18

2.1K 81 5
                                    

Seminggu berlalu setelah kejadian hari itu,sekarang semuanya kembali berjalan lancar tapi hubungan Bian dan Salsa masih belum ada perubahan.

Hari itu keduanya hanya berinteraksi secukupnya, lebih tepatnya Salsa yang menghindari interaksi dengan Bian.

Hari ini libur semester ganjil, setelah minggu ini Salsa mengikuti ulangan semester,mereka diberikan libur selama 2 minggu sebelum masuk kembali ke semester baru.Dan hari ini Salsa ingin mendatangi wisuda dari sahabat Wiya,kalian tahu?

Iya,wisudanya Haikal juga Saka,kan dulu waktu mereka datang merusuh di kamarnya itu karena Haikal dan Saka baru selesai sidang hari itu hanya tinggal menunggu wisuda saja dan kebetulan mungkin wisudanya datang cepat.

Salsa memakai kebaya modern berwarna hijau Sage hari ini dengan bawahan rok batik.Mereka hari ini janjian memakai warna yang sama karena nanti akan berfoto bersama.

Salsa sebenarnya tak enak untuk ikut karena dia bukan siapa-siapa,dia hanya sepupu Wiya dan tidak ada hubungannya sama mereka sama sekali.

Tapi kata Haikal dan Saka mereka akan sangat sedih kalau saja Salsa tidak datang ke wisuda mereka.

Salsa sudah menolak ajakan Wiya hari itu tapi Haikal dan Saka langsung menelfonnya dan mengancam akan menggendongnya ke tempat wisuda kalau dirinya tidak datang, jadi yah... dengan terpaksa dia harus datang.

"Dek cepetan!" Wiya sudah memanggilnya dari luar.

"Iya tunggu!"

Salsa kembali memeriksa tampilannya di cermin. Make up nya tipis-tipis saja dan rambutnya hanya dia kepang ala Korea, lalu dia tambah beberapa jepit rambut berbentuk bunga di kepangannya.

Setelah dirasa sudah siap Salsa pun mengambil tas selempang nya untuk menyimpan ponsel dan kipas portabel mini.

Tak lupa membawa dua buket snack yang ia buat beberapa hari yang lalu di sela-sela hari ujiannya,dia membuatnya bersama Wiya hari itu tapi semua modalnya dari Salsa sendiri.

Salsa keluar menghampiri Wiya yang memakai batik berwarna senada dengannya dipasangkan dengan celana kain hitam.

Wiya menoleh ke arah adik sepupunya yang terlihat begitu cantik hari ini tak seperti biasanya yang hanya memakai kaos dan celana pendek.

"Waduh... Cewe cantik dari mana nih? Biasanya juga gembel," Pujinya sedikit menggoda adik sepupunya.

"Apaan sih,aku hari-hari juga cantik kok Abang aja yang gak liat," balas Salsa.

"Ah masa sih?"

Salsa memutar malas bola matanya, "Anggap aja simulasi buat Abang kalau aku lamaran nanti" ucapnya jahil,membuat Wiya yang mendengar itu langsung mendatarkan wajahnya.

"Apaan sih gak jelas. Ayo cepetan yang lain udah nunggu." Wiya berucap ketus dan berjalan keluar lebih dulu.Salsa hanya terkikik senang di belakangnya.

Wiya itu paling tidak suka kalau dirinya membahas pernikahan,Abang sepupunya itu akan langsung kesal jika dia membahasnya. Ya, bisa dibilang Wiya masih belum rela adiknya diambil orang lain nanti, jadi itulah mengapa dirinya kesal jika Salsa bercanda dan membawa masalah seperti ini.

Salsa pun menyusul Wiya masuk ke dalam mobil tak lupa menguncil pintu rumah terlebih dahulu karena tidak ada orang sama sekali dirumah,papa dan mamanya belum pulang entah kapan mereka pulang Salsa tak peduli.

Masuk ke dalam mobil Salsa masih melihat wajah wiya yang saat ini terlihat cemberut,ia terkekeh melihatnya.

"Ngapa bang?" Tanyanya dengan jahil mencubit pipi Wiya.

PUTUS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang