Panggilan terputus sepihak, Delta menatap ponselnya lama kemudian beralih melihat Bian yang sejak tadi menunggu.
"Mm.. gini gue nggak bisa nemenin lo sekarang, selain itu gue juga nggak enak Karna Lo udah punya pacar... gue Takut Gesya salah paham nantinya" ucap Delta berhati-hati, seketika wajah pria itu mendingin tidak seperti sebelumnya.
"Gue udah putus".
Kaget tentu saja ia memang sudah tau tentang perdebatan Albian dan Gesya saat di taman tapi ia tidak pernah berfikir hubungan mereka sampai harus berakhir.
"Maaf gue benar²-"
"Enggak bukan salah lo, Gesya Cuman jadiin gue pilihan keduanya setelah Atlan, seharusnya gue sadar kalo hubungan pertama nggak mungkin berakhir semudah itu tapi bodohnya gue malah Macarin Gesya".
Calvin menarik nafasnya dalam,
"Yaudah nggak papa kalau gitu gue duluan, ingat lo harus janji lain kali nemenin gue oke" ucap Bian berusaha tegar setelah itu pergi meninggalkan Delta setelah gadis itu mengangguk pelan.***
Delta berjalan santai menaiki tangga menuju apartemen Calvin, ia juga membawa beberapa makanan untuk pria itu.Baru saja Delta berbelok ke lorong Apartemen Calvin ia tidak sengaja melihat Adegan Antar ayah dan Anak...
"Calvin udah bilang Yah Calvin nggak akan pulang sampai Bunda benar² ditemukan, terserah Ayah mau Ancam Apapun itu, keputusan Calvin nggak akan pernah berubah!!..."
*Plak*
"Sadar Calvin bunda kamu sudah tiada.. percuma kamu hindari ayah seperti ini tidak akan ada yang berubah".
"Ayah hanya mau kamu kembali apa itu sulit??..., Kamu satu²nya pewaris setelah ayah.. tidak mungkin seorang Anak CEO Terpandang tinggal di apartemen sekecil ini".
"Sekarang pikirkan sendiri Kamu yang pulang atau ayah yang paksa kamu, ingat jika ayah yang memaksamu Ayah bersumpah Akan membawamu pergi dari kota ini dan semua kenangan bunda kamu akan musnah Calvin..".
Pria dengan setelah jas Hitam sekitar umur 50an itu pergi setelah mengatakan itu semua, Ayah Calvin yang baru pertama kali Delta lihat dengan suasana yang kurang baik.
Delta menatap Calvin lekat,
Wajah pucat lemah, pipi merah akibat tamparan ayahnya tadi, dan Mata yang berkaca-kaca terlihat jelas di kedua kelopak mata pria itu.Baru saja Calvin ingin kembali memasuki Apartemennya ia tidak sengaja melihat Delta yang berdiri mematung tepat di lorong menatapnya juga.
Suasana canggung sampai Delta mulai menghampiri pria itu, "g-gue bawa makanan buat lo" ucap Delta menunjukkan Beberapa kantong plastik yang berada di genggamannya.
***
Suasana canggung di dalam Apartemen Calvin, "biar gue" ucap Calvin melirik Kantong plastik yang di genggam Delta.Delta memberikan kresek berisi makanan tersebut Sedikit Canggung yang langsung di terima Calvin, pria itu berjalan menuju Dapur mengambil piring dan beberapa alat makan untuk menaruh Makanan yang di bawa Delta.
Delta melirik pria itu lekat Jelas terlihat bahwa Calvin saat ini sedang tidak baik² saja, Pria itu terus saja melakukan kesalahan saat menaruh beberapa makanan ke piring.
Dengan perlahan Delta mendekati Calvin berdiri tepat di samping Pria itu, "Gue tau lo nggak baik² Aja" ucap Delta pelan yang membuat aktivitas pria itu berhenti beralih menatapnya.
"Lo nggak tau apa²" balas Calvin mengelak, tapi sangat jelas Mata pria itu sangat merah seperti menahan tangisan.
"Lo nggak harus sembunyiin semuanya Vin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasíaGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...