15. Dimarahin

3K 183 2
                                    

Untung saja joong pergi dengan mobil pikirnya jika membawa pulang dunk terlalu pagi dengan motor takut membuat dunk sakit, sekarang pukul dua malam joong memapah adiknya menuju parkiran bar, yang lebih muda hanya tersenyum tidak jelas layaknya orang mabuk hingga joong berhasil membuat dunk duduk di kursi samping pengemudi, memasangkan sabuk pengaman agar dunk tak dapat bergerak banyak selama di jalan.

" kaa archeeen " dunk menahan lengan joong yang hendak mengeluarkan setengah badannya dari kursi penumpang.

" ka archeeen kepala dunk pusing " rengek dunk seperti anak kecil.

" salah kamu sendiri "
" siapa suruh minum alkohol " joong mengucapkan nya tepat di depan muka dunk bahkan dirinya bisa mencium bau wine dari mulut adiknya yang merancau.

" ka archeen ganteng hehehe " dunk justru merancau tak jelas membuat joong tersenyum.

" dasar nakal " ucap joong menyentuh pucuk hidung dunk dengan telunjuknya sebelum menutup pintu penumpang dan masuk ke kemudi mulai menjalankan mobilnya ke kediaman gaillard. 

Selama di jalan joong cukup kesulitan untuk menyetir sesekali tangan satunya ia arahkan agar posisi dunk tetap pada tempatnya, dunk terkadang mengoceh tak jelas atau bergerak sesukanya membuat joong khawatir jika terjadi sesuatu.

Hingga sampai di kediaman gaillard joong melihat dunk yang sudah tertidur sedikit membuat nya bernafas lega, joong kekuar dari kursi kemudinya lalu menuju kursi penumpang mencoba membangunkan sang adik agar mau masuk ke rumah.

" dekk bangun, pindah yuk tidurnya di kamar " ucap joong dengan tangannya sedikit menepuk pipi dunk membuat dunk mengeluh

" pusingggg " ucapnya pelan tapi terdengar seperti rengekan .

" yauda ayo keluar kaka gendong " joong memapah dunk untuk keluar mobil dengan memegangi tangannya hingga dunk keluar dari mobil lalu joong memposisikan dirinya berjongkok agar dunk naik keatas punggungnya, dunk tak berat kok joong sangat mampu untuk membawa dunk ke lantai dua hanya saja sedikit kesusahan saat membuka kunci pintu utama. 

Setelah susah payah membuka pintu akhirnya joong memasuki rumah kediaman gaillard hendak membawa dunk menuju kamarnya justru dikagetkan dengan kehadiran kedua orang tuanya yang berdiri tak jauh dari tangga, mix menatapnya dengan mata melotot dan tangan disilangkan di depan dada sedangkan earth lebih terlihat santai.

" kamu apain adik kamu? " ucap mix pada anak sulungnya.

" tipsy " ucapnya lalu tersenyum membuat mix mendekati kedua anaknya.

Plakkk

Lengan joong yang sedang memegangi kaki dunk di pukul papanya cukup keras.

" kamu ini ditinggal beberapa hari aja sudah begini "

" eeunggg ka archen ngantuk "

Mix berbicara dengan suara keras membuat dunk mengeluh terbangun.

" sstttt sayang jangan berisik kasian dunk "
" joong mending kamu bawa dunk keatas dulu"
" papa daddy tunggu di bawah "

Ucapan earth membuat mix mengehentikan amarah nya membiarkan anak sulungnya mengantar dunk terlebih dahulu, lagian terlalu surprise untuk menemukan kedua orang tuanya di hampir jam tiga pagi. 

Joong meletakan tubuh dunk dengan perlahan diatas kasurnya, membantu dunk melepas bajunya diganti dengan piyama pendek dunk tenang saja bagian celananya dilapisi boxer kok :), melepas sepatu yang dunk kenakan lalu menyelimuti dunk sebelum meninggalkan dunk di kamarnya, joong melangkah kembali turun ke lantai satu menemui kedua orang tuanya. 

Dirinya menemukan earth dan mix duduk di sofa depan ruang tv lalu menghampiri keduanya memilih duduk di samping sang daddy ini akan berguna untuk tameng nya nanti.

" sini kamu anak nakal "
Plakkk
" berani berani nya ngajak dunk ke bar sampai mabuk "
" heh jangan sembunyi di daddy kamu "
" sini kamuu joong "

Mix memukul joong dengan pengaduk kayu yang dibawanya dari dapur namun sang anak justru bersembunyi di belakang badan besar daddy nya.

" sudahhlah sayang dengerin joong dulu " earth mencoba menengahi keduanya membiarkan joong memberikan penjelasan.

" coba ceritain gimana bisa adek kamu kaya gitu " ucap daddy nya membenarkan posisi duduk dirinya agar si sulung dapat dilihat oleh mix.

Joong mulai menceritakam bagaimana dirinya bisa ke bar dan membawa dunk, dia juga menceritakan kelalaian nya dalam mengawasi dunk hingga tak sadar dunk meminum alkohol. Untung saja dirinya tadi pergi dengan mobil jika tahu papanya selama mereka pergi joong membawa dunk dengan motor pasti sudah dimarahi lagi. 

" sumpah joong gatau dunk minum juga "

" yasudah lain kali lebih dijaga lagi adek nya "

" iya pah janji " mix sudah sedikit lebih tenang sebetulnya umur dunk cukup untuk meminum alkohol namun dirinya masih belum rela anak bungsu nya sudah bisa mabuk.

" daddy sama papa ko pulang ga bilang?"

" niatnya surprise malah papa yang dapet surprise pulang pulang dua anaknya gada di rumah malah disuguhin bungsu tipsy "

Sebelum amarah mix kembali meledak earth menyuruh joong untuk kembali ke kamarnya. 

" udah sana kamu juga tidur uda hampir nongol tuh matahari " joong mengangguk melangkahkan kaki ke atas. 

Saat menaiki tangga joong menengok ke belakang ke arah kedua orang tuanya duduk.

" dad " yang dipanggil menengok bahkan mix juga. 

" jam segini enaknya buat adek nya dunk dad " ucapnya jahil lalu lari melanjutkan langkangnya di tangga.

" anakk kurang ajar " mix teriak dengan melemparkan barang yang ia pegang untuk memukul joong tadi kearah anak sulungnya, memang anak satu itu bikin emosi saja.

STEP BROTHER [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang