa gamau cium adek "
" kan kemarin kemarin juga gapapa "
" bahkan tangan ka archen "

Hmmppp

Joong dengan cepat mencium dunk, melumatnya pelan semakin lama membuat dunk membuka mulutnya mengarahkan joong untuk menjelajahi setiap bagian mulut nya semakin intens hingga memberikan gigitan gigitan kecil.

" ahhh ka archhen "

Jantung dunk berdetak lebih kencang seiring dengan permainan lidah joong yang semakin bergairah membuat dirinya semakin berani membalas, tangan joong bahkan berada di belakang leher nya menekan dengan maksud memperdalam ciuman keduanya membuat dunk semakin kehilangan nafas berkat kelakukan sang kaka tiri memilih mendorong pundak yang lebih tua untuk menyudahi kegiatan tersebut.

" ahhh "

Keduanya mengambil nafas dalam, saling berpandang terlihat jika wajah keduanya sama sama sayu dan malu terlebih wajah dunk yang membuat joong semakin nafsu dibuatnya jika saja dirinya tak menahan diri.

" ka archennn pelukkk " ucap dunk sedikit merengek membuat joong sadar lalu terkekeh membiarkan tubuh nya diterjang yang lebih muda memeluk adik tirinya sembari mengelus surai nya pelan.

" gamau pulang hmm? " ucap joong karena dunk tak kunjung melepaskan pelukannya.

" maluu " ucap dunk pelan wajahnya semakin ia tenggelamkan di pundak sang dominan sedangkan sang dominan tertawa gemas.

" kalau malu kenapa minta cium hmm ?"
" atau adek mau dipangku saja pulangnya kalau malu " perkataann joong sukses membuat dunk mendongak kaget membuat keduanya kembali saling bertatapan. Dunk tahu jika keduanya merasakan hal yang sama ketika ciuman itu berlangsung, jantungnya berdetak kencang dan dunk dapat merasakan hal yang sama pada kaka tirinya ketika memeluk tadi.

" ka archen nyebelin " dunk segera mengambil posisi duduk di di kursi penumpang dengan joong masih tersenyum.

" ayo kita pulang anak manis " ucap joong setelah tangannya mengusap kepala yang lebih muda lalu mulai menyalakan mesin mobilnya.

---
Saat keduanya sampai di rumah keadaan rumah memang sepi karena mix dan earth pergi ke luar kota sedangkan para maid sudah pulang awal. Joong menaiki tangga dengan dunk menuju kamar masing masing, namun dunk yang merasa lapar kembali ke bawah untuk mencari sesuatu untuk dimakan.

Dunk membuka kulkas mencari apa yang dapat ia makan, dunk memilih untuk memasak ramen dengan toping sosis dan sayur memasak mie nya sambil bersenandung ringan hingga dirinya terkejut dengan keberadaan lengan yang melingkar di pinggangnya.

" ka archenn lepas ihh " yang di protes justru semakin mengendus leher yang lebih muda.

" adek bikin apa ?" pertanyaan joong membuat dunk sedikit menengok mengakibatkan wajahnya menjadi berdekatan.

" ramen, kaka mau? "

" hmm "

" lepaas dulu ihh susah adek geraknya " joong menggeleng meski tak dapat dunk lihat namun dapat dirasakan bahwa kepala yang lebih tua menggeleng diperpotongan lehernya.

Chup

Joong mencuri satu kecupan di leher dunk membuat sang empunya merinding, lalu melepaskan pelukannya berjalan menuju ruang keluarga yang tak jauh dari situ, mendudukan dirinya di salah satu sofa dan mulai menyalakan tv untuk ditonton.

Dunk berjalan dengan dua mangkuk ramen buatannya di tangan, menaruh nya diatas meja di depan joong duduk. Keduanya sama sama menikmati ramen sambil menonton tv pilihan dunk.

" adek suka film horor? " pertanyaan joong membuat dunk menggeleng.

" terus kenapa nonton film horor? "

" kan ada ka archen, kalo ada temennya adek ga takut ka " ucap dunk tanpa menengok ke arah joong yang hanya dibalas anggukan oleh joong. 

Baik joong dan dunk sama sama menghabiskan ramen sambil menonton tidak ada drama dunk teriak atau mengumpat di sela sela pelukan joong dunk tak takut dengan film horor hanya butuh teman saja untuk menontonnya,  namun yang lebih tua terlihat semakin bosan dengan tontonannya joong lebih suka film action dibandingkan film horor menurutnya tak menarik sampai sampai dirinya beberapakali menguap.

" dekk "

" hmm "

" dek kaka ngantuk hoaamm, kaka ke atas ya "
Joong berdiri membuat dunk menoleh kearah nya.

" bentar lagi film nya habis tunggu dulu "

" kamu juga keliatannya ga takut kok "

" ihhh emang ga takut kalau ada teman nya bentarrr ka archenn " tangn joong ditarik oleh yang lebih muda membuat dirinya mengalah kembali duduk pada posisinya membiarkan dunk menyelesaikan tontonannya.

Saat film nya selesai dunk menatap ke arah joong yang terlihat tampak tak menikmati film barusan, benar yang joong katakan dirinya mengantuk.

" ayokk ka udah selesai " joong ikut bangkit seiring bangkitnya dunk lalu keduanya berjalan menaiki tangga hingga menuju pintu kamar keduanya.

" tidur yang nyenyak, selamat malam adek "

Chup

Joong mengantarkan dunk hingga depan kamarnya sebelum dirinya pergi ke kamar pribadinya.

" selamat malam ka archen " dunk tersenyum melihat muka ngantuk joong menurutnya cukup lucu, menjinjitkan kakinya agar mudah meraih pipi yang lebih tua.

Chup. 

Joong telah kembali ke kamar nya tak bohong jika film horor barusan membuatnya mengantuk, joong segera berbaring di atas kasurnya menutupi sebagian badannya yang toples dengan selimut, iya joong memilih membuka atasannya agar lebih mudah terlelap, menutup matanya perlahan.

Tokk tokk tokk

Sialan joong kembali membuka matanyaa dirinya sangat mengantuk dan ingin tidur namun ada saja yang membuatnya kembali membuka mata.

"ka archenn "

Tok tokk

Joong mengalah dengan langkah gontai turun dari kasurnya menuju pintu kamar membuka nya perlahan menampakan adik tirinya dengan boneka beruang coklat yang dipeluk di bagian depan.

" ka archen adek kepikiran " joong menghela nafas kasar sebelum menjawab ucapan yang lebih muda di depannya.

" kepikiran apa hmm? "

" film tadi ka, gimana kalo tiba tiba ada hantu di kamar adek? "
" gimana kalo hantunya tiba tiba tidur di samping adek? "
" gimana kalo hantunya ketok ketok kamer adek? "

" jadi? " joong dengan cepat memotong omongan dunk yang begitu panjang menurutnya.

" adek mau tidur sama kaka aja " ucapnya lalu melewati tubuh yang lebih tua di hadapannya begitu saja naik ke atas kasur ka archen nya mengambil posisi tidur di kasur tersebut.

Joong pasrah saja menutup pintunya, kembali ke kasurnya tepat di samping dunk, kembali menyelimuti badannya lalu memejamkan mata.

" ka archen " ucap dunk pelan di sebelah nya, joong kembali membuka matanya.

" mau pelukk " tanpa persetujuan joong dunk memeluk tubuh toples sang kaka menenggelamkan wajahnya di dada bidang ka archen nya menghirup aroma maskulin yang keluar dari sana, dunk selalu menyukainya.

Joong membalas pelukan yang lebih muda menghirup aroma shampo yang dunk pakai seperti wangi bayi menurutnya, dirinya tersenyum sebelum kembali memejamkan mata.

" semalat tidur adek ".





Maaf ya lama :) aku bingung namatinnya gimana

STEP BROTHER [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang