16 | Cemburu

3.1K 149 11
                                    

"Gue mau cerita!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue mau cerita!"

Semua atensi langsung mengarah pada Lingga. Cowok itu baru datang beberapa saat lalu dan langsung mengambil duduk di sebelah kanan Malika. Diikuti dengan Barat yang duduk di antara Ocha dan Naomi, juga Gama yang duduk memojok sendiri.

"Cerita boleh, tapi jangan minum gue juga lo embat, rakus!"

Ocha menatap kesal ke Lingga. Walau hanya satu sedotan, tapi sedotan itu mampu membuat es teh yang Ocha pesan kandas saat itu juga. Padahal tadi Ocha membelinya harus menunggu karena antrean yang cukup panjang.

"Bagi dikit doang, pelit dasar!"

"Dikit lo bilang? Woy kunyuk! Kalo sedikit es teh gue nggak mungkin sampe abis! Gue cincang lama-lama nih orang," oceh gadis itu.

"Aus gue, Cha. Lo nggak tau apa gue abis olahraga? Noh, si Barat aja keringetan sambil melet-melet karena cape," saut Lingga mencari pembelaan.

"Lo ngatain gue anjing?"

Naomi segera menepuk-nepuk pundak Lingga, memberi tanda agar tidak terbawa emosi. Dia tahu orang yang sedang lelah pasti lebih mudah emosi, maka dari itu Naomi memberikan sinyal.

Lingga langsung menampilkan cengiran khas miliknya. "Nggak gitu juga, bro!"

Terdengar kekehan pelan dari mulut Gama. Cowok yang sedari tadi diam itu tiba-tiba saja menimbulkan suara, tentu semua perhatian langsung tertuju padanya.

"Kenapa?" tanya Gama. Dia bertanya dengan mata menatap lurus ke arah Malika. Membuat cewek itu mengerjapkan mata berkali-kali.

"Enggak kok, cuma ... itu, Naomi!" jawab Malika kikuk.

Naomi yang dilemparkan serangan dadakan langsung menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya. Air wajah gadis itu jelas terlihat bingung. Tersirat sedikit rasa takut saat melihat tatapan dari Gama.

"Eh ini Barat! Barat katanya nggak sanggup nahan boker lagi, iya kan, Bar? Aduh sampe banjir keringetan gini. Udah sono kalo mau boker tinggal ke toilet, Bar!"

Suara batuk langsung terdengar. Barat, cowok itu memuntahkan es batu yang sedang dia makan ke wajah Lingga. Sontak sang pemilik wajah memekik tidak terima.

"Anjir kok malah gue?! Kan yang nuduh lo boker bukan gue anjing! Naomi, noh!" Lingga menggelap wajahnya dengan dasi. Sedikit kesusahan karena ukuran dasi yang tidak lebar, tapi setidaknya itu bisa mengeringkan wajahnya.

"Maap Ling, gue sengaja."

"Bangsat!"

Kedua manusia itu terus berlanjut mengeluarkan umpatan demi umpatan. Tidak peduli dengan keadaan kantin yang ramai. Toh mereka tidak menggangu.

"Bacot deh lo pada! Ling, lo mau cerita apaan?" cela Ocha. Ia geram melihat pertengkaran antara Lingga dan Barat yang tiada habisnya.

"Oh iya, gue sampe lupa. Jadi gini...."

Really BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang