Delta berlari menyusuri koridor, menuju ke Balkon sembari terus bergumam untuk keselamatan Calvin.., "tolong..., Tolong..., Gue mohon vin... Lo harus baik² aja..!!!"
Delta membuka gagang pintu tersebut perlahan-lahan mencari tempat persis yang di tunjukkan Altha tadi...
Air mata Delta pecah saat melihat kerumunan Siswa dan beberapa para guru di sana, ia pikir Altha hanya bermain-main dengan foto itu tapi... Setelah melihat kerumunan tersebut entah mengapa tubuhnya merasa lemas.
Apakah ia juga akan kehilangan satu orang tersayangnya lagi??..., Delta perlahan menerobos kerumunan tersebut... Walau tidak akan sanggup menerima kenyataan pahit itu nanti tetap saja ia masih berharap.
Dimana??..., Delta bingung sendiri melihat tidak adanya Calvin di Lokasi tersebut, hanya ada bekas darah yang mengering di sana, lalu untuk apa orang² ini berkerumun??
"Nggak habis thinking gue, serem amat bjir... Kok bisa yah brandal gemilang sampai bonyok kek gitu"
"Terus gimana tuh keadaannya??..."
"Nggak tau sih, gue cuman liat pas ambulance bawa dia doang" Percakapan tersebut sempat di dengar oleh Delta.
"Btw kak Calvin di bawa ke rumah sakit mana yah, penasaran gue"
"Rumah sakit dekat sekolah kita sih pasti, orang keadaannya kritis begitu"
"Emang separah itu??"
"Iya lah, Katanya kejadiannya 2 jam yang lalu terus kak Calvin di tinggal selama itu dengan posisi darah yang udah kering, kira² masih selamat nggak yah???..." Gosip adek kelas tersebut yang sempat di dengar oleh Delta.
Tanpa pikir panjang Delta segera pergi meniggalkan balkon berlari cepat menuju ke rumah sakit Antika dekat SMA Gemilang.
***
Delta berlari menyusuri koridor menuju tempat administrasi, "S-saya Delta.. Wali pasien Korban yang baru aja di bawa ke sini""Maaf, kami belum bisa memberi tahu kondisi privasi pasien, karena polisi masih sedang menyelidiki kasus dan data² penting pasien"
"T-tapi sus saya-, t-tidak kalau begitu apa dia baik² saja, tolong... Apa dia akan segera bangun??!!!" Tanya Delta belibet.
"Tolong jawab pertanyaan itu saja, saya mohon sus..." Air mata Delta kembali mengalir tanpa di sadarinya, tangan gadis itu gemetar tak karuan, pikirannya benar² kacau.
"Maaf dek ini sudah peraturan rumah sakit untuk melindungi hak privasi korban, jika berkenan Adek bisa menuggu sampai polisi selesai menyelidiki kasusnya"
Delta pergi dari tempat administrasi mendudukkan dirinya ke kursi panjang yang tersedia di sana, tidak ada yang bisa ia hubungi sekarang... Handphonenya tertinggal di ruang osis saat masih bersama Altha.
Ia benar² tak bisa berpikir sekarang, entah mengapa pikirannya menjadi sangat kacau mengigat masa depan yang belum terjadi, ia hanya bisa berharap agar Calvin selamat.
"Gimana kalau dia nggak selamat..., lalu ninggalin gue sendiri..."
"Gue mohon... Lo harus selamat Vin..."
"Gue janji bakal penuhin apapun keinginan lo kalau lo beneran nggak apa² ... Gue janji.."
Saat sedang terus bergumam, sebuah Nakas melewatinya dengan tubuh yang tertutup kain, tanpa sadar Delta berdiri dari duduknya menghampiri dengan cepat troli nakas tersebut.
"B-boleh saya lihat??..." Ucap Delta pelan gemetar ketakutan.
"Apa Anda walinya??..., dia mayat yang tidak memiliki identitas... Jadi kami menanyakan hal ini pada Anda"
"Kejadian tabrak lari di SMA Gemilang-" Delta dengan cepat menggeser kain tersebut, rasanya sangat sesak mengigat hal ini harus terjadi lagi padanya....
"Ah maaf, maksud saya Tepat dekat Gedung SMA Gemilang persimpangan jalan..." Lanjutnya menjelaskan.
"T-tidak.. maaf, saya pikir dia orang yang saya kenal" Ucap Delta Memundurkan langkahnya saat sadar bukanlah Calvin yang berada di nakas tersebut.
Delta menatap dengan tatapan kosong, tanpa sadar sekali lagi gadis itu mengeluarkan tangisannya dengan isakan.
Pasrah akhirnya ia pergi dari rumah sakit, ia berniat akan kembali lagi esok.. mungkin saja suster itu berubah pikiran dan memberi tahu tentang keadaan Calvin saat ini.
***
Delta memasuki kediaman rumahnya masih dengan tatapan kosong..., mungkin sekarang sudah sangat malam dan orang² di rumahnya sudah tertidur..., lagi pula bunda dan Ayahnya tidak ada di rumah mereka pergi pagi ini untuk menghadiri acara yang berada di Makassar.*Cekrek*
Tanpa sadar sebuah pelukan hangat menghampirinya..., mata sembab pria di depannya sangat terlihat jelas.
"Lo dari mana njing.., Gue cariin lo dari tadi-" tangis pria itu pecah seakan menangis seperti anak kecil yang baru saja menemukan kucingnya yang hilang.
"K-kak Daren..." Delta juga ikut menangis di pelukan Daren, ia benar² tidak bisa lagi menahannya.
Rasanya benar² sesak, hari ini adalah hari yang sangat berat untuk Delta... Entah ia akan bisa tidur dengan tenang atau tidak... Sepertinya semuanya akan mustahil.
Beberapa waktu kemudian setelah gadis itu menceritakan kejadian ini kepada kakaknya, Delta tertidur di pangkuan Daren di Sofa ruang keluarga.
"Terus gimana adek lo sekarang??..." Tanya Albian melalui video call.
"Udah tidur, gue nggak nyangka Altha bakal ancam Adek gue kayak gitu, terutama gue pernah minta tolong sama dia buat jagain Delta waktu study tour"
"Reza sama Gio juga nggak cerita apa²-"
"Mereka udah pernah cerita, cuman lo-nya yang terlalu sibuk buat intimidasi Calvin makanya lo nggak peduli"
"Kapan??..."
"Waktu kita ngumpul sehari setelah study tour mereka" ucap Albian menjelaskan.
"Terus keadaan Calvin gimana??..., gue juga baru dapat info di Obrol Gemilang" tanya Lagi Albian sedikit penasaran.
"Delta sempat pergi ke rumah sakit tapi katanya Privasi Calvin masih di sembunyikan karna ini termasuk kasus pembunuhan"
"Lo nggak niat laporin Altha??..."
"Gue nggak punya bukti, Gue juga takut Delta bakal jadi sasaran utama dia lagi."
"dengan niat dia pengen ci*m adek gue aja itu udah termasuk pelecehan, gimana kalau entar dia lakuin lebih dari itu??..."
"Lo benar, tapi kalau tuh brengsek di penjara... gue yakin adek lo pasti lebih aman."
"Nanti gue usahain, gue bakal cari bukti terlebih dahulu dan tunggu sampai kondisi Calvin benar² pulih"
"Gue juga butuh suara dia tentang bagaimana Altha sampai lakuin hal nekat ini"
"Yaudah gue tutup ya, gue mau angkat adek gue ke kamarnya"
"Hmm..., kabarin aja kalo lo butuh bantuan..., kalau bisa lo juga cerita sama ortu lo" ucap Albian setelah itu memutuskan panggilan tersebut.
***
"Tolong tanda tangani surat ini untuk memper setujui operasi bedah tubuh anak anda""Luka bagian perut sangat parah akibat beberapa kali bertumpukan dengan benda keras, begitupun dengan kepala bagian belakan bawah anak anda..."
"Operasi mungkin akan di jalankan 2 konsultasi sebagai proses awal pasien, tapi kami akan usahakan pasien tetap bangun selama kegiatan sehari²nya berlangsung".
"Apa bisa saya membawanya ke luar negri saja??..."
Bersambung...
Uuuu apaan tuh guys... Btw kasi satu kakak kayak Daren dong kalau bisa pendamping hidup juga boleh hehe... Jangan lupa tap² vote ya dan tinggalkan jejak digital komen kalian see u next time guys...
Senin, 16 september 2024.
![](https://img.wattpad.com/cover/357776502-288-k647612.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasyGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...