Dunk membuka plastik yang phuwin berikan, ketiganya dengan fourth dan phuwin setelah kelas selesai belum meninggalkan ruangan.
" gantungan kunci? " tanya phuwin heran.
" dia habis dari jepang ya? " phuwin memutar matanya malas apasih korelasinya gantungan kunci dengan jepang.
" artinya apa dunk? " yang ditanya menggeleng.
" perth tau darimana gw suka bunga matahari " ucap dunk entah dengan siapa.
" gw yg temen lo aja gatau, iya ga phu? " phuwin mengangguk.
Dunk menyukai bunga matahari sejak dirinya masuk SMA dan mulai memenuhi kamarnya dengan aksesoris bunga matahari saat dirinya SMA dulu dan tak banyak yang mengetahui itu karena dunk tak pernah membawa temannya masuk kerumah apalagi ke kamar.
" lo mikirin apa dunk? "
" gapapa phu mungkin kebetulan aja" dunk menyimpan gantungan itu ke tas nya sebelum ketiganya pergi meninggalkan kelas.
Mereka melanjutkan ke kelas lain mereka ada kelas praktek hari ini, perlu hampir empat jam ketiganya berkutat dalam ruangan praktek. Rasanya badan seperti remuk remuk.
" gilaa sakit semua badan gw " keluh fourth merentangkan badannya.
" lebay lo fot "
" lo kerja phu? "
" ngga dunk gw libur hari ini, mau pulang capek "
Mereka bertiga pisah menuju tempat tinggal masing masing, dan dunk menuju fakultas joong untuk menemui kaka tirinya tersebut.
" cari joong ya? "
" iya ka pond, ka archen nya mana? "
" tunggu aja sini dunk " dunk ikut duduk di sebelah pond menunggu joong keluar dari ruangan dosen.
" lo udah punya pacar? " dunk menengok orang disebelahnya ini random sekali.
" belum ka "
" lo mau ga jadi pacar gw "
" gamau lo bau "
" sialan lo joong " joong terkekeh dirinya keluar ruangan dosen tanpa keduanya sadari malah mendapati adiknya diajak pacaran sama buaya kampus.
" ayo pulang dek " dunk berdiri mengikuti arah joong untuk pulang.
" dunk pulang dulu ya ka pond "
" hati hati manies " ucap pond sambil tersenyum menggoda dibalas tatapan melotot oleh joong.
---
Keduanya baru saja sampi di rumah kediaman gaillard, dunk berjalan di depan diikuti oleh joong di belakangnya. Pertama kali masuk keduanya disuguhi pemandangan mix yang sedang menonton netflix tanpa earth mungkin belum pulang kerja." papaaa " dunk duduk di sebelah mix memeluk papanya dari samping.
" anak papa bau asem " ucap mix bercanda membuat dunk cemberut lalu dihadiahi kekehan oleh sang papa.
" kaka mu mana? "
" ke atas kayanya "
" dunk tadi papa beli salep buat paha kamu apa ga sakit kamu begitu di diemin " yang ditanya menggeleng.
" padahal itu merah banget loh sayang "
" joong tuh ngapain sih selama papa daddy kerja "
" kamu sakit, mabuk, paha kamu digigit " ucap mix mengomel." papa jangan marah marah mulu nanti cepet tua "
Cup
" dunk keatas dulu mau mandi bye papa " dunk pergi setelah meninggalkan mix dengan satu kecupan di pipi sang papa.---
Dunk tidur diatas kasurnya, ditanganya ada benda yang sedari tadi ia pegangi. Gantungan bunga matahari. Kenapa perth bisa mengetahuinya atau cuma kebetulan saja dunk jadi teringat masa lalunya bohong jika dia tak merindukan kedua orang tua aslinya namun tak dipungkiri juga dirinya perlu bersyukur bisa berada di keluarga gaillard.Tak ingin berpikir banyak karena semakin megingat masa lalunya semakin dunk ingat kejadian dimana kedua orang tuanya di tembak di rumahnya sendiri rasanya sakit sampi sesak nafas. Dunk memilih untuk merebahkan tubuh nya bersiap ke alam mimpi.
Malam menunjukan pukul 2 dini hari seseorang yang tengah tertidur merasa terganggu dalam tidurnya sangat terlihat dari gerakan acaknya diatas kasur kan keringat dingin yang dikeluarkan hampir disekujur tubuhnya.
"mahh "
" jangan "
" tolong jangan "Suara igauan nya semakin jelas membuat pergerakan tubuh yang semakin kasar.
" TIDAKK "
" hah hah ha "Dunk terbangun dari tidurnya, ahh kepala nya pusing sekali ia baru saja mimpi kejadian penembakan kedua orang tuanya, ia menatap gantungan kunci yang diletakan di nakas, seharus nya dunk tak memikirkan itu sebelum tidur.
Dunk bangkit turun untuk ke dapur, dirinya haus karena mimpi buruk, kakinya ia bawa melangkah ke arah dapur membuka kulkas dan mengambil air dingin meneguk nya perlahan membuat tenggorokan nya terasa nyaman. Saat hendak naik ke atas dunk seperti mendengar sesuatu mengikuti arah suara yang sebetulnya juga tak terlalu terdengar jelas hingga di depan pintu kamar papa dan daddy nya.
"apakah mereka bertengkar? " ucap dunk pada diri sendiri, takut untuk mengetuk memilih mendekatkan diri ke arah pintu.
" ahhhh "
" lebih cepatt daddy eemmh ahhh"
" yaahhh fasterhh aaahh "Dunk menutup mulut dengan kedua tangannya, oh my god daddy dan papa nya bukan bertengakar melainkan sedang bercinta. Dunk tak mau lama lama dirinya lari kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [JoongDunk]
Random" mau kaka gendong? " " kaki adek sakit " lanjutnya. yang ditanya diam masih terduduk disamping trotoar, yang sakit kakinya tapi kenapa hatinya ikut berantakan. " adek berat " jawabnya pelan hampir tak terdengar " kemaren lusa kaka juga gendong...