32. Salah Joong

2.1K 146 5
                                    

Joong sampai di kampus dirinya langsur berlari menuju gedung fakultas dunk, sepi sangat sepi. Jam hampir menunjukan tengah malam bagaima bisa mahasiswa masih berkeliaran di sekitar kampus kecuali mereka mereka yang mengikuti organisasi dan memeliki acara yang besar. Joong mengitari seluruh gedung fakultas tersebut tanpa terkecuali setiap sudut dan ruang ia lihat dengan mata kepalanya namun tetap nihil, joong beralih pada gedung fakultasnya melakukan hal yang sama tak sama sekali memikirkan betapa lelahnya dirinya hanya memikirkan apakah dunk akan baik baik saja.

Frustasi tak mungkin juga ia mengitari seluruh kampus yang besar, joong kembali ke mobilnya namun sempat ingat harusnya gedung kampusnya memiliki cctv dirinya beralih pada ruangan satpam untuk meminta tolong, dengan seksama joong melihat rekaman cctv sore hari di gedung fakultas dunk hingga joong menangkap dunk baru saja keluar gedung pada waktu matahari sudah terbenam melihat sosok adik nya dari layar tengah berdiri sesekali terlihat menelfon seseorang yang ia yakini adalah dirinya.  Cukup lama dunk berdiri disitu hingga joong melihat dunk meninggalkan area fakultasnya.

" pak gada cctv di jalan? "

" waduhh gada mas " ucap sang satpam membuat Joong kembali mengacak rambut nya harus kemana lagi dirinya mencari dunk.

Joong ingat lokasi caffee tempat phuwin kerja haruskah dirinya kesana, caffee biasanya tutup larut malam bukan.

" makasih ya pak " ucap joong pada satpam tersebut lalu lari ke area parkir untuk menuju caffee tempat phuwin bekerja, hingga saat baru sampai di tujuan joong tak menemukan tanda tanda kehidupan di caffee tersebut, sudah tutup. 

Joong kembali menyetir menelusuri jalan sekarang pikirannya adalah kostan fourth mungkin salah satu dari temen dekat adiknya itu tahu dimana keberadaan adiknya. Saat sampai di area kost joong langsung berlari ke arah kamar fourth mendapati yang pemilik kamar sedang bermain game di depan pintu.

" fourth  hah hah " nafasnya tersenggal jongkok dihadapan yang lebih muda membuat fourth mengalihlan pandangannya untung saja game nya sudah selesai.

" kenapa ka? " tanya fourth heran.

" lo tau dunk dimana? " alis fourth mengerut.

" jam segini lo tanya dunk? Udah tengah malem anjir ka "

" dunk belum pulang " suara joong melemah kalo fourth tak tahu lantas dimana dunk nya.

" maksud lo ka? " tanya fourth heran
" dunk dari balik kelas juga dia bilang nungguin lo "

Sial joong benar benar merasa bersalah atas apa yang terjadi hari ini bodonya dia sudah lalai dengan dunk, joong menundukan kepala nya meremas surai rambutnya sendiri dengan kasar dan itu dilihat fourth sampai joong kembali mengangkat wajah nya.

" phuwin? " tanya joong singkat berharap fourth mengerti namun fourth menggeleng.

" phuwin justru bolos satu kelas mau balik ke rumah nenek nya yang sakit ka " ucap fourth cukup pelan berharap tak begitu menyakiti joong namun yang dilihat joong kembali menundukan wajah nya.

" oh iyaa " fourth meninggikan suaranya membuat joong menatapnya.

" bentar ka " fourth pamit berjalan meninggalkan joong namun masih dapat joong lihat fourth berdiri di pintu sebelah kamarnya lalu keluarlah mark, keduanya menghampiri joong.

" mark lo tau alamat perth dimana? " tanya fourth saat dia dan mark berada di depan joong, ah joong tidak terpikir mungkin juga dunk bersama perth.

" gw gapernah tau rumah nya "
" kenapa sih " tanya mark heran.

" lo bisa telfon dia? " ucap joong pada mark.

Tanpa banyak tanya mark menelfon perth namun sudah tiga kali panggilan yang diajukan tak ada satupun yang diterima oleh perth.

" ka joong mending lo balik deh kasian kalo orang tua lo nyariin, besok kita cari dunk bareng bareng nanti kalo gw ada info langsung gw hubungin lo "

Bagaimana joong pulang jika adiknya tak bersama dirinya, bagaimana dia bisa bicara dengan kedua orang tuanya,  bagaimana dia bisa tidur malam ini jika dunk tidak ada di rumah nya, bagaimana bisa dia pulang begitu saja.

" ka joong " fourth membuat joong kembali sadar dalam lamunannya.

" gw balik dl fourth, Mark,  thanks ya " ucap joong tanpa senyum lalu Pergi begitu saja.

" kenapa si dia fot? " tanya mark heran memandang punggung joong yang semakin menjauh.

---
Joong memasuki rumah dengan langkah yang lunglai, membuka pintu utama mendapati earth yang tengah duduk meminum kopi seorang diri menengok ke arah sang putra memasuki rumah dengan keadaan yang cukup memperhatikan seperti gembel yang tak tahu arah tujuan.

" joong " panggil earth pada si sulung, joong diam tak melanjutkan langkah nya namun juga tak menengok pada earth yang memanggilnya.  Melihat itu earth menghampiri joong hendak menanyakan apa yang terjadi pada anak sulungnya itu, belum earth bertanya baru saja berdiri di depan si sulung dirinya langsung di terjang badan si sulung. Joong memeluknya tubuh nya lemas, pikirannya tak karuan, hati nya gelisah dan joong tak tahu harus apa.

" kamu kenapa si joong? " tanya earth lagi.
" kamu sendiri? Adek mana? " pertanyaan earth membuat joong ingin menangis di pundak daddy nya.

" dunk dad aku gatau dunk dimana "
" maafin joong dadd, joong salah "
" harusnya dunk pulang sama joong dadd tapi joong bodoh dadd joong salahh joong gatau dunk dimana "

Earth bingung dengan rentetan rentetan kalimat yang joong berikan, dirinya memilih untuk melepaskan joong terlebih dahulu dari pelukannya menatap sang putra yang terlihat sangat berantakan.

" coba jelasin pelan pelan "

Joong telah menjelaskan kejadian hari ini pada sang daddy membuat daddy nya menghela napas kasar untung mix sudah tidur jika tidak masalahnya akan bertambah.

" pertama kamu gaperlu kasih tau papa dulu kamu tau dia pasti panik "
" daddy bakal bantuin cari dunk, besok daddy akan suruh seluruh anak buah daddy buat cari dunk "
" sekarang kamu bersihin badan dulu terus tidur simpan energi kamu buat besok cari adek lagi "

Joong menurut dirinya harus baik baik saja hingga esok akan mencari dunk lagi.

---
Pagi nya earth dan mix sudah berada di ruang makan untuk sarapan, earth juga sudah mengerahkan anak buahmya untuk mencari dunk dan sampai pagi ini mix masih belum mengetahui keberadaan sing bungsu. Mix melihat joong menuruni tangga dengan berlari hendak keluar rumah seperti dikejar sesuatu.

" joong kamu mau kemana tidak sopan seperti itu " ucap mix kencang tak membuat joong menengok sedikitpun tetap pergi meninggalkan rumah.

" aisshhh dasar anak itu selalu saja bikin emosi " ucap mix lagi.

Earth yang tengah bingung tiba tiba menatap ponselnya yang bergetar melihat notif masuk dari joong,  sebuah alamat.

Pagi itu sebelum joong berniat turun ke lantai satu dirinya mendapat chat dari mark yang berisikan alamat sebuah apartment, mark bilang jika pesan itu ia dapati setelah bangun pagi ini yang langsung mark kirim pada joong.








Sorry ya baru up lagi sedikit sibuk semoga kalian masih mood bacanya :)

STEP BROTHER [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang