Tepat pukul 15:23 bus berhenti tepat di SMA Gemilang, beberapa anggota osis tidak ikut dalam bus tersebut termasuk Altha, walaupun sedikit aneh menurut Delta tetapi ia juga beruntung tidak di desakkan dengan permintaan aneh pria itu.
"Delta" sahut Daren menghampiri adiknya.
"Kenapa kesini, gue udah bilang bakal pulang bareng Calvin kan??..." Tanya Delta sedikit kesal.
"Nggak boleh, lo ikut gue pulang"
"Nggak mau"
"Lo dengerin gue sekali nggak bisa hah??..."
"Delta bilang nggak mau, kenapa lo paksa??"
"Gue bisa jaga adek lo... Lo tenang aja, gue nggak bakal buat yang aneh²"
"Lo pikir gue percaya??..."
"Lo nggak bisa percaya gue tapi lo bisa percaya adek lo kan??..." Ucap Calvin membalas tatapan tajam Daren.
Albian menarik Daren agar menjauh, "biarin aja, kita awasi dari belakang" bisik Albian pada pria itu.
Daren menghembuskan nafasnya, "nggak boleh... Gue sama Calvin mau ke apartemennya dulu"
"Lo mau ngapain HAH..." Bentak Daren lebih keras dari sebelumnya.
Calvin menghela nafasnya juga frustasi, "I could be crazy" gumam pria itu melihat Delta yang benar² polos, bisa di kira buat yang aneh² kalau kek gini.
("Bisa gila gue")
"Lo mau apain Adek gue BRENGSEK!!!!" Teriak Daren mencengkram kera baju pria itu.
"Sabar bang Tahan... Anak orang bisa mati kalo lo cekik kek gitu" tahan Gio menenangkan Daren.
"Dengar..., lo mati di tangan gue kalo berani deketin Adek gue lagi... Paham!!!" lanjut Daren menarik Delta paksa masuk ke dalam mobilnya, Setelah Albian memasuki mobil Daren menjalankannya meninggalkan pekarangan sekolah dengan kecepatan di atas rata².
Gio dan Reza menatap Calvin sedikit ibah, tetapi saat pria itu beralih menatap mereka juga dengan sorot mata tajam cepat² keduanya pergi juga meniggalkan sekolah.
"Habis lo... Nggak di jadiin adek ipar" bisik Arhan memanas-manasi Calvin.
"Diam aja sebelum lo yang di di cekik" bisik Fasya menarik Arhan agar menjauh.
"Kita pulang duluan ya Vin" ucap Fasya yang lalu diangguki Calvin.
Fasya dan Arhan meniggalkan pekarangan sekolah dengan motor sport kedua pria itu.
Sekarang hanya tersisa pria itu, Calvin mengacak rambutnya tak bisa menenangkan diri, "stop, I can take care of it slowly, I should just go home..." Calvin berjalan kesal menuju mobilnya padahal ia ingin memberikan suprise untuk Delta karna baru menjalin hubungan dengannya tetapi semuanya hancur karna Daren.
Semenjak Delta berubah ia hanya lebih fokus pada gadis itu, bahkan rela masuk sekolah setiap hari hanya untuk bertemu Delta, bahkan lebih parahnya ia benar² mengikuti setiap mapel walaupun akhirnya tetap di marahi oleh semua guru, berhenti melakukan hal yang tidak di sukai Delta itu juga Alasan Calvin berhenti membully.
***
Delta menuruni tangga sedikit berlari menuju meja makan, dengan dress putih yang indah dan tas hitam lucu, Daren menaikkan alisnya seakan bertanya "ngapain lo cantik² dalam rumah??" Tanya pria itu penasaran.
Delta mengambil satu Sandwich dan cepat² memakannya, "Gue mau jalan, yang jomblo nggak di ajak" ucap Delta masih kesal dengan perilaku kakaknya siang tadi.
Setelah menghabiskan makanannya gadis itu meminum air sambil melirik ke jam... "Bun Delta pergi dulu ya... Mau ngedate" ucap Delta senyum² sendiri.
Daren yang mendengar itu refleks berdiri dari tempatnya, "nggak boleh... Lo mau gue bunuh Calvin hah??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasyGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...