27

1.2K 53 7
                                    

Mada memilih membawa Salsa ke rumahnya sebab dia tadi menawarkan untuk mengantar Salsa pulang tapi ditolak, jadi daripada dia meninggalkan Salsa lebih baik dia ajak pulang.

Menggunakan motornya Mada membonceng Salsa, diperjalanan tidak ada percakapan apapun.

Salsa hanya diam menatap kosong kedepan sedangkan Mada memilih untuk tidak bertanya apapun lagi.

Sesampainya di rumah Mada , Salsa dituntun masuk kedalam rumah.

"Ayo masuk, " ajak Mada, Salsa menatapnya dengan ragu.

Salsa merasa tidak enak sudah merepotkan Mada ditambah lagi ia dibawa kerumah teman Abang sepupunya itu.

Mengerti akan tatapan Salsa, Mada tersenyum menenangkan.

"Gapapa, di dalam ada bunda siapa tau mau kenalan?" Ujar Mada.

Keduanya pun berjalan masuk kedalam rumah, masih di dekat pintu keduanya disambut oleh teriakan anak kecil.

"ABAAANGG!!!"

Seorang anak kecil perempuan berlari kearah keduanya dan langsung memeluk kaki panjang Mada.

"Abang bubul Cia mana?" Tanya anak itu dengan suara cadelnya.

"Ini ada kok, kita kedapur dulu yuk ntar minta tolong pindahin sama bunda oke?" Jawab Mada sambil mengelus kepala adiknya dengan lembut.

"Oke!" Seru Cia semangat.

Ya anak kecil itu adalah adik perempuannya.

Mada dua bersaudara, dia mempunyai adik perempuan yang jarak umurnya cukup jauh, adiknya lahir waktu dia udah kelas 1 SMA ,jadi kira-kira 16 tahun lah.

Salsa hanya diam memperhatikan interaksi keduanya dari samping, nampak keduanya sangat akrab dan terlihat juga Mada sangat menyayangi adiknya.

Cia menyadari keberadaan orang lain di samping Mada, ia menatap penasaran ke arah Salsa.

"Ciapa?" Tanyanya sambil mengeratkan pelukannya di kaki Mada mencoba bersembunyi di balik kaki panjang abangnya.

Mada beralih melihat ke arah Salsa.
"Kenalin dek ini namanya kak Salsa, dia adeknya bang Wiya yang sering datang ituloh!" Ucap Mada memperkenalkan Salsa ke adiknya.

Mata cia langsung berbinar mendengar nama Wiya.

"Abang Wiya?!" Serunya.

Mada mengangguk sambil tersenyum kecil.

Cia langsung berdiri di hadapan Salsa dan menatap berbinar kearahnya.

"Alooo namaku Cia, umulku emmm tu...wa..ga..." Cia dengan semangat memperkenalkan dirinya, ia tengah menghitung umurnya dibantu dengan jari-jari mungil nya.

"Lima!" Ucapnya semangat menunjukkan kelima jarinya.

Salsa yang melihatnya langsung tersenyum kecil, ia merasa sedikit terhibur oleh tingkah menggemaskan adik Mada.

Salsa jadi heran adeknya menggemaskan begini kenapa kakaknya malah nyebelin kayak Mada?.

"Kak calca Abang Wiya nya mana? Ndak ikut juga?" Tanya Cia menatap polos kearah Salsa.

Salsa tersenyum lalu menggeleng.

Bahu cia melemas.
"Yaaahh kilain ikut," ucapnya sedih.

"Gak usah sedih ntar bang Wiya dateng kok, " ucap Mada, dia tadi sudah mengirimkam pesan kepada Wiya bahwa Salsa sekarang berada dirumahnya.

"Benelan!?"

Mada mengangguk.

"Yeaayyy!!!"

"Udah nih bawa buburnya terus makan sama bunda didalem," ucap Mada sambil memberikan seporsi bubur pesanan adiknya.

PUTUS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang