Sudah dua hari dunk demam, kondisinya sudah cukup membaik mau makan dan minum obat. Hari ini joong berniat pergi ke kampus ada kuis yang tak bisa ia tinggalkan sekarang dirinya berada di kamar dunk setelah menyuapi dunk semangkuk bubur dan memberinya obat tak lagi dengan drama cium cium, pamit kepada yang lebih muda untuk pergi ke kampus.
" kaka ke kampus dulu hari ini "
" adek coba hubungi temen adek yang bisa kesini biar ada temennya "
" tapi jangan yang waktu itu di taman"
" coba hubungi phuwin atau siapa satunya fot?"
" nanti maid dateng kalo waktunya makan dan minum obat"
" jangan rewel adek sudah besar "Setelah ucapan panjangnya tanpa memeberi jeda sambil membereskan barang yang perlu ia bawa ke lantai bawah joong mencium kepala adik manisnya mengusapnya sebentar sebelum pergi meninggalkan kamar dunk.
Dunk menghela nafas panjang setelah kaka tirinya pergi meninggalkan rumah, siang nanti phuwin akan menemaninya setelah kelasnya berakhir.
--
" jadi ka joong itu kaka tiri lo? " sudah sejak sejam lalu phuwin berada di kamar dunk, mendengarkan cerita dunk mengapa berakhir di keluarga gaillard dengan phuwin yang setia mendengarkan sambari berkeliling kecil pada kamar dunk melihat foto sahabatnya dengan orang yang phuwin kira papa dan daddy baru dunk." tapi lo baik baik aja kan dunk "
" mereka baik banget phu gimana gw ga baik baik aja " phuwin mendekat kearah dunk duduk di sisi kasur nya.
Sudah lama phuwin berada di kediaman gaillard menghabiskan waktu di kamar dunk membahas segala hal yang bisa ia bahas dan melakukan apa yang bisa ia lakukan hingga sore hari.
" dunk gw cabut dulu bentar lagi part time gw mulai "
" iya phu makasih uda nemenin gw, lo hati² di jalan " phuwin mengagguk meninggalkan kamar dunk.
Setelah menuruni tangga phuwin bertemu dengan joong yang baru saja masuk kedalam rumah, ia tak sendirian ada seseorang di bekalangnya.
" eh phuwin lo mau balik? "
" iya ka joong gw dluan ya "
" hati-hati ya phu makasih " phuwin mengangguk tersenyum lalu melewati joong dan temannya. Saat phuwin lewat hingga keluar pintu masuk rumah kediaman gaillard tak luput dari pengelihatan seseorang hingga dirinya memutarkan badan.
" mata lo pond " tegur joong melihat temannya menatap phuwin seperti pedofil.
" sayang dilewati joong manis " joong memutar matanya malas memang pond ini suka menggoda orang disekitarnya.
Baik joong maupun pond kembali melanjutkan langkahnya menaiki tangga untuk ke lantai dua.
" kalo tau lo orang kaya tau gitu kita kalo main dirumah lo aja joong daripada desekan di kosan phi off "
" tinggal dateng pond ribet amat "
Joong membuka pintu kamar dunk lalu masuk diikuti pond di belakangnya melihat dunk sedang duduk diatas kasur nya sambil senderan memegang ponselnya membuat dunk menengok kearah pintu.
" sudah makan? " Dunk mengangguk
" hai dunk, gimana kabar lo? " Dunk tersenyum.
" udah mendingan ka pond " joong dan pond mendekat kearah ranjang dunk dengan pond duduk diujung ranjang dan joong disebelah dunk.
" kaka bawa cake yang adek suka " Dunk tersenyum melihat kue kesukaannya.
" terimakasih ka archen " senyum dunk membuat joong gemas mengusap pelan kepala adiknya.
" ini gw jadi nyamuk nih? " keduanya menengok kearah pond yang sedari tadi memperhatikan.
Pond memilih untuk main PS di kamar joong daripada menjadi orang ketiga diantara adik kakak itu.
" terakhirr aaaa" dunk menerima suapan kue dari joong dengan senyum senyum sedari tadi joong menyuapinya sembari bercanda seperti menyuapi anak kecil saja.
" sudah selesai pintar nya anak manis " membuat keduanya terkekeh.
" kaka ke kamar dulu ya main sama pond " dunk mengangguk membiarkan kakanya pergi dari kamarnya.
--
" udah lo ngurusin adek lo? " kepala pond menengok ke pintu setelah tau joong datang lalu kembali menatap layar di depannya." ayo duet pond " ucap joong setelah duduk di samping pond mengambil stick PS satunya.
" lo sama adek tiri lo perhatian banget joong " .
" namanya juga kaka pond " mata keduanya tak saling memandang tetep fokus pada game yang dimainkan.
" kaka tiri joong gada gamungkin lo ada rasa "
Takkk
" anjing lo joong sakit kepala gw "
" lagian mulut lo minta banget dipukul "
Keduanya semakin asik berlarut dalam game hingga malam hari hingga merasa keram pada tangannya.
" gila sakit tangan gw joong "
" gw juga anjir "
" joong gw balik lahh takut kosan gw digondol maling " ucap pond sambil terkekeh pada ucapannya sendiri.
" emang ga waras lo pond "
Pond sudah pergi meninggalkan kediaman keluarga gaillard meninggalkan joong yang kini sedang membasuh tubuhnya lelah dengan kegiatannya hari ini, sudah cukup malam dirinya hingga menyelesaikan kegiatan mandi, mengambil pakaian secara acak untuk digunakan untuk tidur. Memilih celana pendek coklat dan kaos putih namun hendak memakai kaosnya joong mengurungkan niatnya memilih melihat sang adik terlebih dahulu.
Dibuka pintu kamar dunk melihat dunk menggeliat pelan dalam selimut, joong rasa dunk sudah tidur lalu joong mendekat membenarkan posisi selimut yang dunk kenakan justru membuat dunk membuka matanya pelan.
" ka archen " ucapnya pelan dengan suara khas bangun tidur nya.
" kebangun hmm? " yang ditanya mengangguk memejamkan matanya kembali merasa ngantuk.
" temenin" ucap dunk pelan tp dapat didengar joong, ia sedikit menggeser tubuh dunk lalu menempatkan dirinya disamping dunk membuat dunk mendekatkan dirinya pada tubuh toples joong menghirup aroma sabun di badan joong mulai kembali memejamkan matanya.
Joong sedikit bersenandung kecil tangannya dia bawa untuk mengelus punggung belakang dunk dengan harapan dunk dapat tertidur pulas, saat hendak memakai baju di kamarnya tadi joong teringat dunk yang suka menempel pada dada bidangnya yang polos ketika tidur jadi itu alasan joong pergi ke kamar dunk malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [JoongDunk]
Random" mau kaka gendong? " " kaki adek sakit " lanjutnya. yang ditanya diam masih terduduk disamping trotoar, yang sakit kakinya tapi kenapa hatinya ikut berantakan. " adek berat " jawabnya pelan hampir tak terdengar " kemaren lusa kaka juga gendong...