33| Kembali ke kenyataan

2K 128 15
                                    

Delta menatap rumah Sederhana di depannya antusias, mata merah sembab sangat terlihat jelas di kedua kelopak matanya, ringisan kecil yang selalu terdengar tidak bisa ia kendalikan, bagaimana ia harus menjelaskan semua ini kepada keluarga sahabatnya??..., bahkan melihat wajah mereka saja ia tidak bisa.

Delta menghapus air matanya perlahan berbalik ingin pergi, ia benar² tidak sanggup untuk saat ini, baru saja ia berbalik sosok pria yang sekarang berada di depannya menatapnya.

Delta menunduk tidak ingin menunjukkan wajahnya sekarang, berjalan ingin melewati Altha, "lo nangis??..." Tahan Altha khawatir menggenggam wajah Delta memastikan.

"Enggak" Gumam Gadis itu menyingkirkan tangan kekar Altha dari wajahnya.

"Lo bohong, cerita ke gue ta, gue janji akan dengerin lo".

Delta menatap Pria di depannya percaya, tidak bisa lagi menahan air mata yang akan turun deras, ia benar² menangis tepat di depan Altha mengeluarkan unek² yang keluar dari mulutnya.

"Gue takut, Gue takut tha".

"Lo tau gue amnesia, Gue bahkan nggak kenal diri gue sendiri".

"Sahabat gue meninggal gara² gue, Della meninggal karna gue".

"Gue pembunuh, Gue jahat karna nggak nolong Della waktu itu" ringis Delta tak berhenti.

Altha menarik Delta pelan dalam pelukannya mengusap rambut gadis itu berusaha menenangkan.

Di taman yang tidak jauh dari tempat mereka tadi, Delta terus menunduk merasa malu karna tindakannya tadi, "udah baikan??..." Tanya Altha menyodorkan air mineral yang baru saja pria itu beli.

Gadis itu mengangguk mengambil air mineral yang di berikan Altha kemudian meminumnya, "Makasih" gumam Delta pelan.

"Hm".

"Lo beneran liat kejadian itu??..." Tanya Altha sedikit penasaran.

Delta mengangguk, "Gue liat jelas, Gue tau mobil yang nabrak Della" ucap Delta menjelaskan.

"lo liat wajah pengemudinya..?" Tanya lagi Altha entah mengapa pria itu terlihat aneh.

"Enggak, tapi..".

"Kenapa?...".

"Bukan apa²" lanjut Delta berusaha berfikir positif dengan pertanyaan Altha.

"Lo nggak usah takut, ini bukan kesalahan lo."

"lo bukan pembunuh yang seperti lo bilang, lo udah usaha nyelamatin Della"

"Dan buat masalalu lo gue harap lo nggak pernah liat lagi kebelakang, lo nggak harus jadi seperti dulu Ta lo bisa berubah dengan cara lo sendiri" ucap Altha menasehati.

***
Altha menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata², keadaan campur aduk membuat pikirannya semakin tidak tenang, sekarang ia sudah tahu jelas hubungan Della dan Delta sebelum kecelakaan itu terjadi.

Pria itu menghentikan mobilnya di sebuah Cafe ingin menemui seseorang yang sangat penting saat ini, jika bukan dia siapa lagi yang akan menyelesaikannya.

Pria itu memasuki room privat yang berada di Cafe tersebut, Dengan tatapan dingin Altha menatap Meja dimana orang yang ia cari terlihat tidak mempunyai beban apa pun atas perbuatannya, tertawa setelah menghilangkan nyawa seseorang dan membuatnya terlihat seperti penjahat sesungguhnya.

Altha berjalan ke arah meja tersebut emosi,

*Brak...*

Pria yang duduk tadi mulai menatap Altha sinis, "Sial, LO APA²AN HAH..!!!" Bentak pria tersebut emosi.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang