34| licik

1.8K 112 11
                                    

*gue jemput lo, cepettan keluar*

Shock tentu saja, Delta membaca pesan tersebut menutup mulutnya tak percaya, *Nggak usah, gue masih lama lo duluan aja* balas Delta pada pesan tadi.

*Bohong, kata bunda kamu udah siap kok... cepettan sayang entar kita telat..!!*

Delta semakin membulatkan matanya
Buru² mengambil tasnya yang berada di atas kasur setelah itu berlari pelan keluar kamarnya, "gila si Calvin ngapain sih" Gumam Delta sedikit panik.

Delta melihat 2 orang yang berbincang sangat akrab di ruang tengah dan sudah di pastikan itu adalah bundanya dan juga Calvin.

Delta menuruni tangga pelan kembali tidak sengaja melihat Daren yang juga berada di sana seperti menatap tak suka kearah pria itu, "Nah itu Deltanya udah turun" sahut bunda Seperti menyuruh Delta untuk menghampiri mereka.

"Yaudah, nak Calvin tolong jagain Delta baik² yah, Nanti lain kali jangan lupa mampir lagi hm" ucap Yuna yang membuat Delta semakin bingung.

"Iya Bun kalau gitu saya pamit dulu, saya janji bakal jagain Delta" balas Calvin tersenyum ramah.

"Gue ikut, boleh kan??..." Sahut Daren mulai beranjak dari posisinya.

"Kenapa??..., motor kamu kan ada ren mobil kamu juga, percuma dong Ayah beliin kalo nggak di pake" ujar bunda menasehati.

"Motor Daren di bengkel lupa ambil kemarin kalau mobil Daren bensinnya abis??..." Melas Daren mulai bertingkah.

"Ck kamu ini, Nak Calvin boleh kan kalau Darennya juga ikut??..." Tanya bunda Yuna.

"Boleh tan" ucap Calvin ramah walaupun tau kalau pria itu hanya membuat alasan saja.

Di sepanjang perjalanan Daren terus memantau Calvin yang sibuk mengemudi, mereka duduk dengan posisi Delta yang berada di depan bersama Calvin sedangkan Daren yang berada di belakang bagian tengah memantau Calvin tiada henti.

"Ngapain lo pake jemput Delta, Jauhin adek gue... Gue nggak suka lo dekat² Delta" Sinis Daren tak suka.

Calvin menatap Daren di balik Spion, "Adek lo sekarang cewe gue, Nggak bisa dong gue jauh² Dari Delta... kan sayang??" ucap Calvin memanas-manasi Daren.

Daren melototkan matanya terkejut.

"APA LO BILANG!!!" Sentak Daren beralih menatap adiknya.

"Del??..., Nggak ada yah gue nggak izinin lo pacaran sama Brandal kek Dia" ucap Daren menentang 1000% hubungan Pendekatan Keduanya.

"Delta!!, lo dengar gue kan??..." tanya Daren tetapi tidak mendapatkan Jawaban dari gadis itu.

"Di pikir gue mau kali yah" batin Delta malas.

"Hentiin mobilnya" lanjut Daren ngotot.

"GUE BILANG HENTIIN..!!!!".

Tanpa mengucapkan sepatah kata Calvin menghentikan mobilnya seperti yang di katakan Daren, pria itu menuruni mobil Calvin setelah itu mengetuk pintu Delta.

"Turun" ucap Daren Tegas memerintah.

"Ngapain sih kak, terus kita ke sekolahnya naik apa??..." Tanya Delta frustasi dengan kedua pria ini.

"Nanti gue telfon Bian buat jemput kita" ucap Daren yang membuat Calvin tidak suka dengan perkataan Daren.

Tanpa pikir panjang pria itu mengunci mobilnya, "lo sendiri aja, Adek lo biar sama gue" ucap Calvin lalu menggas mobilnya meniggalkan Daren.

"Woy..., Sialan lo yah, GUE NGGAK BAKAL RESTUIN LO SAMPAI KAPANPUN, CALVINNN.....!!!" Teriak Daren Berharap Pria itu kembali menjemputnya.

"Sial" gumamnya lagi setelah mobil Calvin tak terlihat lagi.

***
"Ma, pah" panggil Rakha terlihat sangat ketakutan beralih menatap adiknya yang terlihat sangat dingin.

"Kenapa sayang??..." Tanya Desi-mama Dari Altha dan Rakha.

"Rakha mau bicara" lanjut pria itu mulai serius.

"Ada apa, kenapa terlihat sangat serius... bicaralah" Tegas Daksa Ayah mereka.

"Bukan hal penting pah, Rakha cuman mau tanya papa baliknya kapan??..." Tanya Rakha membuat Altha kembali menatap tajam Kakaknya.

"Lusa, tapi kalau pekerjaan papa udah beres papa baliknya cepat kok, kenapa tanya??...".

"Enggak ada, cuman tanya aja" ujar Rakha canggung.

Altha beranjak dari duduknya merasa muak dengan drama yang dimainkan kakaknya sendiri, "Altha berangkat pah, mah" ucap Pria itu tak menghabiskan makanannya.

"Kamu hati² ya nak, belajar yang baik hm" ujar bundanya menasehati.

Altha hanya mengangguk setelah itu mengambil tangan kedua orang tuanya, "ingat nilai kamu jangan sampai turun, Contohin kakak kamu biar kuliahnya juga gampang" ucap Daksa fokus dengan sarapannya.

"Iya pah" balas Altha dingin.

***
Di sepanjang koridor banyak tatapan² yang memperhatikan kedatangan Delta dan Calvin, mustahil jika Siswa/siswi Gemilang tidak mengetahui hubungan mereka.

Calvin menggenggam erat tangan Delta bangga, Setelah melewati perjuangan yang sangat panjang akhirnya ia bisa memulai hubungan pendekatan dengan gadis itu.

Delta menghentikan langkahnya yang membuat pria itu bingung, "kenapa??..." Tanya Calvin penasaran, bukan hanya itu sepanjang perjalanannya tadi ke sekolah pun gadis itu hanya diam walaupun sesekali kesal padanya.

"Lo ke kelasnya duluan aja, Gue mau ke toilet bentar" ucap Delta, berusaha membuat pria itu mempercayainya.

"Yaudah, gue tunggu lo di kelas, jangan lama hm" setelah mengatakan itu Calvin berjalan duluan menaiki tangga meninggalkan Delta.

Gadis itu berjalan melewati toilet menuju Ruang Tata usaha lama yang terletak tidak jauh dengan kelas kakaknya, dengan perlahan gadis itu memasuki ruangan tersebut. Gelap, sunyi dan suhu yang sangat dingin seperti yang ia rasakan terakhir kali di ruangan ini.

Delta berjalan menuju rak Besar yang sudah pernah ia temui, berkas yang berserak di bawah lantai, gadis itu mengambilnya.

Membuka kembali halaman di mana terdapat berbagai foto dokumen disana, "gue yakin, pelaku Yang tabrak Della pernah sekolah di sini" ucap Delta menatap kembali Dokumen data tersebut.

Foto mobil itu memang kurang jelas terlihat karena berada di pojok foto, tetapi plat mobilnya memperlihatkan beberapa nomor yang sangat ia kenali, tidak mungkin ia salah, ingatannya benar² sudah pulih beberapa hari yang lalu.

Delta menyimpan foto tersebut setelah itu keluar dari ruangan Tata usaha lama, Gadis itu berjalan santai sampai mendapatkan Daren dan Bian tepat di depan kelas mereka.

Dengan tatapan tajam Daren menatap adiknya sinis, "Beneran lo pacaran sama Calvin??..." Tanya Bian yang juga sedikit penasaran, Mustahil jika Daren belum menceritakannya pada pria itu.

"Nggak, cuman pendekatan doang" balas Delta sedikit mengelak.

"Sampai kapan??..." Lanjut Daren yang bertanya.

"Kepo, udah ah gue balik duluan" ucap Delta berjalan meninggalkan kedua pria itu.

"Sialan tuh bocah" Gumam Daren kesal hampir melemparkan adiknya sepatu yang baru saja ia lepas.

Gio yang berada di depan pintu kelas memperhatikan jelas tingkah wakil Axzero yang begitu aneh menurutnya hari ini,"apa lo liat²" Sentak Daren yang menyadarinya.

"pagi² dah Stres" ucap Gio tanpa saringan sedikit pun.

*Buk*

***
"ALTHA SIALAN!!!".

"LO LIAT AJA, KALAU SAMPAI TUH ANAK BERANI LAPORIN GUE"

"GUE BERSUMPAH NGGAK BAKAL INGAT DIA ADEK GUE, GUE BAKAL LAKUIN APAPUN YANG BUAT TUH ANAK BUNGKAM!!!"....

Bersambung...

*Ingat orang jahat tobatnya nggak ada yah*

Kalaupun ada berarti Itu Calvin yang udah bucinnya akut...

Kamis, 7 Februari 2024.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang