21| Anak nyasar

4.7K 248 13
                                    

Calvin mengendarai motor sportnya dengan kecepatan di atas rata².

menghentikan motornya tepat di sebuah Cafe *BlaZy Cafe* milik bunda Fasya, sebelum jam pulang memang Calvin membuat janji akan ke sini karena ada hal yang perlu ia tanyakan pada sahabatnya itu.

Calvin membuka helmnya kemudian menaruhnya di spion motor, mulai berjalan ingin memasuki Cafe... Tetapi langkahnya terhenti saat melihat gadis kecil berusia sekitar 6 tahunan yang kebingungan di luar dekat Cafe.

Dengan penasaran Calvin menghampiri gadis tersebut, "bunda kamu mana?..." Tanya Calvin dengan nada lembut.

Gadis itu hanya diam menatap Calvin takut, "Asya nggak punya bunda" ucap gadis itu setelah beberapa waktu.

Calvin menunduk menyamakan posisinya dengan gadis tadi, "nama kamu Asya??..." Tanya Calvin mengalihkan pembicaraan.

"Kamu ke sini sama siapa?..., terus kamu tinggal dimana??..." Tanya lagi Calvin.

"Asya ke sini sama Ayah, kalau rumah Asya..." tampak gadis kecil itu kebingungan membuat Ia tidak tega meninggalkannya sendiri di luar sini.

"Kamu ikut kakak kedalam dulu ya nanti kakak yang cariin ayah kamu" ucap Calvin yang langsung mendapatkan anggukan dari gadis kecil tersebut.

Calvin memasuki Cafe dengan menggandeng tangan kecil Asya, mengambil tempat duduk yang berada di pojok dekat jendela.

Tidak beberapa lama menunggu Fasya datang menghampirinya, "lo sama siapa??..." Tanya Fasya melirik gadis kecil di samping Calvin.

"Anak nyasar... Kasian jadi gue bawa" ucap Calvin santai, untuk dedeknya nggak ngerti.

Fasya membulatkan matanya tak percaya, "anj*ir anak oran-".

tahan Calvin menutup telinga Asya cepat, "mulut lo" ucap Calvin melirik Asya yang kebingungan.

Fasya menutup mulutnya bersalah, "anak orang napa lo bawa², nanti kalo di cariin ortunya gimana..??" Tanya Fasya pelan yang mungkin hanya di dengar Calvin.

"Justru gue bawa biar bisa bantu cari ortunya, dia sendiri di luar takutnya nanti di culik orang nggak di kenal kan kasian..." ucap Calvin panjang lebar.

"Lo yang culik bego" balas Fasya refleks, benar² tidak sadar dengan siapa dia bicara sekarang.

Calvin menghembuskan nafasnya sabar kalo ni anak orang nggak ada udah habis Fasya sekarang.

Fasya mengelus dadanya bersyukur, "selamat gue" batinnya lega.

"Btw lo mau ngomong apa sama gue??..." Tanya Fasya mulai serius.

"Gue mau lo lacak CCTV lorong Dekat Lapangan" ucap Calvin, Fasya tau apa yang ingin Calvin lihat yaitu posisi di mana foto Delta dan Altha saat berpelukan itu di ambil.

Fasya bukan ahli dalam meretas teknologi tapi beruntung saja dia bertugas memegang kunci beberapa ruangan termasuk ruang CCTV makanya Calvin meminta untuk itu.

"Hm... Nanti gue kirim langsung ke lo" balas Fasya santai meyakinkan Calvin.

"Yaudah gue tinggal ya, gue mau bantu bunda gue" lanjut Fasya yang langsung mendapatkan anggukan Calvin.

Calvin melirik gadis kecil tadi yang fokus melihat ke luar jendela sendu, "kamu rindu ayah kamu ya??..." Tanya Calvin yang membuat Asya berbalik kemudian mengangguk.

Calvin mengelus rambut Asya lembut masih tidak menyangka bagaimana gadis se kecil Asya bisa di tinggal sendiri di jalanan, "Mau es krim nggak...??" Tanya Lagi Calvin.

"Mau" seru Asya, sangat menggemaskan bahkan berandal seperti Calvin pun bisa luluh pada anak kecil.

Calvin memanggil Pelayan yang berada di sana agar menuju ke mejanya, memilih ice cream rasa Coklat untuknya dan Matcha untuk Asya.

itu pilihan Asya sendiri membuatnya kembali mengigat Delta saat gadis itu pertama kali memberikan susu kotak rasa Matcha padanya.

Calvin tersenyum tipis mengingat hal itu tanpa menyadari Asya yang kebingungan karena ia yang senyum² sendiri sejak tadi.

"Teman kamu kenapa??...." Tanya bunda Fasya yang sejak tadi melihat ke arah meja Calvin.

Bunda Fasya sudah mengenal Calvin sejak lama karena pria itu yang memang sering ke sini bersama anaknya jadi wajar bundanya penasaran.

"Stress bun... Kasian mana masih muda" ucap Fasya ngasal sambil merapikan beberapa dekorasi yang berada di kasir.

bundanya memukul lengan Fasya pelan, "kamu ini... Nggak baik bilang kayak gitu" balas bundanya memperingati.

***
Delta berjalan girang dengan memakan cilok yang baru ia beli tadi, mencari tempat duduk yang terdapat di taman.

Tatapannya terhenti saat melihat Ke sekeliling taman yang di penuhi orang² bucin, "tunggu.. ini beneran cuman gue yang sendiri" batin Delta bolak balik melihat ke sekelilingnya.

"Au ah... Jajan lebih enak" gumam Delta melanjutkan jalannya mendapatkan tempat duduk di sekitar taman.

*Dring*

Suara notice ponselnya berbunyi, Delta menyimpan makanannya sebentar kemudian mengambil ponselnya melihat pesan yang masuk.

#Topik Gemilang

Study tour ready, akan di adakan perjalanan antar kelas sesuai jadwal.

Kelas Xll: selesai.

Kelas Xl: Minggu depan.
Kelas X: ....

Di wajibkan untuk semua siswa mengikuti study tour ini karena akan di masukkan ke nilai Rapor.

Info selengkapnya akan di sampaikan oleh wali kelas masing² kelas.

Delta menutup ponselnya acuh ia tidak terlalu suka dengan study tour karena saat SMP dulu perjalanan sekolahnya sangat buruk,Tapi bagaimana pun itu adalah kenangan terakhirnya.

Delta kembali merenung melihat sekeliling Taman sampai matanya membulat karena melihat Daren kakaknya yang bersama seorang gadis.

Ia berdiri cepat, kembali melihatnya lagi dengan saksama bisa saja kan dia salah lihat, "serius itu Daren?!!" Batin Delta masih tak percaya.

Menurutnya ini seperti melanggar hukum alam, bagaimana mungkin Daren jalan sama cewe sedangkan yang ia tahu kakaknya itu jomblo mana pelit lagi.

Delta cepat² mengambil ponselnya kemudian membuka kamera memotret momen yang tidak boleh ia lewatkan ini, lumayan kan bisa di jadiin bahan sogokan.

"Ngapain lo??..." Tanya seseorang yang berada di sampingnya.

Sontak Delta menjatuhkan hpnya kaget, Ia berbalik melihat orang tersebut cepat.

"Sialan, lo bikin kaget gue" Ucap Delta kesal kemudian mengambil ponselnya.

Albian menatap Delta acuh, "Yaudah, perjanjiannya batal" ucapnya ingin pergi.

Delta cepat² menahan pria itu, "enak aja, nggak ada ya kek gitu" balas Delta emosi.

Delta menatap Albian seakan berfikir, "tunggu, lo ke sini sendiri??..." Tanya Delta pelan, konsepnya tuh gini... Ini kan sore terus nih cowo nggak jomblo pasti bawa pacar kan??....

masalahnya tuh Warga gemilang tuh kek hantu bisa kapan aja ada di taman, kalau sampai mereka liat dia sama Albian cuman berdua nanti bisa² dia di kira rebut pacar orang lagi.

"Nggak... Gue sama Alvin" ucap Albian yang membuat Gadis di depannya mengangguk.

Setidaknya ni orang nggak sendiri kan ya, Delta melirik sekeliling taman mencari keberadaan Alvin "Alvin nya mana??..." Tanya Delta lagi.

"Kangen lo sama gua" ucap Alvin yang baru saja datang dengan 2 ice krim di tangannya.

"Hm... Gue kangen" ucap Delta antusias.

Alvin terdiam meneguk tak percaya, begitupun dengan Albian sontak terdiam karena ucapan Delta yang seperti terlihat serius.

Bersambung...

Sabtu, 20 januari 2024.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang