35| Mantan

1.7K 93 16
                                    

Calvin memainkan pulpennya antusias menunggu Delta yang belum juga kembali, "Pacar gue dimana sih??..." Tanya pria itu terus²an heran dengan perilaku Delta hari ini.

Calvin berdiri dari duduknya menuju ke luar kelas, "Bjir, lo beneran dah pacaran sama Delta bro??..." Tanya Arhan tak menduga langsung menggandeng Calvin.

Fasya yang melihat itu hanya terdiam mematung, Nasib Arhan biarin aja yang penting dia nggak ikutan, "Habis lo han... Habis...!!" Batin Fasya percaya bahwa sahabatnya yang pecicilan ini tidak akan selamat oleh auman Calvin.

"Hm, lo juga nggak percaya kan?? gue juga, Lo liat aja hubungan gue sama Delta bakal langgeng sampai benar² pacaran!!!" Seru Calvin bangga membalas gandengan Arhan.

Fasya membulatkan matanya Heran, tumben²an pria itu Sepakat dengan Arhan yang notabenya bedah jauh dari sifat asli Calvin, Arhan yang juga sadar melepaskan gandengannya sedikit aneh.

"Masih sehat kan bos??..." Tanya pria itu asal karna Merasa juga Aneh dengan sikap Calvin.

"Mau gue geplak hm" tanya Calvin Dengan senyuman mautnya, Rusak mood dia gegara Arhan.

"Nggak Bos".

"Dah, sebagai Kesuksesan gue dapatin Delta, lo berdua gue traktir" ucap Calvin serius dengan nada bulatnya.

"Serius, Gas lah bos".

"Entar, pulang sekolah lo berdua ke apart gue".

Calvin mengalihkan pandangannya yang terdapat Delta berjalan menuju kelas, "udah, lo berdua pergi sana..." Usir Calvin mendorong pelan kedua sahabatnya.

"Bentar woy, gue mau bicara" tahan Fasya yang sejak tadi menunggu gilirannya untuk berbicara.

"nanti aja pas di apart gue" lanjut Calvin mulai berlari kecil menghampiri Delta.

"Dah... yok balik, Biarin bucin dulu tuh anak kasian udah bertahun-tahun karatan gegara si Delta" ucap Arhan menarik Fasya berjalan kembali ke kelas mereka.

***
"Jadi teman², di mohon untuk kalian semua mengisi formulir study tour ini, ingat ini wajib karena akan di masukkan ke nilai raport" jelas Altha tak melepaskan pandangannya dari Delta yang Fokus Dengan ponselnya.

"Kak..." Panggil anggotanya sadar dengan kediamannya yang cukup lama.

"M-maaf, baik kami akan membagikan formulirnya".

Beberapa anggotanya mulai berjalan ke setiap meja untuk membagikan formulir, "Istirahat nanti Ke ruang Osis bentar, Ada yang gue mau bicarain" ucap Altha memberikan formulir langsung pada gadis itu.

Calvin menatap pria itu tajam tidak suka, Begitupun Altha yang sadar dengan tatapan Calvin lalu kemudian beralih ke genggaman tangan Pria itu yang terus menggenggam tangan Delta.

"Gue duluan" ucap Altha dingin setelah itu pergi meninggalkan bangku Delta.

Jam istirahat berbunyi, Delta merapikan mejanya setelah itu beranjak dari duduknya, "gue ikut" tegas Calvin menahan pergelangan tangan Delta.

"Ngapain sih, nggak usah ini privasi" ucap Delta melarang.

"Nggak ada penolakan, Yok sekalian ke kantin" lanjut pria itu ngotot, yang membuat Delta pasrah.

"Tunggu di sini aja."

"Kenapa, Gue juga mau masuk!!"

"Ini privat Vin, nggak semua harus lo tau" jelas Delta kesal.

Calvin menatap Gadis di depannya dingin, sangat tidak adil jika Altha boleh dan dia tidak, "OK, just go in there!!" Tanpa menghiraukan Calvin, Delta memasuki Ruang osis meninggalkan pria itu menunggu di luar.

("Yaudah, Masuk aja sana!!")

"Really?!!, how could he tell other guys, but I'm not her Boyfriend?..." Kesal Calvin setelah itu duduk di kursi panjang yang berada di sana menuggu sembari memainkan hpnya kesal.

("Benarkah?!!, Dia memberi tahu pria lain, Sedangkan aku pacarnya??...")

***
"Kenapa??..." Tanya Delta menatap Lekat Altha yang sepertinya terlihat tidak baik² saja.

"Gue mau lo tau ini, hal yang gue sembunyiiin dari semua orang yang pernah gue cerita ke lo".

"Maksud lo, kenapa harus gue, gue nggak ngerti??..." Balas Delta bingung dengan ucapan Altha, ia memang tidak tahu masalah pria itu tetapi kenapa hanya dia.

"Karna ini ada sangkut pautnya dengan kematian sahabat lo ta".

*Deg..* senyum Delta memudar, "lo tau siapa yang tabrak Della??.., Siapa Al siapa??..." Tanya Delta antusias.

Altha terdiam sebentar, ia takut jika dia sampai memberi tahu gadis ini Delta akan menjauhinya, sedangkan perasaannya sekarang sangat jauh dari kata teman, "Mungkin nanti Ta, Gue belum siap, gue takut lo jauhin gue karna masalah ini" Batin Altha begitu cemas.

"Belum, tapi gue janji bakal cari tau siapa yang buat sahabat lo celaka."

"Terus lo mau kasi tau apa??..." Tanya Delta kembali.

*Tok.. Tok..*

Terdengar ketukan yang cukup keras,
Mereka menatap pintu tersebut bingung, Altha beranjak dari duduknya berniat akan membukanya. "Nggak usah, kita bicaranya nanti aja ya. Gue duluan" pamit Delta buru² keluar, Ia tau siapa yang sengaja mengetuk pintu itu, siapa lagi kalau bukan brandal Gemilang.

***
Mereka berjalan menuju Kantin, pria itu terlihat kesal tetapi masih tetap menggenggam tangannya. "Mau makan apa??..." Tanya Calvin dingin menatap Delta lekat.

"Seblak, minumnya ice matcha" ucap Delta sembari mengambil uangnya.

"Nggak usah, Gue yang bayar" ucap Calvin setelah itu berbalik ke arah kasir.

Mereka mengambil tempat duduk di pojok karena hanya bangku itu saja yang kosong yang lainnya sudah benar² penuh.

Terlihat Geng Axzero berjalan menuju meja mereka, "Del kita duduk sini yah??..." Izin Alvin yang kemudian mendapatkan anggukan Delta.

Albian duduk tepat berhadapan dengan Gadis itu sedangkan Daren yang tidak lepas dari pandangan Calvin menatap pria itu tak suka, "jauh² dari adek gue!!!..." Peringat Daren bergumam menendang kaki Calvin dari bawah meja.

"Udah bos jangan di tatap mulu, Gue ngerti kok sesama jomblo" ucap Gio prihatin memperhatikan Albian yang sejak tadi menatap meja sebrang yang terdapat, Gesya dan Atlan.

"Diam!!..." Peringat Bian emosi, merasa tersindir oleh ucapan Gio.

Sedangkan disisi lain Gesya menatap Geng Axzero yang sekarang begitu dekat Dengan Delta, "mereka berubah" gumamnya, entah mengapa ada yang berbeda dari dirinya, seakan merasa iri dengan keadaan Delta dari dulu hingga sekarang pun masih sama.

Padahal dia adalah korban pembullyan Delta, tapi mengapa gadis itu tetap saja mendapatkan kebahagian dalam situasi apapun, Egois memang tetapi menurut Gesya itu sangat tidak adil.

"Gue benci lo, Delta...".

"Kamu tenang aja, Aku akan balas semua apa yang Delta lakuin ke kamu dulu, Sayang..." Ucap Atlan yang Sejak tadi memperhatikan Gadisnya menatap Delta Datar.

"Nggak usah, Aku mau kamu jauhin mereka" balas Gesya yang masih mempertahankan kepribadiannya, Walaupun ia egois dengan pikirannya bukan berarti ia mau membalas perlakuan Delta padanya.

"Gue nggak janji" ucap pria itu tersenyum smirk.

Bersambung...

*Kota yang di juluki pulau seribu sungai apa sih namanya, Jadimantan ya??...*

Teruntuk Albian yang belum move on, di mohon Jangan berharap lagi yah kan udah jadi mantan🙏🏻😭

Dan buat pasangan tantrum kita selama seminggu ini, Tolong jangan PHP...

Sabtu, 9 maret 2024.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang