Calvin hanya terdiam mendengar panutan Ayahnya, kaget tentu saja. Ayahnya hanya bisa terus mengatakan hal di situasi yang salah dan tidak tepat, Menunda² sesuatu yang penting dengan alasan yang kurang jelas, ia benar² muak.
Calvin pergi meninggalkan ayahnya kembali ke kamar, "Terserah Ayah mau lakuin apa aja, Saya Sudah muak Dengan tindakan Ayah yang selalu Membuat saya Seperti Sampah yang seharusnya tidak mengetahui apa²!!!" Ucap Pria itu dengan emosi yang juga tinggi.
***
"ANAK KURANG AJAR!!!"*PRANGH...PRANGH...* Cambukan demi cambukan yang di terima Altha Seperti makanan sehari-harinya di rumah ini.
"Ada apa dengan mu, jelas² anak kita tidak salah.., mengapa kau menghukumnya seperti ini hah?!!!" Ucap Bunda Altha memeluk Anaknya yang sudah lemas karena cambukan bertubi² dari Ayah pria itu.
"Seharusnya kau menghukum anak itu, bukan anak kita!!"
"Jangan membelanya, tidak mungkin anak itu memukul anak Sialan ini tanpa alasan, kau pasti melakukan kesalahan bukan, JAWAB AYAH ALTHA?!!!" Teriak Ayah Altha sehingga suara tersebut menggema di seluruh ruangan.
Ada beberapa pelayan yang mendengar percakapan tersebut sehingga menimbulkan gosip di antara mereka.
"KALAU IYA KENAPA HAH?!!.." Teriak Altha tatkala keras dari Ayahnya.
"Ayah dengar..., sikap Saya seperti ini karena turunan Ayah, jadi tidak perlu menuntut saya Atas segalanya karna semua ini berasal dari sikap Kejam Ayah"
"ANAK SIALAN..!!!, BERANI SEKALI KAU BERBICARA SEPERTI ITU PADA AYAHMU!!!" Ayah Altha kembali mengambil tongkat panjang yang sebelumnya ia pakai dan kembali memukul Altha menggunakan benda tersebut.
"C-cukup Daksa, Anak kita bisa mati jika kau terus mencambuknya seperti ini..." Mohon Bunda Altha meringis karena melihat anaknya sudah banyak mengeluarkan darah dan timbulnya goresan² biru di tubuh pri itu.
"Anak seperti dia tidak bisa saya maafkan, SAYA MENGELUARKAN BANYAK BIAYA UNTUKMU DAN LIHAT APA YANG DIA LAKUKAN SEKARANG..., MENCEMARKAN NAMA BAIK KELUARGA..., APA KAU TIDAK PERNAH BELAJAR DARI KAKAKMU HAH...JIKA TAU AKAN SEPERTI INI SEBAIKNYA KAU TIDAK PERLU LAHIR KE DUNIA!!!"
*PRANGH... PRANGH...*
"SAYA JUGA TIDAK INGIN DILAHIRKAN DENGAN ORANG TUA SEPERTI ANDA!!!, SAYA MUAK DENGAN SIKAP ANDA YANG SELALU INGIN MENYAMAKAN SAYA DENGAN RAKHA..., ANDA HANYA BISA MELIHAT SATU ANAK DALAM KELUARGA INI.. JADI UNTUK APA SAYA TERLAHIR DI KELUARA INI HAH?!!!"
"Tidak.. Tidak.. Jangan berkata seperti itu Nak, Cepat minta maaf lah pada ayahmu... Tolong Altha, minta maaf lah..." Ringis Bunda Altha gemetar sembari meminta Anaknya untuk memohon kepada ayahnya.
"Bawa dia dari hadapan ku, dan jangan pernah menampakkan wajah anak ini lagi apapun yang terjadi.., jika perlu keluarlah dari rumah ini...!!!" Ucap Daksa melempar tongkat panjang tersebut lalu pergi meninggalkan istri dan anaknya.
Dengan perlahan Altha berdiri dari duduknya, pria itu mengambil jaketnya dan juga kunci mobil bersiap² menuju ke parkiran, "kau mau ke mana Altha.., tidak nak jangan bersikap seperti ini, minta maaflah pada Ayahmu terlebih dahulu.. bunda yakin jika kau meminta maaf sekarang-" pinta Bunda Altha mencegah putranya.
"Untuk apa bun??..., Ayah sudah mengusir ku dari keluarga ini, bukankah ini yang kalian inginkan dari dulu hah??..."
"A-apa maksudmu, tentu saja tidak ada yang menginginkan itu Altha... Kau Tahu bukan ayahmu selalu bersikap seperti ini saat marah tapi saat kau meminta maaf bunda yakin ayahmu akan memaafkan mu"
"Saya tidak salah, untuk apa saya meminta maaf atas kesalahan orang lain??..., bunda juga tahu itu bukan" ucap Altha membela diri.
"Bunda tahu kau tidak salah... Tapi-"
"Tidak perlu menghalangiku, jika bunda memang ingin saya tidak di usir dari rumah ini... Mengapa bukan bunda saja yang membujuk ayah??..." Ucap pria itu kemudian memasuki mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Kediaman Daksa.
***
"Akhir² ini gue nggak liat adek lo??... Kemana?" Tanya Albian sedikit penasaran, karna terakhir ia melihat gadis itu saat pulang study tour setelahnya anak kelas 2 di liburkan untuk persiapan ujian."Tumben nyari, biasanya juga di cariin bang" ejek Gio refleks kata² tersebut keluar tanpa adanya pikir panjang.
"Gue nggak ikutan ye" ucap Reza mengangkat tangannya tiba² menghindari Gio yang tadinya duduk di sebelah pria itu, akibat tatapan Albian dengan sorot mata datar tetapi masih terbilang seram.
"Gue juga kurang tau" balas Daren beralih melirik Albian.
"Lah adek lo sendiri masa nggak tau, lo kan tinggal serumah"
"Lo kalo ngomong pikir² dulu lah, lo mau emang jadi santapan utama tu dua orang" bisik Alvin menakut-nakuti Gio.
"Lah emang mereka selera makan manusia jomblo dari lahir kek gue??"
"Anjir, diam dah lo.. mumet pala gue lama²" lerai Reza melempar bantal kecil ke arah Gio.
"Lah yang suruh lo dengar siapa Blok?!!, tuh, sumbat telinga lo!!!" Kesal Gio melempar kembali bantal tersebut.
"Ngapain lo???...." Tanya Daren yang melihat Albian sibuk dengan ponselnya seperti mengotak-atik.
"Cari Info jual Beli... Gue mau jual 2 Buaya Axzero" ucap Albian dingin walau sepertinya ini adalah lelucon.
"Bjir... Jangan gitu lah bos, Gini² juga kita berguna loh"
"Nah karna itu makanya Bos manfaatin ke gunaan lo berdua buat orang lain kan yah" Lanjut Alvin mulai berbicara.
"Dih... Lo mah kaga di aja, sana² urus aja tuh ayang lo, pacaran kaga bilang² sok² jomblo padahal sembunyi²"
"Lo nyakitin kejombloaan kita tauk.. ya kan?!..." Lanjut Gio melirik keempat pria yang berada di sana...
Semua tatapan mengarah pada Gio, "Okey... Yang beli lo udah ada..., besok pulang sekolah langsung ke sana aja.. paham!!" Ucap Albian agak kesal tetapi baru saja pria itu berdiri dari tempatnya, suara nada dering terdengar dari ponsel pria itu.
Albian membuka hpnya, tertera kontak Delta di sana... Sangat aneh tidak biasa Delta menelponnya Lalu mengapa sekarang..."Halo??.."
"Lo liat ta, buka mata lo lebar²... Gue lakuin ini semua karna gue cinta sama lo..!!!"
"Siapa??" Tanya Daren penasaran.
"Adek lo"
"Tumben telponnya ke lo, udah damai kah??" Tanya Gio juga penasaran, bisa jadi kan benih² cinta Delta kambuh.
Albian menekan tombol speaker, mendengarkan pembicaraan yang sepertinya 2 argumen yang sedang beradu..., "Gue usaha mati²an biar lo suka sama gue, di antara semua orang yang benci lo dulu cuman gue yang lo bisa ajak bicara tanpa liat watak lo yang lebih dari kata buruk..."
"Dengar ta... Gue nggak pernah sekalipun kalah dari siapapun... Mau itu akan ngerugiin orang lain, gue nggak peduli asal gue bisa dapatin apa yang gue mau..."
"Maaf karna buat lo takut kayak gini, tapi gue terpaksa ta..."
"Nggak akan ada lagi yang bakal gangguin kita... Termasuk Calvin, karna gue udah beresin cowo itu..."
Bersambung...
Uuuu Altha apaan sih, kirain bakalan tobat eh malah lanjut part 2, tapi kasian juga dia kena tekanan dari ayahnya tapi kalo kayak gini sekarang siapa yah yang harus di salahin???...
Btw yuk tebak kira² maksud Altha udah beresin Calvin tuh kayak gimana... Yuk masukin semua pertanyaan² kalian di kolom komentar jangan di simpan sendiri ya soalnya berat...
Kamis, 12 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasyGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...