11

3K 91 0
                                    

Sesampainya di rumah tadi, Salsa hanya terus menangis memeluk Wiya,entah kenapa hatinya begitu sakit padahal dia sendiri yang memutuskan.

Wiya hanya diam membiarkan Salsa memeluknya sambil menangis,dia akan menunggu tangis adiknya itu berhenti sendiri. Untung saja papa dan mama Salsa saat ini sedang tidak ada dirumah, kalau tidak sudah banyak pertanyaan yang akan diajukan keduanya.

Salsa menangis sekitar 20 menit,kepalanya sudah pening karena kebanyakan menangis,dia pun melepaskan pelukannya mengusap air matanya.

"Maaf, baju Abang jadi basah," ucap Salsa dengan suara seraknya.

"Gapapa." Wiya tersenyum kecil mengelus kepalanya.

"Mau cerita ga?" Tawar Wiya.

Salsa terdiam,"kalau ga mau gapapa Abang gak maksa."

"Hah..." Salsa menghela nafasnya.

"Tadi siang pas pulang sekolah aku balik ke apartemen Bian," ucap Salsa memulai curhatan nya.Wiya diam ingin fokus pada cerita Salsa.

"Ternyata ada Tasya disana katanya dia mau nanyain tugas sama Bian,aku sebenarnya gak perduli sama dia walaupun dia sempet singgung-singgung aku,pas Bian ambil makanan di bawah,dia ninggalin aku sama Tasya,Salsa lagi ke toilet trus tinggal si Tasya yang sendirian di ruang tamu." Salsa mengambil nafas sejenak.

"Pas gak lama aku balik dari toilet Bian juga udah balik bawa makanan,Bian nyuruh makan duluan,tapi pas aku makan Bian tiba-tiba nuduh aku ngotak-atik laptopnya sampai katanya tugasnya hilang, padahal aku sama sekali gak nyentuh laptop dia, dia langsung nuduh aku padahal bukan cuman aku yang disitu Tasya juga ada disana,tapi katanya Tasya gak mungkin segabut itu buat ngotak-atik laptopnya dan gak percaya sama kata-kata ku," sambung Salsa wajahnya tambah murung mengingat nya.

"Aku tengkarlah sama Bian,bahkan aku juga ingetin dia soal Tasya yang pernah nuduh aku tapi dia tetep gak mau percaya,karena sakit hati aku pergilah dari sana,sebelum itu aku suruh dia ngecek cctv sama mastiin tujuan si Tasya datang ke apartemen dia itu apa,baru aku pergi dari sana jalan ke taman tadi."Wiya hanya diam menyimak.

"Nah,tadi pas aku bicara berdua sama Bian aku minta putus karena jujur aku capek sama sifat dia,tapi dia gak mau". Wiya sedikit terkejut mendengar salsa meminta putus ke Bian.

"Karena dia gak mau aku milih buat break dulu sementara waktu sampai aku udah siap ketemu dan ngobrol sama dia lagi," sambung Salsa.

"Dan seperti yang Abang liat tadi Bian tetep gak mau."

Wiya terdiam mendengarnya,dia tidak tau yang salah disini sebenarnya siapa tapi dia akan membela Salsa walaupun dia yang salah, lagipula dia juga sudah hilang respect sama temannya itu yang sudah membuat Salsa menangis dan kesakitan.

"Yaudah, kamu istirahat dulu gih,nanti kamu demam, tadi banyak nangis soalnya," suruh Wiya yang diangguki Salsa.

Salsa berbaring di ranjangnya,Wiya memperbaiki selimut nya sampai menutupi dada,menutup mata tak lama Salsa tertidur karena memang dirinya lelah dari pulang sekolah,tapi pas pulang dirinya malah dibuat nangis.

Wiya pun keluar dari kamar Salsa membiarkan adik sepupunya itu beristirahat.

***

Pukul 7 malam, Wiya yang berada di ruang tamu mendengar ketukan di pintu rumah,menghentikan dulu gamenya sejenak dia beranjak menuju pintu.

Saat membuka pintu dia mendapati seorang kurir makanan.

"Cari siapa mas?" Tanyanya.

"Oh, ini mas ada pesanan atas nama mbak Salsa,bener kan ini rumah nya?" Ucap kurir itu sambil memberikan dua kantung kresek ke Wiya.

PUTUS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang