Cukup panjang dari biasanya, enjoy guys thank you buat kalian yang udah selalu nungguin dan support cerita aku.
--------------------------------------------------------------------
Malamnya dunk dibuat gelisah parah oleh perkataan joong sebelum pergi meninggalkan rumah, pasalnya ketika kejadian itu kedua orang tuanya hanya diam dan tak merespon apapun membuat dirinya takut sampai makan malam juga ia lewatkan. Bukankah terlalu beresiko jika joong berbuat sejauh itu, akan semakin besar rasa bersalah nya pada keluarga ini, pikirannya tak bisa tenang memikirkan apa yang akan terjadi besok.Dunk mengambil ponselnya memilih melakukan panggilan video call grup dengan phuwin san fourth, setelah beberapa detik telfon berdering panggilan yang dilalukan oleh tiga orang tersebut dimulai.
" biasanya kalo gini ada yang mau diceritain nih " ucap fot dr sebrang menampilkan dirinya yang tengah makan di dalam kamar kost nya.
Sedangkan phuwin menganggukan kepalanya terlihat sedang duduk di meja belajar kamar nya, maklum anak rajin.
" diem aja lo, mau cerita apa kagak nih? " tanya fourth lagi lalu kembali menyuapi mie di depannya.
" joong ngelamar gw "
" uhukkk uhuukk uhukk "
" anjing dunk intro dlu kek keselek bego " fourth buru buru mengambil air putih yang tak jauh dari tempatnya duduk, setidaknya dunk harus melihat situasi sebelum mengatakan sesuatu yang seperti itu." gw bingung mulai dari mana "
" coba cerita gimana bisa lo bilang gt sih dunk" tanya phuwin pelan.
Dunk mulai menceritakan apa yang terjadi sore tadi membuat kedua temannya fokus mendengarkan setiap kata yang dunk keluarkan.
" gilaa keren banget joong bisa segentle itu " puji fourth.
" tapi gw takut fot "
" gw takut kalo gw nanti dibenci daddy sama papah" ucapnya sedih." papah lo belum ngomong apa apa soal itu? " pertanyaan phuwin mendapat gelengan dari dunk.
" kalo joong? " tanya phuwin lagi.
" gw gatau nomor baru nya ka archen, kemaren juga kita ketemu di wisuda nya doang, gw gatau gimana hubungin dia " phuwin dapat lihat dengan jelas jika dunk memang sedang gelisah.
" dunk mungkin aja daddy sama papah lo lagi diskusiin soal ini, besok coba lo obrolin lagi sama mereka jalan tengah nya gimana biarin mereka berfikir jernih dulu " phuwin memberikan saran.
" lagian gw yakin sih lo berdua dapet restu " lanjut fot.
" meding lo tidur dunk daripada overthinking begitu " fourth mengangguk menyetujui perkataan phuwin.
" bener tuh kata pacar nya pond " jawab fourth iseng.
" apaan sih lo " protes phuwin.
" cieee yang baru jadian " fourth dengan sengaja menggoda phuwin membuat muka phuwin merona.
" diem lo jomblo "
" dihh baru jadian aja udah sarkas lo "
" berisikkk fot itu dunk lg sedih "
Tidak, justru dunk tersenyum melihatnya. Setidaknya perlakuan kedua temannya ini sedikit memperbaiki mood nya malam ini.
" nanti gw coba ngobrol sama daddy sama papah besok, thanks ya guys besok gw kabarin lagi "
Panggilan berarkhir begitu saja membuat dunk menghela nafasnya panjang sebelum merebahkan tubuhnya di kasur, entahlah apa yang akan terjadi besok biarkan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [JoongDunk]
De Todo" mau kaka gendong? " " kaki adek sakit " lanjutnya. yang ditanya diam masih terduduk disamping trotoar, yang sakit kakinya tapi kenapa hatinya ikut berantakan. " adek berat " jawabnya pelan hampir tak terdengar " kemaren lusa kaka juga gendong...