"lo bahkan nggak pernah lihat gue ada, sekarang Lo tinggal pilih..."
"Putusin Calvin atau semua rahasia lo gue bongkar sama keluarga sahabat lo, setelah itu gue janji bakal bantu lo ungkapin siapa orang yang nabrak Della" ucap Altha dingin.
Delta menatap mata Altha seakan bertanya, "ungkapin??..., berarti lo tau siapa yang nabrak Sahabat gue"
Altha tanpa sadar mengatakan itu, tubuhnya mulai panas dingin atas panutannya sendiri, ia bingung harus menjawab apa walaupun ia memang berniat mengugkapkan semuanya tetapi tidak untuk sekarang. Ia masih menginginkan Delta maka ia memanfaatkannya sedikit untuk dirinya sendiri.
"Altha lo tau kan, siapa??..."
"Lo juga teman Della, terus kenapa lo sembunyiin itu??..."
"Altha jawab gue!!!" Mohon Delta mengguncang pelan lengan pria itu.
"Putusin Calvin, gue tunggu lo sampai Study tour selesai" tegas Altha meninggalkan Gadis itu pergi.
Delta menatap punggung Altha yang semakin jauh darinya, tangannya gemetar tak karuan apa yang harus ia lakukan sekarang, membiarkan Keluarga Della tau bahwa dia adalah saksi yang berusaha bersembunyi atau mengikuti jalan pikiran Altha dan memutuskan Calvin yang sekarang menjadi Cinta pertamanya....
Delta berjalan dengan tatapan kosong kembali ke tenda untuk menenangkan diri, besok adalah hari terakhirnya di sini dan keputusan yang di berikan Altha pun akan berakhir... "Kamu dari mana hah???...., dari tadi aku cariin nggak ada" ucap Calvin menghampiri Delta memegang kedua pipi gadis itu.
"Delta"
"D-dari Cari angin bentar kok, besok kan hari terakhir kita jadi aku liat pemandangan disana bagus banget" balas gadis itu gelagapan.
"Jangan bohong sama aku"
"Aku nggak bohong... beneran" balas Gadis itu lagi berusaha mengontrol emosinya.
"Jujur Delta... Aku liat kamu sama Altha, sekarang masih bisa bohong??"
"Dia bilang apa sama kamu" tanya Calvin dengan sorot mata datar
"N-nggak ada yang penting, aku mau istirahat kamu pergi sekarang ya"
Calvin menatap tajam gadis di depannya, "Aku nggak akan lepasin kamu, ini peringatan... bisa jadi suatu hari kamu putusin aku karna dia" bisik Calvin setelah itu tersenyum manis mengusap pelan rambut Delta.
"Istirahat yang banyak baby" mengecup lembut kening Delta.
***
Keesokan harinya....Malam ini mereka di kumpulkan kembali di kawasan luar tenda, Akan banyak kegiatan untuk malam terakhir ini tidak ketinggalan dengan api unggun yang semestinya ada di akhir study tour.
Siswa yang melingkari api unggun sambil sesekali bercerita ria dan menikmati indahnya pantai, sayangnya tidak bisa Delta nikmati karna pikirannya yang mengganggu.
Setiap berpapasan dengan Altha pria itu selalu saja seperti memperingatinya akan sesuatu yang ia tidak ingin ia ingat.
"Mau liat bulan??" Tanya Calvin menyadarkan Delta dari lamunannya.
Delta melirik ke langit bulannya memang sangat indah tapi beberapa saat kemudian bulan itu tertutup awan malam yang gelap.
"Bulannya ketutup awan"
"Enggak kok" ucap Calvin beralih melirik Delta.
"Bulannya ada di depan aku"
"Cantik"
"Apaan sih" ucap Delta menahan senyumannya yang hampir merekar.
"Besok ke apart aku ya, ada sesuatu yang aku mau kasi ke kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasyGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...