17| kesepakatan

5K 287 14
                                    

Altha bungkam dengan ekspresi datarnya, "bukan urusan lo" ucap Altha ingin melanjutkan jalannya.

Delta terdiam sebentar berpikir lalu melirik Kedepan menatap punggung Altha yang sudah menjauh, "mencurigakan" gumamnya.

"Liat apa lo??..." Tanya Gio yang berada di sampingnya.

Delta berbalik dan mendapatkan geng inti Axzero lainnya juga disana, "kepo" balas Delta beralih menatap Gio dengan ekspresi usilnya ingin berjalan menuju gerbang sekolah.

Albian menarik pergelangan tangan Delta cepat yang membuat gadis itu berbalik sehingga tidak seimbang membuatnya berada sangat dekat dengan pria itu yang jika mungkin di liat orang lain mereka berpelukan.

"Lo apa²an sih" ucap Delta memundurkan langkahnya cepat lalu menghempas tangan Bian.

"Kalian ke markas duluan" ucap Bian tegas.

"Gesya gimana??..." Tanya Reza yang melihat Gesya hanya tertunduk.

Albian mendekati Gesya lalu menyamakan posisinya dengan gadis itu, "kamu pulang sama Reza dulu ya, nanti telfon aku kalau udah sampai" ucap Albian sembari tersenyum manis.

"Emang harus gitu ya kalau pacaran, mau muntah gue" batin Delta tetapi iri juga pen punya pacar.

Gesya mengangguk lalu berjalan bersama Reza duluan, sedangkan Bian kembali menggenggam tangan Delta lalu menariknya masuk ke mobil miliknya.

"Gue ikut lo" ucap Daren cepat sebelum Bian memasuki mobil.

"Enggak usah, biar gue yang urus dia" lanjut Albian kemudian masuk kedalam mobilnya bersama Delta.

Daren mengepalkan tangannya, ia takut jika Bian akan berbuat kasar pada adiknya nanti, ia tahu betul bagaimana sifat Bian jika sudah menyangkut Gesya

"Lo nggak usah khawatir, Bian nggak mungkin bertindak kasar" ucap Alvin menenangkan Sahabatnya, ia tau Daren juga pasti masih memperdulikan Delta karna walau bagaimana pun mereka adalah saudara.

Daren mengangguk lalu berjalan duluan mengambil motor sportnya yang terparkir di parkiran sekolah.

"Lo mau apa lagi sih, kan udah gue bilang bukan gue yang ngunci cewe lo di gudang" ucap Delta frustasi.

"Terus siapa hah?..., cuman lo yang selama ini gangguin Gesya, gue nggak akan percaya kecuali lo punya bukti" ucap Bian dingin.

"Brengsek banget sih lo jadi cowo, oke kalo gue dapat bukti lo harus janji jajanin gue seminggu mau nggak lo" ucap Delta.

Albian menghentikan mobilnya berbalik ke arah Delta, "gue kasih lo 2 hari untuk buktiin kalo lo emang nggak salah" ucap Albian tersenyum smirk.

"Oke, gue anggap lo setuju" balas Delta percaya diri.

***
Keesokan harinya setelah jam pulang berbunyi...

Delta berjalan pelan ke gudang sekolah tempat di mana Gesya di kunci saat itu, ia mengecek ke seluruh tempat mencari tanda² adanya benda yang mungkin berguna untuk di jadikan bukti.

"Kurang kerjaan banget sih gue sampai buat perjanjian kek gitu segala" ucap Delta terus mencari tanpa henti.

"Ayo Del semangat demi harga diri lo dan jajanan gratis yang menanti" lanjut Delta antusias.

"Ck, masa nggak ada tanda² sih, sial banget sih gue" ucap Delta frustasi karna sudah lebih 10 menit ia mencari.

"Lo jatuhin di mana sih, udah dari tadi loh kita carinya" ucap Seseorang yang berada juga di gudang.

Gudang ini sangat kecil di tambah lagi banyak barang yang menutupi sehingga Delta tidak bisa bergerak untuk melihat Orang tersebut, sekali ia bergerak mungkin akan menimbulkan bunyi dan pada akhirnya akan ketahuan.

"Gue yakin ada di sini, tolongin gue Dre kalo sampai ada orang lain yang dapat gue yakin kita bakal ketahuan sama geng Axzero kalo kita yang ngunci Gesya kemarin".

"Ck, lo diam nanti ada yang dengar sialan".

*Arghhh...*

Teriak perempuan tadi lalu menendang barang yang ada di sana.

"Dengar lo tenang aja kita lanjut carinya besok, lo pastiin aja jangan sampai mereka curigain kita"

"Mengerti lo!!" Setelah itu 2 orang tadi pergi dari gudang menyisakan Delta yang masih setia duduk anteng di pojok gudang tanpa 2 orang tadi sadari.

"Perfek..." ucap Delta lalu berdiri dari duduknya.

"Tapi barang yang mereka cari apa ya" bingung Delta.

"Udah lah, yang pasti mereka bakal datang besok" ucap Delta memikirkan rencana.

***
Delta memasuki kelas santai lalu menduduki dirinya di sebelah Calvin yang sibuk dengan ponselnya.

Delta membuka ponselnya lalu beralih menelfon Albian.

"Kenapa??..."

"Gue udah dapat bukti" ucap Delta tersenyum membuat Calvin yang berada di sebelahnya penasaran dengan perbincangan keduanya.

"Lo ke kelas gue pulang sekolah" ucap Albian dari sebrang sana kemudian menutup telfonya.

"Punya urusan apa lo sama Bian??..." Tanya Calvin penasaran.

"Kepo" balas Delta, baru saja Calvin ingin berbicara lagi guru sudah masuk ke kelasnya membuatnya bergidik kesal.

"Ck sialan, mereka punya hubungan apa lagi " batin Calvin berpikir sepanjang pelajaran berlangsung.

Jam pulang berbunyi pertanda kelas sudah selesai, Calvin terus berpikir dengan perbincangan Delta dan Albian di telfon tadi membuatnya tidak tenang.

"Kalian pulang duluan gue masih ada urusan" ucap Delta kepada Hera dan Abel.

"Urusan apa??..." Tanya Abel penasaran.

"Ada deh pokoknya" ucap Delta tersenyum membuat Calvin semakin tidak tenang.

Ia takut jika Delta akan kembali menyukai Albian dan begitupun sebaliknya walaupun mustahil karna setahunya Albian sudah memiliki pacar dan juga pria itu masih membenci Delta.

"Yaudah, gue duluan ya" ucap Delta berjalan keluar kelas menuju kelas 11 IPA 1 dimana kelas Bian berada.

Setelah Hera dan Abel juga pergi Calvin cepat mengambil tasnya lalu mengikuti Delta ke kelas Albian.

Ia bersembunyi dan hanya melihat Delta dari jauh yang sedang berbicara dengan Albian, sampai Melihat keduanya pergi bersama menuju ke balkon.

"Mereka mau kemana??..." Tanya Calvin yang terus mengikuti.

"Sialan" ucap Calvin saat melihat keduanya masuk ke gudang hanya berdua.

Dengan cepat Calvin berlari ke gudang dan..., "lo berdua mau ngapain HAH??..." tanya Calvin yang membuat Albian dan Delta berbalik kebingungan.

"Lo ngapain di sini??..." Tanya Delta menghampiri Calvin.

"Lo yang ngapain pergi berdua sama Albian ke gudang?!!..." Tanya balik Calvin emosi.

"Ck, nanti aja gue jelasin" ucap Delta kesal.

Delta menarik Calvin dan Albian bersembunyi terlebih dahulu di pojok dengan posisi duduk ia yang berada di tengah sedangkan kedua pria itu yang berada di sampingnya.

"Lo berdua jangan berisik" ucap Delta, beberapa menit menuggu akhirnya kedua orang kemarin datang.

Kemarin Delta sempat merekam suara percakapan mereka sehingga ia bisa mendengarkannya pada Albian.

Tetapi karna Albian masih tidak percaya padanya karena takut ia hanya mengarang percakapan itu alhasil Delta mengajak Bian ke gudang untuk menyaksikan bahwa ucapannya benar.

"Lo cari di sana" ucap Salah satunya menunjuk tempat yang mungkin lumayan dekat dengan tempat mereka bersembunyi.

Bersambung...

Selasa, 2 januari 2024.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang