47. Keadaan Joong

1.8K 117 2
                                    

Setelah beberapa minggu pond mendapatkan pesan yang joong kirim, tepat setelah ujian semester berakhir pond hari ini akan pergi ke chiang mai untuk mengunjungi Joong, dirinya tak akan repot repot untuk pergi sejauh itu jika Joong memberitahu keberadaannya ke keluarga nya sendiri. Pond mengambil jalur udara untuk pergi ke chiang mai karena tidak memakan waktu banyak, dirinya tak ingin menghabiskan waktu lebih dari sepuluh jam untuk dapat ke chiang mai dengan kendaraan darat.

Saat sampai di bandara chiang mai pond segera menuju JAG company yang letaknya 30 menit dari bandara, saat sampai di depan gedung dengan tinggi tujuh lantai ini pond memandangi bangunan tersebut sebelum mulai memasuki area gedung tersebut. Saat sampai di area loby pond segera mendatangi receptionist yang ada di sana untuk menanyakan keberadaan joong, apakah joong melepaskan kuliah nya dan bekerja di perusaan ini, entahlah pond juga tidak tahu.

" permisi, bisakah saya menemui Joong disini?" wanita cantik di depan pond tersebut tersenyum ringan dengan pertanyaan pond.

" dengan tuan pond naravit? " tanyanya membuat pond mengangguk.

" tuan Joong ada di lantai 7 tuan, silahkan naik ke atas dan seluruh lantai 7 adalah ruangan tuan Joong jadi anda tidak akan kebingungan mencarinya, apakah ada lagi yang perlu saya bantu tuan? " ucap wanita itu menjelaskan panjang. 

" tidak perlu, terimakasih "

Setelah berbicara pada receptionist tersebut pond mulai memasuki lift yang tak jauh dari loby tempat wanita itu berdiri, selama di dalam lift pond memikirkan pekerjaan apa yang joong dapatkan disini jika memiliki satu lantai sebagai ruang kerja, akan sangat mustahil jika perusahaan ini milik joong karena joong meninggalkan bangkok bukan lima atau tujuh tahun. Pikiran pond terhenti dengan terbuka nya pintu lift membuat kakinya melangkah keluar, hanya menemukan satu pintu yang cukup besar, benar kata wanita tersebut dirinya tak akan kesusahan setelah berada dilantai paling atas gedung ini karena hanya ada satu pintu di dalamnya.

Pond melangkah mengetuk pintu di depannya, apakah joong akan membukanya? Pintu terbuka menampilkan seorang lelaki yang terlihat manis sedang berdiri tersenyum di depannya. 

" tuan pond naravit? " tanyanya membuat pond sadar telah melihat kagum senyum di depannya, pond menganguk.

" perkenalkan saya satang, asisten tuan joong. Saya akan mengantar tuan ke dalam, silahkan tuan " ucap lelaki yang bernama satang tersebut, lalu dirinya menggeser tubuh agar pond dapat masuk kedalam ruangan tersebut.

Saat masuk ruangan tersebut saat besar namun dari matanya tak melihat joong disana, hanya sepasang meja kerja dan satu set sofa yang kosong, pandangan pond pada ruangan tersebut membuat satang tersenyum.

" silahkan tuan lewat sini " satang berjalan mendahului pond untuk menunjukan jalan membuat perhatian pond kembali pada lelaki manis didepannya.

" ruangan ini masih ruangan saya tuan " ucap satang kembali lalu membawa pond menuju pintu lain yang ada di ruangan tersebut, langkah kakinya lalu berhenti.

" ini ruangan tuan joong,  beliau ada di dalam silahkan masuk tuan " ucap satang lagi sambil tersenyum lebar dengan tanganya yang membuka lebar pintu ruangan tersebut yang menghubungan ruangan dirinya dengan ruangan joong.

" terimakasih " ucap pond sebelum benar benar memasuki ruangan joong. 

Setelah pintu tertutup rapat oleh tangan satang dari luar, pond menatap sekeliling ruangan yang ia masuki ukurannya dua kali lebih besar dari ruangan satang barusan mungkin tiga kali lipat,  setelah matanya sibuk mengelilingi ruangan tersebut pond melihat sosok yang memanggilnya beberapa bulan lalu, joong duduk dengan gagahnya di kursi kerja yang dapat pond lihat dengan jelas.

" oii pond " panggil joong membuat pond berhenti dengan pikirannya berjalan kearah joong didepannya yang tengah melihat langkahnya semakin mendekat.

" lo kerja disini joong? " tanya pond pada joong setelah berdiri tepat disebrang meja kerja joong,  matanya masih mengelilingi ruangan tersebut.

" iya "

" jadi apa?  Ruangan lo gede banget anjir " tanya pond lagi tanpa melihat joong.

" gatau " jawab joong
" kalo yang punya perusahaan jadi apa ya pond ?" jawaban sekaligus pertanyaan joong membuat pond menatapnya melotot.

" anjing bercanda lo? " tanyanya kaget membuat joong tertawa. 

" mustahil ga si joong lo bangun perusahaan dalam waktu sesingkat ini "
" yaa kecuali kalo lo pake dukun gw percaya "

" mata lo dukun " pond ini memang sembarangan sekali kalo ngomong. .

" jadi? " pertanyaan pond tak langsung joong jawab, joong berdiri dari tempat duduknya merapihkan jas yang ia kenakan, sangat berbeda dari penampilan nya ketika kuliah pond menatapnya cukup kagum, sepatu pantopel hitamnya melangkah menuju set soffa yang besar dihadapan meja kerja nya melangkah sembari membuka kancing jasnya lalu mengambil duduk disalah satu soffa empuk tersebut.

" duduk dulu pond " pond segera mengambil tempat duduk di sebrang joong duduk.

Tok tok

Sebelum joong membuka mulut nya ketukan pintu membuat keduanya menengok, pintu terbuka lalu menampilkan lelaki manis yang pond temui sebelumnya membawa nampan dengan gelas diatasnya. Satang melangkah mendekat kearah keduanya lalu berlutut untuk menghidangkan minuman yang telah ia bawa sebelum kembali pergi dari ruangan tersebut, dan setiap pergerakan satang tak lepas dari pengelihatan pond.

" mata lo pond, inget phuwin " ucapan joong membuat pond menatapnya.

" anjir lo " joong tertawa melihat reaksi pond.

" btw lo sama phuwin udah jadian? " pond menggeleng lalu mengambil secangkir kopi yang satang hidangkan meminumnya sedikit.

" digantung terus gw " joong mengangguk mengerti phuwin mungkin tipe lelaki yang tak mudah percaya pada seseorang apalagi pond yang notabennya buaya darat.

" tapi tahun depan pas gw wisuda gw mau ajak dia serius "
" capek hts mulu anjir " 
" kok lo jadi ngomongin gw, ini gimana ceritanya? "

Joong bersandar pada soffaa mengingat kembali saat baru tiba di chiang mai.

" gw udah lulus, tapi belum wisuda "

" lahh anjing kok bisa " respon pond yang cepat ini membuat joong kaget.

" pelan aja anjir pond "
" bisa gw kan rajin ga kaya lo " ucap joong meledek.

" anjing lo " sarkas pond, pond seharusnya tak heran karena joong memang pintar dan rajin, dirinya juga tahu jika joong menyusun skripsinya lebih awal namun tetap tak disangka jika joong akan bilang seperti itu.

" gw lanjutin sisanya daring cuma gw mau pihak kampus bilang ke orang tua gw kalo gw ngundurin diri "

" terus perusahaan ini? " tanya pond lagi. 

" aslinya gw beli dari orang karena hampir bangkrut, gw minta uang ke oma gw di amrik tanpa sepengetahuan daddy, ya sisanya gw pertahanin apa yang ada disini aja belum sempurna tapi ga buruk juga "

Pond mengangguk lupa jika temannya ini memang sangat kaya.

" terus rencana lo apa? "

" pas wisuda gw bakal balik ke bangkok buat lamar dia "

STEP BROTHER [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang