16

2.3K 85 0
                                    

Pukul setengah 4 sore saatnya pulang sekolah.

Salsa berjalan keluar dari gerbang menuju halte didekat sekolahnya untuk menunggu bus terakhir,tak banyak orang di sana hanya ada 4 orang termasuk dirinya.

1 jam kemudian bus tak kunjung datang,dia kembali mengecek jadwal di dinding halte memastikan dia tidak salah jadwal dan semuanya benar.Tapi kenapa busnya tak kunjung datang?

Hari sudah semakin sore,sekarang sudah pukul 5 langit sudah mulai gelap.

Tiba-tiba saja ketiga pria yang ikut menunggu bus bersamanya mendekat ke arahnya

"Ekhm SMA mana dek?" Tanya salah satu diantara mereka.

Salsa menoleh dengan kikuk, "SMA 2 om," jawabnya.

"Owh,rumahnya dimana?" Tanya salah satunya lagi tapi Salsa tak menjawabnya.

"Adeknya sudah punya pacar?"

Oke,perasaannya mulai tidak enak,ketiga orang itu mulai bertanya macam-macam ke arahnya,dan lagi Salsa melihat kalau mereka selalu menatapnya dari atas ke bawah seperti memindai tubuhnya.

"Kayaknya bus gak datang deh,mau ikut kita aja gak nongkrong di cafe sana?" Ajak salah satunya bahkan semakin mendekat ke arahnya.

Sontak Salsa langsung berdiri dari duduknya menjauh dari mereka.

"Loh, gak usah takut dek,kami orang baik kok."  Tapi Salsa mikirnya gak gitu,instingnya berkata dia harus segera pergi dari sini.

Jadi tanpa berkata apapun lagi Salsa langsung berbalik berjalan menjauhi mereka tapi belum dua langkah tangannya ditahan.

"Mau kemana? Kok kabur? Ayo ikut kita aja." ketiga laki-laki laki itu mulai mengelilinginya.

"Lepas!" Salsa berusaha melepaskan genggaman tangan itu.

"Ayolah gak usah jual mahal deh,nanti om kasih hadiah mau gak? Tapi kita seneng-seneng dulu," rayu salah satunya.

Tubuh Salsa bergetar ketakutan,dengan sekuat tenaga dia langsung menendang bagian selatan orang yang memegangnya.

"ARGH!" pekik orang itu yang membuat kedua temannya terkejut.

Melihat perhatian mereka yang terkecoh, Salsa segera lari dengan kencang.

"Sial kejar dia!" Ketiga orang itu mengejar Salsa.

Salsa berlari tunggang langgang dan terus menoleh ke belakang melihat ketiga orang itu terus mengejarnya.

Kondisi jalanan dekat sekolahnya kalau menjelang magrib begini memang sepi orang, itulah mengapa Salsa saat ini sulit mencari pertolongan seseorang.

Kakinya terus berlari yang sialnya malah membawanya ke tempat yang lebih sepi,Salsa berhenti sejenak dan menelisik sekitarnya mencari tempat untuk bersembunyi.

Tak jauh darinya ada tumpukan kardus yang tinggi,segera dia menghampirinya dan bersembunyi di baliknya.

Dengan gemetaran tangannya mengambil ponselnya mencoba menghubungi seseorang untuk membantunya,nomor pertama yang ia hubungi adalah Wiya. Dengan harap-harap cemas dia menunggu telefonnya diangkat oleh Wiya, tapi lebih 5 kali dia mencoba teleponnya tidak diangkat sama sekali. Ia mencoba untuk menghubungi teman-teman Wiya yang lainnya juga seperti itu,mereka tidak bisa dihubungi.

Karena sudah tak punya pilihan lain dan putus asa dia menelpon nomor Bian yang langsung diangkat saat deringan pertama.

"Halo Sasha."

"K-kak tolong aku," ucap Salsa dengan gemetaran.

"Kamu kenapa?!" Ucap Bian dengan nada khawatir.

PUTUS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang