20| Rumor

4.8K 249 11
                                    

Delta menepuk pelan pundak Altha ia mungkin sedikit gugup Dengan pelukan tiba² pria ini.

Altha melepaskan pelukannya, wajah gugup dari pria itu sangat jelas terlihat, "m-maaf gue nggak sengaja" ucap Altha tidak enak.

"Nggak papa, yaudah gue balik duluan ya" ucap Delta, buru² kemudian berlari kecil pergi ke kelasnya tanpa menunggu anggukan Altha.

Altha menormalkan nafasnya yang sejak tadi sulit di atur, pria itu memegang dadanya bingung tetapi setelah itu tersenyum tipis tanpa ia sadari.

***
"Ta..." Panggil Abel dengan nada keras membuat Hera dan Delta berbalik bingung.

"Kebiasaan lo, jangan teriak² bego" ngegas Hera kesal.

Mereka sekarang sedang berada di rumah Hera karena ada tugas kelompok yang perlu di selesaikan, sebenarnya tugasnya udah selesai 5 menit yang lalu cuman lanjut aja, sekalian main kan ya.

"Kenapa??..." Tanya Delta penasaran.

"Lo liat ini deh!!...." Ucap Abel sambil memperlihatkan foto yang berada di handphonenya.

"Ini beneran lo kan??..." Tanya Abel antusias, Delta mematung dengan apa yang ia lihat sama halnya dengan Hera.

"Lo pacaran sama Altha??..., ketua osis kita... Serius!!" Heboh Abel lagi tak percaya karena caption yang berada di foto Delta dan Altha yang terlihat berpelukan tersebut mengungkapkan tentang hubungan Delta dan Altha yang berstatus pacaran.

"Serius ta?..." Tanya Hera juga penasaran.

Delta menggeleng keras panik pada sahabatnya, "nggak gue nggak pacaran sama Altha!!" Tolak keras Delta.

Hera dan Abel menatapnya tak percaya membuat ia merasa bingung sekaligus panik, "serius gue nggak pacaran sama Altha!!" ucap Delta membenarkan ucapannya.

Hera dan Abel saling menatap bingung, "terus lo peluk Altha tanpa alasan gitu??..., wah gila Delta lo brutal banget woy!!..." Panik Abel tak percaya pada sahabatnya satu ini.

Hera memukul Abel dengan bantal
"Gila lo yakali Delta kek gitu, tapi nggak mungkin juga sih kalau Altha yang peluk duluan kan tuh orang dingin bed kek es kutub jadi kek mustahil juga" balas Hera masih tak percaya.

Delta menarik nafasnya lemah kemudian, "gue nggak bisa cerita semua tapi..." ucap Delta menjelaskan separuh kejadian tadi.

"Gila serius Altha yang peluk lo duluan??..." Tanya Abel terkejut.

"Hmm" balas Delta mengiyakan.

"Cuman Refleks doang kok" lanjut Delta tidak ingin membuat kesalah pahaman.

Hera menghembuskan nafasnya khawatir ia tahu apa yang akan terjadi besok, di tambah lagi banyaknya fans Altha sudah pasti membuat Delta kesulitan.

***
Delta berjalan lurus ke arah kelasnya tanpa menghiraukan bisikan² yang terdengar jelas di sepanjang koridor.

"Itu pacarnya kak Altha kan yang kemarin kepergok pelukan...".

"Iya beritanya udah ke sebar loh di obrolan Gemilang...".

"Enggak dapat Albian eh malah pelet Ketua osis dasar cewe murahan..."

"Cantik sih tapi lebih cantikan gue...".

"Kasian banget ketos kita pacaran sama Cewe tukang bully..."

"Sebelum janur kuning melengkung terobos ae lah, Neng Delta tungguin babang neng...".

"Dah lah saingannya sulit, kalo dah putus bilang ya neng nanti gue kejar...".

Beberapa bisikan jahat membuat Delta geram kalau bisa pen sumbat tuh mulut biar gak asal ngomong, ia sudah berusaha untuk tidak mendengarkan ucapan mereka tetapi tetap saja masih terdengar.

Delta mendudukkan dirinya di kursi lelah menarik nafas dalam berusaha untuk sabar, "Nggak bisa... gue nggak bisa diam, tapi gimana caranya woy" frustasi Delta mengacak-acak Rambutnya kesal.

"Cosplay jadi kunti lo??..." Tanya Dero cowo random di kelasnya, Delta menggeser rambutnya ke belakang berbalik menatap pria itu sinis.

"Diam... gue lagi nggak mood" balas Delta kembali menundukkan kepalanya kesal.

"Ta... lo nggak mungkin cuman pelukan kan jujur aja gue nggak bakal sebarin kok..." Ucap Dero memanas manasi Delta.

"Jujur aja ta, lo pasti..." Lanjut Dero semaki memanas-manasi Delta.

Delta mengangkat kepalanya menatap Dero, "Ayo ta hantam aja palingan masuk rumah sakit doang" batin Delta asal, bagaimana mungkin dia di kira ciu*man sama Altha, jauh banget woy.

Calvin berjalan menuju meja nya dengan tatapan menyeramkan pria itu sejak tadi berada di Depan pintu bersama Fasya dan melihat interaksi Dero yang mengganggu Delta, gadis yang bahkan sulit ia luluhkan.

Pria itu menggandeng Dero layaknya seperti sahabat, "Mau gue bantu pergi nggak??..." Tanya Calvin dengan tersenyum tapi terlihat menyeramkan.

"Sial" gumam Dero panik.

"Nggak perlu bro gue bisa sendiri" balas Dero mengikuti permainan Calvin tetapi terlihat jelas sangat panik.

Calvin melepaskan gandengannya menatap Dero tajam, "Pergi!!..." Ucap Calvin tegas yang membuat Dero pergi Dengan kesal.

Calvin menatap Delta balik setelah itu menduduki dirinya ke bangku sebelah Delta tanpa mengatakan apa².

Pria itu langsung membaringkan Kepalanya acuh di atas meja, Delta mengerjapkan matanya aneh dengan sikap Calvin yang barusan ia lihat.

***
"Lo nggak papa Vin??..." Tanya Fasya karna Calvin sedari tadi diam tak bergeming sedikit pun.

"Dah lah bos mending main ML" sahut Arhan santai tengah fokus dengan game yang pria itu mainkan.

Fasya menyenggol bahu Arhan memberikan kode agar pria itu tidak melanjutkan ucapannya.

"Nyerah aja bos... mending belok percuma juga kalo ngejar... susah kalo nyatanya emang di lampu merah" lanjut Arhan ceplas ceplos.

Fasya mengambil mangkuk Pentol yang berada di meja kemudian menyumbat mulut Arhan dengan memasukkan pentol banyak ke mulut pria itu.

Arhan mengalihkan pandangannya dari Game yang ia mainkan sejak tadi beralih menatap Fasya sinis tetapi pria itu tidak sadar ada yang menatapnya lebih sinis lagi.

Fasya mengarahkan muka Arhan menghadap Calvin yang juga menatapnya tajam, seketika pria itu bergidik ngeri dengan tatapan Calvin yang terlihat sangat marah.

"Hehe maaf bos, sumpah tadi tuh cuman penyemangat doang biar lo kaga-" Arhan seketika menghentikan ucapannya takut- takutan.

"Bodo... malah bunuh diri bang*sat" batin Arhan panik.

"Mending lo diam" ucap Fasya karna melihat Calvin yang tidak memberikan respon apa² sekarang.

Alam lain Calvin...

"Nggak mungkin... mustahil mereka pacaran!!!".

"Tapi kenapa Delta peluk Altha??...".

"Sial... gue nggak terima...!!".

"Gue harus cari tau kenapa Delta peluk Altha!!".

"Atau jangan² Altha yang peluk Delta??..."

"Brengsek... gue harus balas Altha kalau benar dia yang peluk Delta...!!"

"Pertama... gue harus cari tau siapa yang nyebarin rumor itu...!!" Pikir Calvin dalam benaknya sehingga tidak fokus lagi dengan Fasya dan Arhan yang sejak tadi menunggu responnya karna terjerumus amarah.

"Gue balik" ucap Calvin beranjak dari duduknya mengambil sweater lalu beranjak pergi dari Kelas Fasya dan Arhan.

Arhan menghela nafas lega nyawanya selamat hari ini, "Lanjut ML yok" ucap Arhan kembali fokus dengan ponselnya.

Bersambung...

Cemburu nggak tuh wkwk...

Yuk guys banyakin vote nya biar up nya juga cepat, jangan malas vote ya...

Selasa, 16 january 2024.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang