52| kembali di saat akan pergi

310 26 32
                                    

"Lo masuk duluan, Gue ada urusan bentar... Nanti gue balik ke sini lagi ya ta" ucap Daren sedikit tidak enak pada adiknya, padahal ia sudah janji tetapi awal kuliah benar² sangat padat.

"Nggak papa" balas Delta Dengan tersenyum.

"Gue duluan yah" lanjut pria itu yang lalu di angguki Delta, setelah mobil Daren sudah tidak terlihat lagi Delta menatap rumah sakit Antika Dengan penuh Harapan.

"Gue mohon, Gue kangen sama lo vin..." Delta menarik nafasnya dalam melangkah memasuki rumah sakit itu.

Kali ini gadis itu tidak langsung menuju administrasi melainkan ke lantai atas balkon, angin yang terus menampar wajahnya dan membuat rambutnya tidak beraturan saat baru saja memasuki kawasan itu..., semua benar² sangat indah saat di lihat dari atas.

"CALVIN PEMBOHONG..!!!"

"LO BILANG BAKAL TERUS SAMA² GUE KAN??..., TAPI KENAPA LO MALAH HILANG HAH?!!!"

"LO BALAS DENDAM SAMA GUE KARNA GUE BUAT LO MENUGGU WAKTU ITU"

"LO PEMBOHONG!!!! LO CUMAN BUAT GUE BERHARAP TERUS SAMA LO VIN..."

"SAMPAI KAPAN LO TERUS KAYAK GINI HAH..., SAMPAI KAPAN LO BAKAL MENGHILANG..." Teriak Delta mulai terisak..., Angin menghembus kencang di tambah dada yang sesak seakan menutupi semua kesedihannya.

"GUE BENCI LO!!!"

"KALO LO SAMPAI DATANG KE HADAPAN GUE, GUE BAKAL MINTA PUTUS SAMA LO BRENGSEK!!!"

"Lo pikir gue bakal lepasin lo semudah itu hah??...."

Tangan Delta tertarik, membuat badannya tiba² berbalik ke belakang, pria yang sekarang berada di depannya itu memegang wajahnya dengan kedua tangan, menyatukan tubuhnya dan Delta memeluk erat gadis itu.

"Gue susah² dapatin lo dan lo pengen putusin gue secepat ini??..."

"Gue udah janji nggak bakal ninggalin lo ta, bahkan kalau gue mati sekali pun gue bakal jagain lo walau bukan dengan wujud manusia..!!!" Calvin menatap Wajah Delta lekat.

"Maaf karna gue terlambat sekali lagi, gue nggak mau putus ta" Delta membeku menatap pria itu benar² berada di depannya, ada banyak pertanyaan yang gadis itu ingin lontarkan tetapi ia lebih memilih untuk menangis.

"K-kenapa lo baru datang hah??..., Gue kira lo beneran mati karna lo tiba² hilang tanpa kabar"

"Gue takut Vin..., gue takut lo ninggalin gue seperti orang² yang dulu gue sayang"

"Gue khawatir sama lo.., gue setiap hari kesini buat cariin lo..., tapi mereka nggak mau kasi tau gue tentang lo"

"Semua orang di sekolah seakan anggap lo udah nggak ada... bahkan media, rumah sakit dan semua yang naro bunga ke meja lo-" Isak Delta tak henti², wajah gadis itu sudah sangat merah tapi Calvin sama sekali tidak berniat untuk menghentikannya.

Delta menatap Calvin sekali lagi membolak balikkan pria itu, "lo nggak papa kan??..., lo beneran udah sembuh kan vin??..." Tanya gadis itu sedikit panik terus mengecek tubuh Calvin.

"Hey... Hey..., Delta liat gue..."

"Gue baik² aja..., dan gue mohon jangan kayak gini ta... Gue nggak mau lo khawatir karna gue..."

"Dengar, apapun yang terjadi ke depannya..., gue nggak mau liat lo kayak gini... Gue udah janji nggak bakal ninggalin lo dan ini buktinya ta"

"Gue nggak mau lo sakit karna gue, Jadi jangan tangisin gue apapun yang terjadi kedepannya hm" ucap pria itu meyakinkan Delta.

Calvin kembali menarik gadis itu hanyut ke dalam pelukannya, ini mungkin tidak akan berlangsung lama tapi setidaknya ia masih bisa bertahan di situasi sekarang.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang