41| Figuran or Antagonis

884 51 13
                                    

"Au ah, udah buruan lo ke pak Dio dulu sana" lanjut Juan mendorong Altha buru².

Acara pembukaan tetap berjalan walaupun menurut banyak siswa tidak terlalu seru karena tidak ada pertikaian antara pemeran utama Gemilang yaitu Altha, Calvin, dan juga Delta.

***
Malam terlewatkan begitu cepat bahkan kejadian semalam masih menjadi perbincangan hangat Angkatan mereka, mustahil jika Delta tidak cepat mengetahuinya jika hampir semua orang membahas hal tersebut.

"Nggak usah di dengar, kamu abaiin aja.. paham" ucap Calvin sadar dengan Wajah Delta yang terlihat tidak nyaman.

wajar jika Delta merasa tidak nyaman dengan hal ini karena beberapa dari mereka kembali membahas perilaku gadis itu dahulu disaat perubahannya yang tiba², hanya karena satu kesalahan yang Delta tidak perbuat mereka kembali mengorek dalam perilaku kelam yang bahkan tidak ingin gadis itu dengar.

Mustahil jika Calvin tidak marah, tetapi sadar dengan keadaan pacarnya sekarang sebaiknya ia lebih memperhatikan Delta saja dari pada menggubris parasit yang hanya bisa berucap tanpa mengetahui kebenaran, tetapi jika menurutnya sudah kelewatan... mustahil untuknya hanya diam tanpa bertindak.

Pagi ini mereka kembali di kumpulkan di sekitar pantai setelah sarapan pagi, karna study tour mereka mengambil tema biologi jadi mungkin sepenuhnya akan meneliti Hewan dan tumbuhan seperti ketentuan yang sudah di jelaskan sebelumnya.

"Baik anak² bapak akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok, silahkan melihat-lihat terlebih dahulu selagi bapak mengatur kelompok kalian"

Sementara kelompok mereka di bagikan, para guru sudah mempersiapkan beberapa makhluk laut yang sudah di siap kan di beberapa meja, "Mirip kamu" datar Calvin melirik Delta, pria itu menunjuk sebuah ubur² kecil yang berada di wadah kaca.

"Hah??..."

"N-nggak jadi" balas Calvin mengalihkan tatapannya.

Delta mengangguk bingung beralih melihat lihat kembali beberapa hewan laut tersebut.

"Freak, lo pasti mau gombal kan?..." Tebak Arhan yang sempat memerhatikan tindakan Calvin tadi.

"Enggak"

"Dih lo pikir gue nggak tau heh..., Mirip kamu habis itu Delta balas Hah..., lanjut lo mau jawab sama² nyengat hati aku.. kaga usah bohong"

"Lo belajar gombal gitu dari siapa hah?..., Ya allah lo mending tobat dah muka lo kaga cocok jadi cowo menye² Cuman karna cinta mending balik Aja jadi brandal lebih geli gue kalo lo kek gitu anjir..." lanjut Arhan mengoceh terus-menerus.

"Mending lo diam" Tatap Calvin dengan sorot tajamnya.

Arhan menatap Calvin takut², "Ck Pas ke Delta aja Kek cowo Manja"

"Lo mau gue bunuh hah??"

"Dah mending lo ikut gue" ucap Fasya menarik Arhan keluar dari auman mematikan Calvin.

***
"Sekarang kalian bergabung dengan kelompok masing², bapak tidak mau ada yang protes cukup terima saja oke"

"Altha kamu bertanggung jawab dengan kelompok mu saja, biar para guru yang mengurus yang lainnya"

Altha mengangguk mengerti lalu melihat daftar kelompoknya setelah Pak Dio pergi, "Menarik" gumam pria itu menatap 2 nama yang sangat lekat dalam pikirannya sekarang.

"Delta lo ikut gue, Calvin sama Atlan lo berdua cari Alat di ruang Yang udah di sediakan" ucap Altha sembari menarik Delta pelan ke sampingnya.

"Gue nggak mau, siapa lo berani suruh² gue?..." Balas Atlan sinis.

"Lo sama Atlan, gue sama Delta yang cari Alat. Kalo nggak setuju gue sama Delta nggak ikut, terserah lo kalo mau laporin gue... Gue nggak peduli" ucap Calvin dengan sorot mata tajam menggenggam tangan Delta erat.

Altha meremas kertas yang sekarang ia pegang, menahan emosinya yang mungkin akan meledak kapan saja.
"Terserah lo, lo nggak mungkin selamanya juga kan sama Delta??..."

"Maksud lo apa?..., lo berharap gue putus sama Delta hah??..."

"Bagus kalo lo tau"

Calvin mendekati Altha sinis, Delta menarik Calvin cepat tidak ingin ada perdebatan lagi antar keduanya, sedangkan Atlan yang melihat hal itu tersenyum seakan melihat tontonan yang sangat ia nantikan.

"Gue nggak akan perna ninggalin Calvin, dan gue udah bilang kita cuman sebatas teman Tha nggak lebih jadi gue mohon jangan usik hubungan gue sama Calvin" ucap Delta tegas.

Altha tersenyum smirk mendengar panutan gadis yang sekarang berada di depannya, "lo yakin??..., jangan lupa rahasia lo cukup banyak gue simpan Delta"

"Mau gue bocorin sama keluarga sahabat lo sekarang hm??..." Bisik Altha tepat di samping telinga Delta.

Gadis itu melotot sedikit kaget, ia benar² tidak menyangka Altha akan menyangkutkan hal ini dengan Masalah sahabatnya, apakah sekarang pria itu tidak lagi akan membantunya??..., padahal Altha tahu, bukan dia sepenuhnya yang salah atas semuanya dia hanya lah saksi yang melihat aksi tabrakan itu bukan pembunuh.

"Lo sendiri yang bakal putusin Calvin setelah ini, karna lo butuh gue!!!" Tekan Altha setelah itu pergi, pria itu sempat melirik Atlan agar mengikutinya.

Delta terdiam dengan tatapan kosong, "Altha bilang apa??..." Tanya Calvin khawatir dengan tatapan Delta.

"B-bukan apa²" balas Delta sembari tersenyum canggung.

"Kita cari alatnya sekarang ya" lanjut Delta menarik Calvin untuk berjalan menuju ruang Yang sudah di sediakan untuk mencari beberapa alat yang di butuhkan.

***
Di jam makan siang Delta berkumpul di meja Hera dan Abel. Calvin sekarang tidak bersamanya pria itu bersama Fasya dan Arhan.

"Lo kenapa melamun terus sih??..." Tanya Hera heran dengan tingkah Delta.

"Nggak kok, bukan apa²" ucap Delta sembari tersenyum tipis.

"Cerita ta, karna masalah kemarin??... Altha usik lo lagi?? dia kan satu kelompok sama lo"

"Enggak, gue udah beres... Gue balik duluan ya" ucap Delta beralasan, ia benar² takut jika keluarga Della akan membencinya jika Altha memberi tahu jika ia adalah saksi tabrakan Della, dan niat buruknya yang menginginkan kehidupan Della juga akan semakin membuatnya bersalah.

"Aneh banget, pasti ada masalah kan bel"

"Anjir lo jangan habisin makanan gue bego!!!" Kesal Hera saat melihat abel yang terus² mengambil udang tumis nya.

"Minta dikit pelit banget sih"

"Itu bukan dikit tapi lo habisin" sinis Hera pada abel.

Di sisi lain Delta berjalan menuju ke tenda osis perlahan, saat tepat berada di depan tenda ia kembali di buat berfikir ragu akan masuk atau tidak, ia mengambil nafasnya perlahan kembali berbalik ingin meninggalkan tenda osis.

"Gue udah bilang lo pasti bakal butuh gue Delta".

Suara dari belakang membuat Delta kembali berbalik, ia menatap Altha lekat seakan tak percaya.

"Gue bisa jadi apapun buat dapatin lo" ucap Altha sinis mulai mendekati Delta.

"Lo gila tha, Lo yang bilang bakal cari pembunuh sahabat gue.. terus kenapa lo malah manfaatin semua yang udah gue percaya in ke lo??"

"Karna gue cinta sama lo, gue lakuin itu karna itu lo ta, tapi lo malah pacaran sama Calvin"

"Lo liat apa dari dia HAH!!!"

Bersambung....

Altha bisa jadi semua guys tinggal milih aja mau versi yang mana hehe...

(Jumat, 24 mei 2024)

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang