Beberapa detik terdiam Tak peduli Delta memakan makanan suapan Calvin, "kenapa??.." tanyanya bingung Dengan ekspresi kedua pria tersebut.
Albian tak menghiraukan pertanyaan Delta, pria itu berjalan menuju ranjang gadis itu berdiri tepat di seberang Calvin.
"Lo udah baikan??.." tanya Albian menatap Delta Lekat sibuk mengunyah makanannya.
"Udah, tumben lo nanya biasanya juga lo yang nyakitin" ucap Delta tanpa berfikir, ia benar² tidak sadar dengan perkataannya.
Albian terdiam apa yang di katakan Delta memang benar bukan hanya sekali ia menyakiti Delta, sudah lebih setahun ia berlaku kasar pada gadis itu mau itu dengan perkataan ataupun tamparan.
Delta melirik Bian dengan ekspresi yang sulit ia artikan tapi sudah pasti ada sedikit rasa penyesalan yang pria itu rasakan, "Maaf" gumam Delta pelan merasa bersalah.
Calvin melihat kedua orang tersebut Antusias begitupun Altha yang sejak tadi duduk di sofa, padahal ia sedang memainkan ponselnya tapi karna suasana canggung antara Delta dan Albian membuatnya tidak fokus.
Albian mengangguk tanpa tersenyum, Delta terdiam ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi takut ia akan salah bicara seperti sebelumnya sehingga membuat suasana semakin canggung.
*Ceklek*
Pintu terbuka Daren memasuki ruangan Delta berjalan menghampiri adiknya, "minum, lo tuh kalau ada apa² langsung telfon, kalau lo nggak ketemu gue juga yang susah... Bunda dari tadi nelfon gue nanyain kita kenapa belum pulang terus gue jawab apa hah bilang lo hilang ya nggak mungkinkan yang ada gue yang di marahin" Jelas Daren Sambil membukakan tablet vitamin dari kemasan yang baru saja ia beli.
Daren menyodorkan vitamin pada Delta dengan segelas air yang ia ambil di nakas dekat Calvin, "Gak mau, lo semua nggak ikhlas nolongin gue, pergi aja sana gue bisa urus diri gue sendiri" balas Delta kecewa.
"Lo nggak usah ngeyel ta habis ini kita pulang, cepetan!!!" tegas Daren setelah menghadapi rasa paniknya setelah 56 menit sebelumnya.
Delta menatap Daren sinis baru saja ia ingin membalas suara Deringan ponsel berbunyi, bukan ponselnya melainkan ponsel Calvin yang berada di sebelahnya.
*Dring... Dring... Dring...*
Semua mata beralih menatap pria itu, Calvin mengambil ponselnya tertera Nama kontak, *Ayah* tanpa berfikir panjang Pria itu berdiri dari duduknya.
"Gue pamit" ucapnya dingin menaruh makanan Delta di nakas setelah itu mengambil tasnya pergi dari ruangan Delta.
***
Delta melirik ke luar kaca Antusias menikmati angin malam yang sesekali menghembus wajahnya, seperti yang Daren katakan mereka pulang setelah Delta sedikit merasa baikan selain itu Ia juga tidak terlalu parah sehingga harus menginap hingga beberapa hari.Albian menatap Delta dari balik kaca Depan menatap gadis itu lekat, entah mengapa ia terus memikirkan apa yang dikatakan gadis itu tadi.
Delta memperbaiki posisinya menutup kaca jendela rapat karna merasa dingin, tanpa sengaja tatapan mereka berdua bertemu tanpa diminta, cukup lama sampai Delta memutuskannya.
"Malam gini tuh enaknya makan ice krim, apalagi rasa matcha kan??..." Tanya Delta sengaja mengkode Daren.
Tak ada respon dari pria itu bahkan Albian pun beralih ke ponselnya acuh, "Kak Daren-".
"Enggak!!" Potong Daren dingin fokus ke kemudinya.
Delta menyerah ia malas adu bacot untuk hari ini, dengan rasa tak ikhlas gadis itu menyandarkan tubuhnya kasar, selama di perjalanan ia mungkin akan mengoceh terus²an.
Di sisi lain sebelum mereka pulang Altha juga lebih dulu pergi karena Daren yang menyuruhnya pulang, nggak usah panjang² kata lainnya di usir.
Altha menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang fokus pada jalanan, ia kembali berfikir dengan kondisi Delta yang ia kenal sekarang.
Gadis itu amnesia tapi sejak kapan bahkan ia tidak sadar, ia dulu memang tidak Dekat... terutama Delta yang terkenal dengan posisinya sebagai Ratu bullying membuatnya tidak penasaran pada gadis itu.
Bahkan awal mereka mengenal pun membuat Altha tidak tenang karna Delta yang mengenal Della adik dari Rafa yang sudah meninggal karna sebuah kesalahan...
pertanyaan Delta beberapa hari lalu membuatnya semakin takut, Tapi di sisi lain juga gadis itu menyembuhkannya dari rasa takut yang beberapa bulan ini ia sembunyikan.
***
Pagi dengan cuaca yang sangat tidak bagus, hujan turun dengan awan gelap untung saja hari ini adalah hari Sabtu jadi mereka cepat pulang.Pelajaran sudah di mulai beberapa menit yang lalu tetapi bangku sebelah Delta masih saja kosong, bukannya khawatir tapi ia hanya penasaran mengapa pria itu tidak datang??...
Tidak ada keterangan apapun, bahkan saat panggilan ponsel Calvin kemarin terlihat wajah pria itu yang tiba² saja dingin menatap ponselnya setelah itu pergi... bukankah itu aneh??...
Selama jam pelajaran Delta benar² tidak fokus entah ada apa dengannya tapi pikirannya terus saja mencari pria itu padahal saat mereka bertemu pasti ada perdebatan yang terjadi.
"Sial tuh brandal napa muter² di otak gue sih" batin Delta kesal.
"Kan bagus kalo dia nggak datang" gumamnya lagi menatap Awan Gelap di balik jendela.
***
"Napa lo??..." Tanya Abel pada Delta yang sejak menatap kosong sambil meminum minumannya."Enggak".
"Lo masih sakit??..." Bukan Abel melainkan Hera yang bertanya.
"Enggak" balas Delta lagi yang membuat kedua sahabatnya kebingungan.
"Mm... Gue mau tanya".
Hera dan Abel menata Ia lekat bersiap mendengarkan pertanyaan Delta yang terdengar serius.
"Gini... Ini tuh cerita teman gue kemarin dia cerita kalo dia tuh baru² ini sering banget mikirin Cowo yang dia nggak suka terus dia tanya sama gue kira² tuh kenapa kok bisa sih mikirin Cowo itu terus???..." Jelas Delta panjang.
"Berarti dia suka" jawab Abel Pasti membenarkan ucapannya.
"Ya nggak mungkin lah kan gue bilang teman gue nggak suka sama tuh cowo" Ngegas Delta mengelak.
"Kan bisa aja ta justru yang mulai nggak suka tuh biasanya tumbuh rasa Cinta... lagian yang punya masalah teman lo ngapa lo yang ngegas" balas Hera curiga.
"Refleks doang" balas Delta melanjutkan minumnya.
***
"Delta..." Panggil Albian yang berlari kearahnya dari belakang."Kenapa??..." Tanyanya bingung.
"Pak Tio belum jemput lo kan??..., Mau nemenin gue makan dulu nggak??" Tanya pria itu membuat Delta sedikit aneh.
"Lo sehat kan??..." Tanya Delta Berhati-hati.
"Kenapa?.., gue sehat kok" balas Bian memeriksa Suhu wajahnya bingung.
"Ganteng² kok goblok sih" batin Delta frustasi.
"Enggak bukan itu maksud gue.." belum sempat Ia menyelesaikan kalimatnya Ponsel Delta berbunyi.
*Dring.. Dring...*
"Bentar gue angkat dulu".
"Halo?...".
"Lo bisa ke apartemen gue nggak??..." Suara lemah berserak pria terdengar Jelas di telinga Delta, Calvin orang yang ia pikirkan seharian ini menelponnya dengan kondis yang sepertinya kurang baik.
Bersambung...
Calvin sama Altha punya masalah di saat yang sama, kira² ada yang bisa nebak nggak masalah mereka apaan??...
Selasa, 13 Februari 2024.
![](https://img.wattpad.com/cover/357776502-288-k647612.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantastikGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...