12

2.8K 95 0
                                    

Salsa yang berada di dalam kamar bersiap memakan seblaknya.

Brak!

Tapi pintu kamarnya kembali dibuka dengan keras, membuatnya menoleh kaget melihat semua teman Abang sepupunya masuk ke dalam kamarnya.

"Adek Salsa main yok!" Seru Mada semangat,dia menaruh semua makanan yang dibawanya ke atas meja sampai-sampai meja itu penuh dengan makanan.

"Eh?! Kok kalian ada disini? Bang Wiya mana?" Tanya Salsa bingung.

Saka dan Haikal mengambil duduk disamping kiri dan kanan Salsa.

"Lagi ambil minum," jawab Saka sambil tersenyum.

"Kamu apa kabar? Udah lama kakak gak liat kamu," sapa Haikal.

"Baik kak,kakak juga apa kabar?" Balas Salsa.

"Baik apanya,trus yang tadi matanya ilang karena nangis siapa?" Julid Mada,dia dengan santai memakan seblak Salsa.

Salsa menoleh kesal ke arah Mada, "Apaan sih! Eh? Kak Mada itu punyaku! Jangan dimakan!" Serunya melihat Mada memakan seblaknya.

"Pelit amat," cibir Mada, dia masih santai memakan seblak Salsa.

"Ish!" Salsa juga melihat Sandi dan Yohan dengan santainya memakan ayamnya dan Saka yang memakan mie cup pedasnya.

"Iiihh! Itu punyaku! Kenapa kalian yang makan sih!" Serunya kesal. Itu kan punyanya! Kenapa jadi mereka yang makan? Bahkan mie dan seblaknya sudah ludes sama Mada dan Saka.

"HUWAAAAA KENAPA DIHABISIN!!" Salsa berteriak kencang,kakinya menendang-nendang udara dengan kesal.

"Ada apasih dek? Suara kamu kedengeran tuh sama tetangga sebelah." Wiya masuk sambil membawa beberapa kaleng minuman dan sebotol besar air putih.

"Temen-temen Abang ngeselin! Makananku di makan semua..." rengek Salsa,matanya mulai berkaca-kaca.

"Udah, biarin aja,kamu makan yang lain masih banyak tuh," ujar Wiya santai,dia mengambil duduk di samping Sandi yang masih asik memakan ayam yang Salsa beli.

"Tapikan gak pedes,itu juga aku beli pake uang aku sendiri!" Seru Salsa kesal, suaranya mulai bergetar dia sangat kesal sekarang,moodnya langsung anjlok.

Haikal yang di sebelahnya langsung memeluknya,
"Ssstt...jangan nangis,nanti kakak ganti uangnya. Sekarang kamu makan yang lain dulu yah? Nih,Abang bawa martabak spesial,ada sate juga,ini kan ayam juga," ucapnya menenangkan Salsa yang sudah mulai menangis.

"Huwaaaa ngeselin!" Salsa memukul-mukul Haikal yang memeluknya,sedangkan yang dipukul hanya pasrah padahal bukan dia yang memakan makanan Salsa tapi dia yang di pukul.

Wiya mendekat ke arah adik sepupunya itu,dia sebenarnya tidak tega tapi ini demi kebaikan Salsa sendiri, "Sstt...udah dek jangan nangis lagi,nanti mereka ganti kok," ucapnya.

"Iya, nanti kakak ganti,kamu makan ini aja kakak tadi beli ayam juga kok," ucap Saka sambil menunjuk sekotak ayam krispi yang dibelinya tadi.

Salsa melepaskan pelukannya masih dengan terisak Isak,dia menatap sebal ke arah teman-teman Abang sepupunya yang sudah memakan makanannya.

Dengan kesal dia mengambil sebungkus sate dan memakannya,sesekali dia mengusap air matanya,dia memasukkan sate,martabak,dan ayam bergantian ke dalam mulutnya sampai penuh.

Wiya dan teman-temannya menghela nafas lega,setidaknya Salsa tidak menangis lagi,Wiya kembali ke tempatnya.

"Pelan-pelan aja dek makannya" ucap Sandi.

"Bacot!" Salsa masih kesal dengan keempatnya.

"Dek!" tegur Wiya ,dia tidak suka Salsa berkata tidak sopan seperti itu walau dirinya sedang kesal ataupun marah. Salsa hanya mengabaikannya, sementara Sandi hanya berkata tidak apa-apa tidak usah diperpanjang.

Mereka pun mulai memakan semua makanan yang mereka bawa tadi,ada sate,ayam,nasi goreng,martabak telur dan manis,dua kotak pizza,dan dua kantong Snack. Haikal dan Saka tadi meneraktir mereka besar-besaran.

Semuanya fokus makan diselingi dengan percakapan dan candaan,sesekali melihat Salsa yang hanya fokus dengan makanannya.

Triing...Triing...Triiingg...

Suara dering ponsel membuat mereka berhenti dari kegiatan masing-masing,semuanya saling menatap seolah bertanya ponsel siapa yang berbunyi.

"Itu hpku," ucap Salsa,lalu mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas kursi.

Dengan mulut yang masih mengunyah dia mengecek siapa yang menelfon nya,saat melihat nama penelponnya Salsa berdecak,dia me reject panggilan itu,menaruh asal ponselnya dan kembali makan.

"Siapa dek?" Tanya Wiya, dia penasaran siapa yang menelfon.

"Orang gila!" ketus Salsa dia menyuapkan sepotong besar pizza ke dalam mulutnya dan mengunyahnya dengan emosi.

Wiya dan teman-temannya mengernyit bingung,Orang gila?

Triing... Tring... Tring...

Ponselnya kembali berdering menampilkan nama penelfon yang sama, Salsa mengabaikannya dia terus melanjutkan makannya.

Tring...Tring...Tring...

Ponselnya terus berdering. Karena melihat Salsa yang cuek akhirnya Yohan mengambil ponsel Salsa untuk melihat siapa yang menelfon.

Kak pacar ❤️ calling ~~

Nama kontak yang Yohan tau pasti itu adalah Bian ,dia menatap ke arah Salsa.

"Bian telfon nih dek," ucapnya menyerahkan ponsel Salsa.

"Biarin aja," cuek Salsa,dia tidak mau berbicara dengan pacarnya,lagi pula mereka kan lagi break jadi Salsa tidak mau berhubungan dengan Bian saat ini.

"Angkat dulu dek,berisik daritadi nelfon mulu," suruh Mada, Salsa tak menanggapinya.

Akhirnya Saka mengambil ponsel Salsa dan mengangkat panggilan Bian.

"Halo."

"Sasha mana?" Tanya Bian langsung saat mendengar bukan suara Salsa yang muncul tapi suara laki-laki.

"Ada nih disamping gw,anaknya lagi makan," jawab Saka.

"Lu siapa?"

"Ga ngobrol sama gw beberapa minggu ngebuat lu lupa sama suara gw? Ini gw Saka."

"Oh, bang tolong kasih telpon nya ke Sahsa bilang gw mau bicara."

"Nih,Bian mau bicara katanya," ucap Saka sambil memberikan ponse Salsa. Tapi Salsa hanya melanjutkan makannya mengabaikan ucapanSaka.

"Anaknya gak mau," ujar Saka memberintahu ke Bian.

"Bilang kalau gw mau bicara bang."

"Salsaa... ini Bian nelfon mau bicara katanya," ujar Saka sekali lagi.

"Gak ada yang perlu di omongin, semuanya udah jelas kita break dulu, gak usah ngomong atau ketemu sementara waktu sampai aku siap ketemu dia lagi," ucap Salsa ketus.

"Nah, lu denger sendiri kan?" Tanya Saka, dia yakin kalau Bian mendengar semua ucapan Salsa.

Bian terdiam di ujung sana,tujuan dia menelpon untuk kembali membujuk Salsa agar mereka tidak break,dia masih tidak terima.

"Sha, kita bicarain lagi yah,aku mohon..." mohon Bian ,suaranya terdengar memelas tapi Salsa mendengar nya menjadi malas. Salsa terus mengunyah tak perduli dengan Bian .

"Sahsa..." panggil Bian dengan suara melasnya.

"CK! BERISIK!" Salsa langsung merebut ponselnya, lalu mematikan panggilan itu sekaligus mematikan daya ponselnya agar Bian tak menelpon lagi,risih dia dengar Bian merengek begitu.

Salsa melempar ponselnya ke atas tempat tidur yang jaraknya cukup jauh, untungnya ponselnya mendarat dengan sempurna di atas tempat tidur.

Wiya dan kelima temannya hanya diam tak mau ikut campur,mereka hanya melihat sambil makan berpura-pura tidak melihat dan mendengar.

***
Hai hai
Gimana?
Janlup votmen yah!
Hargain author 🙏

Bye-bye 🖐️

Pub:20,01,24.

PUTUS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang