19| Hubungan Delta dan Bian

5.4K 291 17
                                    

Delta berjalan melewati gerbang tetapi langkahnya terhenti saat mendapatkan mobil mengklaksonnya dari belakang.

Ia berbalik bingung menatap mobil tersebut sampai seseorang keluar dari sana, "Bian??..." Bingung Delta kemudian menatap sebentar pria itu sinis kemudian berbalik ingin pergi.

Bian berlari kecil menahan pergelangan tangan Delta, "Bunda lo suruh gue jemput lo" ucap Albian.

Delta menatap Albian sebentar, "gue bisa pulang sendiri" balas Delta malas melepaskan genggaman tangan kekar Albian.

"Di Rumah lo nggak ada orang, Bunda suruh gue antar lo kerumah gue karna bunda lo ada di sana, bunda lo juga bawa kunci rumah lo jadi percuma lo nggak bisa pulang" jelas Bian panjang kali lebar.

Delta menghentikan langkahnya kemudian menyingkirkan Bian pelan berjalan menuju mobil pria itu.

Albian menarik nafasnya sesak lalu ikut berjalan menuju mobilnya, entah mengapa ia merasa bersalah karena menampar Delta kemarin.

Albian menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, suasana canggung dalam mobil Delta hanya menatap Jalanan yang tidak terlalu ramai lewat Jendela kaca.

"Gue minta maaf" ucap Albian tiba².

Tidak ada respon dari Delta membuatnya semakin merasa bersalah, "gue minta maaf Delta" ucap Albian sekali lagi dengan nada suara sedikit keras.

Delta berbalik menatap pria itu sebentar kemudian acuh tak bergeming, "brengsek" Batin Delta kesal.

Pria itu menarik nafas pasrah kembali fokus pada kemudinya, tidak beberapa lama mereka sampai di mansion Albian.

Bian berjalan duluan dengan di ikuti Delta dari belakang, mereka memasuki rumah tersebut.

Delta memperhatikan sekeliling rumah itu sampai Albian menghentikan langkahnya, "bunda dimana??..." Tanya Pria itu dingin pada pembantu di rumah ini.

"Ada di dapur den" balas Bibi tersebut menunjuk dapur.

Pria itu mengangguk kemudian melanjutkan jalanya menuju dapur.

"Bunda" panggil Bian pada bundanya yang berada di meja makan.

"Kamu udah pulang, Deltanya mana??..." Tanya bunda Bian dan pas saat itu juga Delta memasuki ruang makan.

Ia tersenyum ramah pada bunda Caca, "Nak Delta kamu makin cantik aja nak" goda Bunda caca.

Delta hanya membalas dengan tersenyum ia bingung harus menjawab apa.

Tidak lama kemudian Bunda Delta datang dari dapur dengan masakan yang berada di tangannya dan menaruhnya di meja makan.

"Eh anak bunda udah ada ternyata, kapan datang nak??..." Tanya Yuna.

"Baru aja bun" balas Delta dengan tersenyum lembut.

"Yasudah kita makan dulu ya kalian juga pasti lapar kan baru pulang sekolah" ucap Bunda caca mempersilahkan Delta untuk duduk.

Delta melirik bundanya tidak enak tetapi setelah mendapatkan anggukan akhirnya ia pasrah.

"Bian keatas bentar mau ganti baju" ucap Bian setelah itu berjalan menuju kamarnya.

Tidak beberapa lama pria itu kembali dengan baju lengan panjang tebal berwarna abu² dan celana pendek selutut berwarna hitam.

Albian duduk tepat di samping Delta, pria iru sengaja menduduki tempat di dekat Delta karena ia masih belum menerima maaf dari gadis ini.

Delta hanya acuh tanpa memperdulikan pria itu, "makan yang banyak ya nak Delta, ini masakan bunda jadi kamu harus coba semua" ucap tante caca ramah menyajikan hidangan.

Setelah itu tidak ada lagi suara kecuali dentingan sendok, Albian beberapa kali melirik Delta mencari waktu yang tepat untuk meminta maaf pada gadis itu.

"Gue tau gue cantik tapi nggak usah di liatin gitu juga, risih tau nggak".

"Lagian lo udah punya pacar genit amat jadi cowo" bisik Delta Kemudian melirik pria itu sebentar dengan tatapan datarnya.

Albian memutuskan tatapannya cepat memegang pelipis kepalanya yang tidak sakit, tentu saja ia malu sekaligus kesal dengan pikiran Delta, bagaimana mungkin gadis itu langsung menyimpulkan tanpa bertanya.

***
Setelah menyelesaikan makan malam Albian membawa gadis itu ke taman belakang miliknya, ia benar² sudah tidak tahan karena menunda² hal yang mungkin menurutnya tidak penting ini.

"Gue minta maaf, lo dengarkan gue minta maaf Delta" ucap Albian tegas.

Delta melipat tangannya memandangi pria di depannya ini, "kalo gue nggak mau gimana??..." Tanya Delta yang membuat pria itu sekali lagi merasa frustasi.

"Nggak penting juga kan, terus kenapa lo mau minta maaf sama gue" lanjut Delta karena sebelumnya pria ini sangat membencinya lalu mengapa ia ingin meminta maaf sampai se effort ini.

"Gue nggak tau, tapi akhir² ini lo benar² berbeda dari sebelumnya itu ngebuat gue merasa bersalah sama lo" ucap Albian jujur.

"Gue nggak yakin kalo lo benar² Delta yang gue kenal sebelumnya" ucapnya lagi yang membuat Delta terdiam membeku.

"Gue tetap sama cuman lo yang nggak bisa buka mata... karna emang lo yang nggak mau liat gue berubah" ucap Delta dengan nada serius.

Delta menghembuskan nafasnya lelah, "gue maafin lo, puaskan..." Ucap Delta kemudian ingin meninggalkan pria itu tetapi ia mengingat satu hal yang tidak mungkin ia relakan.

"Tunggu, gue nggak bilang batalin perjanjian kita ya lo tetap harus jajanin gue selama seminggu" ucap Delta acuh setelah itu benar² pergi meninggalkan Albian.

***
"Hari minggu kita ngumpul yuk" ucap Abel tanpa mengalihkan pandangannya ke ponselnya.

"Kemana??..." Tanya Hera penasaran.

"Ke sini aja" balas Abel memperlihatkan gambar tempat yang akan mereka pergii.

"Oh gue tau ini Cafe yang baru buka itu kan??..." Tebak Hera yang mendapatkan anggukan semangat dari Abel.

"Boleh deh, kalo lo ta bisa kan?...".

"Hmm" balas Delta sambil mengangguk pelan.

Beberapa menit berlalu bel masuk berbunyi membuat ketiga gadis yang berada di kantin tadi beranjak dari duduknya berjalan menuju kelas.

Delta menghentikan langkahnya menatap pemuda yang tidak asing dalam benaknya yang duduk tertunduk menutupi wajahnya, ada apa dengan pria itu??....

"Kalian duluan aja nanti gue nyusul" ucap Delta membuat alasan.

"Yaudah tapi lo cepat ya" balas Hera kemudian mereka berdua pergi meninggalkan Delta.

Delta berjalan pelan menuju Pria itu menepuk bahunya, "Altha?...." Ujar Delta yang membuat pria itu menoleh dengan mata sembab dan air mata yang membasahi wajahnya.

Delta menatap heran pada pria ini kemudian mengambil posisi duduk di samping Altha membiarkan pria itu kembali menangis sampai ia benar² tenang.

"Gue nggak tau masalah lo, tapi gue yakin itu pasti berat buat lo" ucap Delta menenangkan pria di sampingnya.

Altha meliriknya dengan tatapan yang sulit diartikan pria itu menarik nafasnya dalam setelah itu menghembuskannya pelan, "ada hal yang gue sembunyiin, gue enggak berani bilang tapi kalo gue ingat kembali itu ngebuat Gue semakin merasa bersalah" ucap Altha di sertai isakan.

Delta bingung dengan ucapan pria ini tapi ia berusaha untuk menyimpulkan kata² agar Altha bisa tenang, "gue juga pernah bertidak bodoh karna berharap, tapi gue sadar dan belajar dari kesalahan yang gue buat".

"Gue mungkin nggak bisa bantu lo tapi gue harap lo bisa belajar dari kesalahan yang lo buat" ucap Delta antusias.

Altha Refleks memeluk Delta erat,
"Bagaimana kalo kesalahan gue nggak bisa buat dia kembali??..." Ucap pria itu membuat Delta seketika mematung.

Bersambung...

Altha punya rahasia apa yah??...

Senin, 15 january 2024.



Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang