Salsa menatap tajam ke arah Tasya ,pasti cewe itu tadi melakukan sesuatu saat dirinya ke toilet.
"Aku jujur gak ngapa-ngapain laptop kamu,aku tadi sempet ke toilet dan sisa dia disini mungkin dia yang recokin laptop kamu, kenapa kamu bertingkah seolah-olah cuman ada aku disini!?" Ucap Salsa menjelaskan,mencoba membela dirinya.
"Kamu kenapa malah nuduh orang lain begini? Tasya gak mungkin segabut itu ngilain tugas aku," balas Bian.
Mata Salsa membelalak tidak percaya, "Heh! Kamu kira aku segabut itu ngilangin tugas kamu!?" Salsa tidak habis pikir dengan pikiran Bian.
"Kamu lupa? Dia dulu pernah nuduh aku dorong dia ke kolam pada nyatanya dia sendiri yang loncat,dan kamu sekarang lebih percaya dia daripada aku?Bahkan tadi dia bohongin kamu lagi!"
Perlukah Salsa ingatkan kalau dulu Tasya pernah menuduhnya,katanya Salsa mendorongnya ke dalam kolam yang notabennya Tasya yang tidak bisa berenang itu jadi tenggelam.
Tasya menangis tersedu-sedu menuduhnya mendorongnya ke dalam kolam sampai Bian membentak dirinya saat itu,tapi kebenaran langsung terungkap ketika salah satu teman Bian sekaligus sahabat Abang sepupunya bernama Sandi berkata kalau dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Tasya sendiri yang loncat ke dalam kolam.
Sontak hal itu membuat Tasya terpojok ditambah lagi Wiya menyarankan untuk mengecek cctv yang ada di sekitar kolam,dan ternyata benar kalau Tasya sendiri yang loncat ke dalam kolam.
Hal itu membuat Bian yang sudah membentak Salsa langsung terdiam menyesal, Salsa langsung pergi begitu saja dari rumah Bian yang saat itu sedang merayakan ulang tahun adiknya,dia sudah terlanjur kecewa kepada Bian yang lebih mempercayai Tasya daripada dirinya dan bodohnya lagi Bian malah memaafkan Tasya saat itu.
Bian tampak terdiam mendengar ucapan Salsa,dia teringat akan hal itu dimana Tasya menuduh Salsa dan dia membentaknya.
"Ingat kan?? Jadi sekarang kamu mau percaya sama aku apa dia?" Tanya Salsa sekali lagi.
Tasya yang melihat Bian mulai ragu pun panik, "T-tapi itukan dulu,aku juga udah minta maaf sama kamu,kenapa diungkit lagi?" Ucapnya dengan nada sedih yang di buat-buat.
"Asal lu tau gw ga pernah maafin lu sama sekali,dan ga ada yang bisa mastiin kalau lu gak bakalan nuduh gw lagi!" Balas Salsa sinis. Salsa mengedarkan pandangannya dan melihat cctv yang ada di sudut ruangan,dia kemudian menatap Bian
"Sekarang terserah kamu deh mau percaya siapa aku atau temen kamu itu,aku kesini mau ngomongin masalah kita tapi kamu malah nuduh-nuduh aku kayak gini jujur aku kecewa banget..." ujar Salsa,dia menatap kecewa ke arah Bian.
Salsa mengambil ponselnya, lebih baik dia pergi dari sini.
Kembali menatap Bian, "Oh iya kalau kamu lupa disana ada cctv yang bisa kamu lihat buat ngecek apa emang aku yang ngerecokin laptop kamu atau bukan,sekalian kamu tanya deh alesan dia kesini itu apa gak mungkin dia kesini karena mau nanya tugas mana pake boong lagi," ucapnya dan langsung pergi dari sana.
Brak!
Suara bantingan pintu menandakan Salsa sudah pergi meninggalkan Tasya dan Bian yang terdiam di dalamnya.
"B-bian..."
"Tujuan lu kesini apa sebenarnya?" Tanya Bian dingin,dia mengambil ponselnya mengecek cctv yang terhubung ke ponselnya,Bian langsung mengecek waktu saat dia pergi mengambil makanan.
"A-Aku." Tasya berujar gugup.
Bian melihat kalau ternyata saat Salsa pergi ke toilet, Tasya lah yang mengotak-atik laptop nya dengan senyum puas terlihat di wajahnya kemudian kembali duduk di tempatnya saat Salsa kembali seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Bian menggeram marah melihatnya,sekali lagi dia membuat Salsa kecewa padanya karena tak mempercayai pacarnya.
"Gw tanya tujuan lu kesini apa!?" Seru Bian menatap tajam ke Tasya.
Tasya yang di tatap begitu langsung gugup, "A-Aku cuman mau bilang kalau tadi malem aku ngeliat salsa pelukan dan berduaan sama laki-laki lain di cafe!" Ucapnya.
Bian mengernyit bingung, "Pelukan sama laki-laki lain?" Ujarnya bingung.
Tasya yang melihat Bian mulai terpengaruh langsung mengangguk semangat, "Iya! Aku liat Salsa pelukan sama laki-laki lain tadi malam,makanya aku kesini mau kasih tau kamu," ucapnya semangat.
"Jam berapa? Lu ngeliat dia jam berapa tadi malem?" Tanya Bian.
"Jam 10 malem!" Jawab Tasya percaya diri,dia yakin kalau Bian akan kembali marah kepada salsa.Tapi wajah Bian malah berubah marah.
"Keluar dari sini!" Bentak Bian marah.
Tasya terkejut melihatnya, "K-kenapa? Aku salah apa?" Tanyanya bingung,respon Bian tidak seperti perkiraannya.
"Udah berapa kali lu boong sama gw hari ini hah?"
"Maksud kamu?"
Bian berdecih dia jadi hilang respect sama Tasya ,dirinya sudah muak dibodohi berapa kali olehnya .
"Cih! Asal lu tau, tadi malem Salsa nginep disini gw sendiri yang bawa dia,dan lagi apa lu bilang? Jam 10 malem? Sedangkan Salsa saja sudah gw kunciin di kamar dari jam 9 malem,jadi dari mana dia bisa keluar? Dia lompat dari jendela gitu?" Ujar Bian yang membuat Tasya kalah telak, dirinya tertangkap.
"Entah udah berapa kali lu boong sama gw tapi kali ini gw udah muak sama lu,karena lu gw yang harusnya udah selesaiin masalah gw sama salsa tapi lu malah dateng bikin tambah parah,sekarang keluar dari sini sebelum gw panggil satpam buat nyeret lu," usir Bian , dia sudah muak melihat tampang sok tidak bersalah Tasya.
"T-tapi Bian-"
"KELUAR GW BILANG!!!" bentak Bian keras yang langsung membuat Tasya terbirit-birit membereskan barangnya dan keluar dari apartemen Bian dengan tubuh bergetar takut.
Bian Menghela nafas kasar mengusap wajahnya dengan frustasi,sekarang masalahnya tambah rumit,belum sempat dia memperbaiki hubungannya dengan Salsa sekarang masalahnya malah bertambah.
"AAARRRGGGHHH!!!" dinding apartemen yang tak bersalah menjadi pelampiasan emosinya.
Mengambil ponselnya dia mencoba menelfon salsa tapi tidak diangkat,dicoba berkali-kali tapi tetap tidak diangkat.
"Sasha kamu dimana..." gumamnya dengan gusar,dia mengirimkan pesan ke Salsa.
Sasha🖤
Sha
Kamu dimana?
Aku mau minta maaf
Aku mohon jawab telefonku
Sayang?
Kamu dimana? Plis tolong jawab
Kirim lokasi kamu sekarang
Kita omongin semuanya
Sha?
Jangan cuman di read aja,tolong bales
Pliss***
Pesan spamnya tidak dibalas sama sekali oleh Salsa,pesannya hanya dibaca tapi tidak dibalas.Bian mengerang frustasi,ini semua salahnya yang tidak bisa langsung mempercayai salsa.
Selalu saja dia menuduh salsa tanpa alasan dan tanpa mendengar pembelaan dari Salsa,dirinya selalu marah tanpa alasan,giliran semuanya sudah terbukti dia hanya bisa menyesali sikapnya.
Bian keluar dari apartemen nya ingin mencari keberadaan Salsa dan meminta maaf secara langsung kepada pacarnya,dia tidak mau karena masalah ini membuat keduanya berpisah,tidak Bian tidak mau.
***
Hai hai
Gimana?
Janlup votmen yah!Bye-bye 🖐️
Pub:14,01,24.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS ✔️
RomanceMakasih udah mampir Baca dari awal yah,jangan baca end nya dulu:) *** Salsa lelah dengan hubungannya, hubungannya dengan pacarnya juga dengan keluarganya. Haruskah ia menyerah? *** Rank: #1 boyfriend (020324) #1 boyfriend (180224) #1 boyfriend (260...