Sebuah pecahan memori terlintas di pikiran Delta, mobil dengan plat yang sulit Delta kenali bukanlah mengarah kepadanya melainkan Gadis Yang tepat berada di jalan raya.
*Bruk*
Terlintas kembali sebuah masa kelam yang aneh, SMA Artika, Kecemburuan, Depresi, Keluarga harmonis dan Della...??
Delta membuka matanya perlahan menetralkan cahaya yang masuk ke kedua kelopak matanya, perlahan membenarkan posisinya menjadi duduk.
Pintu ruangan terbuka menampakkan Calvin yang baru saja masuk, dan tidak lama kemudian Altha pun ikut memasuki ruangan.
Calvin menghampiri Delta dingin, "Lo punya hp kan??, Kalo orang telfon tuh diangkat bukannya dianggurin, kalo kita nggak ada yang nyelamatin lo siapa hah..." Ucap Calvin Tegas berubah 160° dari sifat sebelumnya.
"Dih yang minta di selamatin sama lo siapa hah gada kan, biarin aja Lagian masih Ada Altha" balas Delta Menunjuk Altha yang berada di belakang Calvin.
Calvin melirik Altha yang berada di belakangnya, padahal ia sangat mengkhawatirkan gadis ini tapi mengapa Altha yang mendapatkan pujian.
"Kalo gak ada gue juga Altha nggak bisa nolongin lo" ucap Calvin tajam berjalan menuju sofa yang jaraknya jauh dari kasur Delta kesal, Pria itu langsung mengambil posisi duduk tak peduli kemudian memainkan ponselnya.
"Gak jelas, lo bantu gue nggak ikhlas kan bilang aja" Ucap Delta kesal, baru juga bangun dah diajak gelud.
"Diam!!" Ujar Calvin tajam menatap Gadis di depannya.
"Serah gue lah mulut² gue, Apa lo... mau ancam gue cium lagi sini kalo berani" ledek Delta Dengan keberanian diatas 0,00%, kalo sampe kejadian dianya juga yang ketar-ketir.
Calvin menarik nafasnya kasar mengambil posisi tidur tak membalas apa yang dikatakan Delta, "tunggu aja lo jadi pacar gue, nggak bakal gue lepas" batin Calvin Emosi.
Altha yang sejak tadi berdiri mengambil posisi duduk tepat di bangku sebelah kasur Delta, "lo udah baikan??" Tanya pria itu menatap Delta lekat.
"Udah, btw yang nyelamatin gue lo kan bukan dia" tanya Delta masih ingin memanas-manasi Calvin.
"Udah itu nggak penting, Lo istirahat aja bentar lagi kakak lo bakal kesini sama yang lain" ucap Altha kemudian membantu Delta kembali berbaring.
Mustahil jika Calvin tidak melihat kejadian itu Kesal, emosi, marah sekarang sedang menyerangnya terutama kecemburuan, ia kembali merasakan hal tersebut setelah berhasil menyingkirkan Albian.
Dengan berusaha semaksimal mungkin Ia mengabaikan keduanya dan tentu saja itu berhasil, ingat dia adalah Calvin... Badboy yang bisa menyembunyikan apapun dari siapapun.
Pria itu menutup matanya bukan berarti ia tertidur justru ia terus saja berfikir Keras tentang Altha dan Delta yang membuatnya kesal hari ini.
*Ceklek...*
Pintu terbuka cepat menimbulkan suara yang cukup berisik, untung saja ruang rawat yang di tempati Delta sepi jadi tidak akan ada pasien lain yang terganggu.
Daren berlari menghampiri Delta yang baru saja tertidur, menatap Adiknya lekat pria itu mengelus pucuk rambut Adiknya lembut setelah itu beralih menatap Altha dan Calvin yang berada di ruangan tersebut seakan bertanya-tanya.
"Lo tenang aja Delta sekarang udah baikan" ucap Altha pelan kemudian beranjak dari duduknya.
"Kita bicara diluar gue jelasin semua" lanjutnya berjalan duluan keluar yang lalu diikuti Daren meninggalkan Calvin dan Delta.
***
Albian berdiri dari duduknya setelah melihat Daren dan Altha keluar dari ruangan Delta, ia menghampiri keduanya bersiap mendengarkan Altha yang sepertinya ingin menjelaskan sesuatu."Delta terkunci di Ruang tata usaha, gue sama Calvin temuin dia udah pingsan di dalam" ucap Altha menjelaskan.
"Lo tau siapa yang kunciin Delta...??" Tanya Albian menatap Altha sedikit curiga.
"Enggak, gue ngga tau" balas Altha dingin.
"Lo yakin??.., lo bilang Delta pingsan terus dari mana lo tau kalau dia ada di ruang tata usaha...??" Tanya Albian semakin curiga, Atlan mengiriminya pesan aneh dan sudah dipastikan pria itu yang berniat buruk pada Delta.
Deg...
Altha sengaja menyembunyikan ini karna ia yang ingin sendiri memberi pelajaran pada kelima orang tadi, bukan hanya itu ia juga tidak ingin Geng Axzero sampai berlaku berlebihan karna sudah pasti sasaran utamanya akan tertuju pada Delta dan Altha tidak mungkin membiarkan gadis yang ia sukai sampai dalam bahaya lagi.
Altha terdiam ia tidak tahu harus menjawab apa, "udah yang penting Delta udah ketemu, Kita bahasanya nanti aja" Ujar Daren menatap Lekat Albian, pria itu tidak ingin Altha ikut campur dengan masalah ini jadi ia menyela pertanyaan Albian.
Altha bernafas lega berusaha tetap rileks dengan keadaan ini, "gue telfon yang lain dulu biar mereka nggak usah kesini, sekalian beliin vitamin Delta" ucap Daren beranjak pergi setelah mendapatkan anggukan Albian.
***
Delta membuka matanya perlahan terbangun, ia melihat sekeliling ruangan hingga tatapannya berhenti pada Calvin yang berbaring dengan mata tertutup."Shut... Shut... Calvin" panggil Delta lemah.
"Calvin lo dengar gue kan??" Panggil Delta lagi sedikit membesarkan suara nya.
Calvin membuka matanya berbalik menatap Delta, "Apa??" Tanyanya Datar
"Gue lapar" melas Delta memegang perutnya yang datar.
"Makan ngapain panggil gue" acuh Calvin tak peduli.
Delta menatap Pria itu sabar, berbalik acuh berharap Siapa pun yang datang memberinya makan, harapin Brandal Dah Lah yang ada turun harga diri Delta.
Calvin melirik Delta yang tak bergeming, gadis itu termenung sambil terus melihat ke arah pintu masuk, Calvin beranjak dari duduknya dan mengambil makanan yang berada di meja dekat sofa.
Untung saja perawat rumah sakit disini sudah menyiapkan makanan sebelum Delta bangun jadi ia tidak perlu keluar untuk membeli makanan lagi, Calvin menduduki kursi dekat Ranjang Delta, mulai membuka wrap/plastik pembungkus makanan.
Pria itu berdiri ingin membantu Delta untuk bersandar, "mau ngapain lo??..." Tanya Delta kaget baru sadar Calvin yang berada di sebelahnya.
"Lo mau makan kan??..." Tanya Calvin balik yang membuat gadis itu mengangguk canggung.
Setelah membantu Delta pria itu mengambil makanan yang tadi ia taruh di nakas kemudian ingin menyuapi Delta pelan.
Baru saja Delta ingin melahap makanannya, pintu terbuka menampakkan Albian dan Altha yang sekarang melihat interaksi mereka berdua.
Bersambung...
Nah lo pilih siapa kalian hayoo??...
Ramein chapter ini dengan vote dan komen kalian guys...
Jumat, 9 Februari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasyGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...