22. Terlambat

3K 167 6
                                    

Sudah tiga hari lamanya dunk di dalam ICU sudah tiga hari juga dunk belum membuka matanya, anggota keluarga nya setiap hari selalu bergantian untuk masuk ke ruangan dunk hanya untuk memberi dunk semangat agar dapat membuka matanya, joong kuliah seperti biasanya sebelum berangkat dan setelah pulang kuliah dirinya akan pergi ke rumah sakit terlebih dahulu, mix dan earth juga sering mengunjungi dunk selama tiga hari ini. 

Dunk di rawat oleh suster di rumah sakit, karena anggota keluarga tak boleh masuk ruangan jadi joong, mix dan earth tak ada yang menginap di rumah sakit hanya bergantian untuk mengunjungi dunk setiap harinya.

Malam ini joong kembali ke ICU dimana dunk terbaring lemah, joong baru pulang dari kampus belum sempat untuk pulang ke rumah, semakin hari dunk semakin terlihat kurus sedangkan joong semakin hari semakin seperti  mayat hidup seperti orang yang tak diurus orang tua saja penampilannya berantakan.

" kamu kapan bangun hmm? " joong duduk disebelah dunk memegangi tangan yang lebih muda yang lebih terasa dingin dari tangannya yang hangat menyalurkan kehangatan ke tangan dunk. 

" phuwin sama fourth nyariin adek tau "
" nungguin adek berangkat kuliah lagi "
" phi tay juga katanyaa adek mau ikut lomba debat jadi harus sering berangkat club "
" pond juga temen kaka tanyain adek, inget ga yang pernah ajak adek pacaran?  Emang orangnya suka ngaco dek tapi baik kok katanya mau jenguk adek "
" bangun yaa banyak orang yang pengen liat kamu "

Setelah ritualnya berbicara pada dunk selesai joong akan keluar ruangan terkadang terlihat sedih atau justru terlihat setress entah apa yang banyak dipikirannya.

---
Pagi harinya joong tak sempat ke rumah sakit dirinya bangun kesiangan akan sangat lama jika mampir ke rumah sakit terlebih dahulu. Earth dan mix yang pergi ke rumah sakit hari ini tapi earth hanya mengantar mix menjenguk dunk sedangkan dirinya akan pergi rapat.

Mix memasuki ruangan dunk yang masih sama sejak saat itu, melihat putra nya tertidur lemas adalah hal yang paling menyakitkan untuk mix dirinya tak tega melihat dunk dengan kondisi seperti itu.

" dunk bangun yukk papa kangen "
" papa minta maaf kalo papa buat dunk seperti ini "
" papa ingin dunk bangun papa kangen "

Mustahil jika mix tak menangisi dunk apalagi dengan kondisi dunk yang semakin kurus rasanya mix ingin menyuapi dunk makan, mix masih setia menemani dunk memegangi tanganya tiba tiba tangan dunk bergerak membuat mix berdiri menatap anak bungsu nya berharap dunk membuka mata di depannya, namun yang ia dapati justru tubuh dunk yang kejang membuat alat alat kesehatan yang menempel di tubuhnya ikut bergerak, mix panik melihat nya mix juga takut jika akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan nantinya, dengan gemetar dirinya keluar ruangan untuk memanggil dokter membuat dokter dan beberapa perawat lainnya berlarian ke arah ruang ICU.

Mix masih gemetar dirinya sudah berada di luar ruangan dunk setelah dokter menyuruhnya untuk menunggu di luar, namun dirinya dapat melihat dengan jelass bagaimana dunk ditangani oleh dokter dan para suster di dalam lewat tembok kaca, mix menangis tangannya gemetar seiring ia gunakam untuk menutupi mulut nya yang semakin terisak dirinya terlalu takut, takut kehilangan dunk.

Mix masih setia dengan posisinya ingin memberi tahu earth dan joong namun tangannya terlalu gemetar membuat dirinya sulit untuk menghubungi seseorang, dengan susah mix memutuskan untuk menelfon joong terlebih dahulu karena tau suaminya sedang meeting.

" halo pa? " suara joong dari sebrang.

" hikss joong hiikss " suara mix yang bergetar dengan isakan membuat joong tiba tiba panik.

" pahhh papah kenapa?" joong tak mendengar suara balasan mix hanya suara isakan mix yang memenuhi speaker ponselnya.

" paa papah masih disitu kan? "
" papa tenang dulu, coba papa ambil nafas pelan  baru bicara "

" jooong hikss " suaranya semakin parau semakin sulit joong untuk mendengarkan.

" papa dimana? "
" papa kenapa? Pelan pelan pa bicaranya "

" hiksss du nk hiikss joong dunk hiks hikss " tubuh joong menegang ada apa dengan dunk, kenapa papanya nangis tersedu sperrti ini.

" dunk kenapa pa? "
" paa bicara yang jelass dunk kenapa? "

" dunk joong duunk hikss "

Joong menyerah mematikan telfon sang papa langsung lari menuju parkiran kampusnya, dirinya akan segera pergi ke rumah sakit sekarang.

STEP BROTHER [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang