7

3.2K 120 0
                                    

Sepulang sekolah Salsa memilih untuk menuruti ucapan Bian tadi pagi yang menyuruhnya untuk pulang ke apartemen,dia merasa kalau ini waktu yang pas juga untuk mengutarakan keinginannya yaitu putus,tapi kalau nggak putus ya break aja dulu beberapa hari.

Menekan pin apartemen Bian,berjalan masuk ke dalam apartemen Bian setelah menyusun sepatunya di rak.

"Aku pu-"

Baru saja dia mau berbicara, tapi matanya sudah di suguhi pemandangan yang kalau biasanya membuatnya panas tapi kali ini Salsa justru merasa jengkel,di depan matanya saat ini sepasang sejoli sedang bercengkrama begitu akrab dengan beberapa buku di hadapan mereka.

"Ekhm!" dehemnya memberi tahu kalau ada dirinya di sini.

"Ngapain dia disini?" Tanya Salsa langsung to the point.

Bian berdiri menghampiri Salsa, "Mampir sebentar nanya tugas," jawabnya.

"Halo Salsa,lama nggak ketemu," sapa cewe itu.

Salsa menatap ke arahnya,dia mengenal siapa cewe itu.

Dia Tasya, cewe yang Bian kenalkan kepadanya sebagai teman masa kecilnya yang kebetulan juga mereka sudah bersama dari SD sampai jenjang kuliah,bahkan keduanya berada di jurusan yang sama.

Salsa tidak suka dengan Tasya karena dia juga sadar kalau si Tasya juga tidak suka dengannya,lebih tepatnya tidak suka hubungannya dengan Bian.

Salsa tak menjawab sapaan dari Tasya ,dia memperhatikan baju yang dikenakan oleh cewe itu,sepertinya dia kenal sama baju itu.

"Wait.... Itu bajuku kan? Kenapa bisa dipake sama dia?" Salsa tidak terima bajunya dipakai sama cewe ular itu.

"Aku pinjemin ke dia,tadi bajunya basah karena kehujanan," jawab Bian.Dahi Salsa mengernyit bingung.

"Hujan?" Dia melihat ke arah luar jendela yang menampilkan langit yang begitu cerah bahkan matahari sangat terik hari ini meskipun sudah masuk waktu sore.

"Dia kehujanan dimana? Kamu gak ngeliat matahari di luar terik banget?" Tanya Salsa ke Bian. Tasya yang di dekat meja tampak gelagapan.

"Bahkan tadi gak ada hujan sama sekali," sambungnya.

Bian menoleh ke arah jendela lalu menatap ke arah Tasya yang mengalihkan pandangannya.

"A-anu,a-ku..." Tasya berujar gugup membuat salsa seketika mendengus,dia sudah tau kalau alasan Tasya ke sini bukan untuk tugas, melainkan hanya modus ditambah dia berbohong soal dirinya kehujanan.

"Sudahlah,tidak usah dibahas,terserah lu mau kehujanan atau apa yang jelas lain kali jangan make barang-barang gue meskipun Bian udah ngijinin," ucap Salsa,dia tidak mau mendengar pembelaan cewe ular itu.

"Udah Sha,aku yang salah disini karena gak minta izin sama kamu dulu," ujar Bian menenangkan Salsa.

"Emang kamu yang salah!" ketus Salsa, dia melangkah masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti bajunya.

Brak!

Pintu dibanting dengan kuat oleh Salsa memperlihatkan kekesalannya.

Bian hanya bisa pasrah yang penting Salsa tak pergi dari sini,dia kembali berjalan ke arah tempatnya tadi,duduk di sebrang Tasya menghadap laptopnya yang menampilkan tugasnya.

"Bian aku-"

"Diam." Bian tidak mau mendengar apapun,dia merasa sangat bodoh saat mempercayai ucapan Tasya yang katanya habis kehujanan.Keduanya terdiam tak ada yang membuka suara.

Ceklek!

Pintu kamar Salsa terbuka memperlihatkan dirinya yang sudah berganti dengan baju kaos coklat polos dan celana pendek selutut berwarna hitam yang dipakainya.

PUTUS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang