48| my princess or first love

277 38 69
                                    

Altha mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata², pria itu mengeluarkan ponselnya lalu menelpon nomor yang tidak akan ia sv sampai kapanpun... "Kita ketemu di balkon sekolah.., kalo lo nggak mau Delta kenapa-napa.."

Altha tertawa kecil "gue harap lo datang..." Ucap pria itu mematikan sepihak panggilan tersebut.

Altha menyeret balok sedang dengan salah satu tangannya... Menatap pria bodoh yang mempercayai apa yang ia katakan... "Gue pikir lo pintar... ternyata cuman sampah yang perlu di musnahkan" gumam Altha yang melihat Calvin kebingungan seperti menelpon seseorang dengan khawatir.

°°°
Tepat di balkon sekolah Calvin menunggu pria yang tadi menelponnya, tetapi saat ia baru memasuki balkon tidak ada siapapun di sana, pria itu kembali di buat berpikir.. apakah ini taktik Altha untuk membawa Delta??... Seakan menyuruhnya kemari agar pria itu lebih mudah membawa gadisnya...

Karena sangat khawatir Calvin membuka ponselnya menelpon nomor Delta.., beberapa kali pria itu menelpon tetapi sama sekali tidak ada tanda² gadis itu menjawab panggilan nya, "Sialan!!!" Umpat Calvin benar² frustasi... Ia benar² takut jika Pria brengsek seperti Altha berbuat macam² pada gadisnya... Calvin beralih menelpon Fasya ingin meminta bantuan pria itu... "Halo Vin, kenapa??" Tanya fasya dari seberang.

"Gue minta lo pastiin Cewe gue di rumahnya.., ada yang nggak beres!!" Ucap Calvin setelah itu mematikan panggilannya.

*BUKHH....*

Baru saja Calvin ingin berbalik pergi meninggalkan Balkon sebuah benda keras seakan menabrak belakang kepalanya dengan sangat keras, sehingga membuat pria itu terpental ke tanah...

Ponsel Calvin terlempar cukup keras sehingga mengakibatkan retakan, Calvin menetralkan penglihatannya yang sedikit membuaram, rasa sakit yang seakan datang tiba² menghantam kesadarannya yang hampir tidak bisa ia tangani.

Pria itu berusaha membuka matanya melihat wajah orang yang memukul kepalanya dengan sangat keras, penglihatannya mulai membaik tetapi pria itu kembali ingin menghantamnya dengan balok yang lumayan.

Calvin menghindari serangan tersebut dengan berguling ke samping, dengan cepat pria itu mengambil ponselnya dan menusuk ke sembarang arah tubuh pria itu. "BRENGSEK..!!!, MATI LO CALVIN!!!"
Bentak Altha memukulkan balok tersebut berkali-kali tanpa Ampun ke tubuh Calvin hingga pria itu tak lagi sadarkan diri.

"BUKH.. BUKH.. BUKH.."

Darah yang mengalir lebat tanpa henti, luka dan berbagai tusukan tidak terlihat jelas lagi karena banyaknya darah yang membaluri pria itu.

"Gue udah peringati lo buat jauhin Delta brengsek..!!!, Bukan salah gue kalo lo nggak selamat..."

Altha membuka kardigennya, melilitkan benda itu di sekitar leher Calvin..."Lo harus mati kalo lo mau lihat Delta bahagia..., gue nggak habis thinking sama Delta, bisa²nya dia suka cowo brengsek kek lo yang kerjaannya cuman bolos bolos bolos..., lo tuh nggak punya masa depan vin..., lo nggak bisa bahagian Delta dengan cuma ngandelin kata setia sama muka lo itu sialan"

Altha menarik keras lilitan tersebut tetapi sedikit memainkannya..., "Nggak.. Nggak.., kayaknya ini kurang seru, Delta harus liat kematian lo dulu kan??..." Altha melepaskan kaitan tersebut lalu mengambil ponselnya mengambil beberapa potretan Calvin yang terbaring lemah dengan darah yang mulai mengering...

Altha membuka kontak Delta dengan tag name *my princess* lalu menelpon gadis itu...

Beberapa kali Altha menelpon gadis itu dengan sesekali memainkan balok berlumur darah tersebut menusuk telapak tangan Calvin..., Altha melirik ponsel Calvin yang sudah retak parah itu menyala dengan notif panggilan dari Delta tertera tag name kontak *First love* tak menghiraukan hal itu Altha mengangkat panggilan tersebut.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang