Follow ig author yuk= @re_rky_wattpad.
~[][][]~
Delta membuka matanya perlahan, melihat ruangan putih dengan bau obat-obatan.
"Lo udah bangun?..." Tanya seseorang yang duduk tepat di kursi dekat brangkarnya.
"Menurut lo" balas Delta tak santai, Delta membenarkan posisinya menjadi duduk.
Pria itu hanya berdecak tanpa ingin mengeluarkan satu kata pun, "Awas, gue mau pulang" ucap Delta ingin turun dari kasurnya.
"Gue udah suruh pak Tio pulang, lo pulang sama gue " ucap Daren menghentikan langkah Delta.
"Nggak mau, gue nggak mau pulang sama orang asing" balas Delta berjalan keluar uks.
Daren terdiam dengan apa yang di katakan Adiknya tunggu sejak kapan dia anggap Delta adik???.
"Sialan orang-orang di sini pada nggak waras" ucapnya dengan menendang apapun yang berada di depannya.
"bunda Della kangen, pen pulang aja deh nggak papa kalau tiap hari nggak jajan yang penting pen balik" gerutu Delta, ia terus berjalan walau tidak tau tujuan.
"Mana lapar lagi-".
*Pip..pip...*
"APAAN....!!!!" Teriak Delta karna suara Klakson mobil yang sejak tadi mengikutinya, tentu saja ia tau itu Daren, bikin kesal aja.
Daren keluar dari mobilnya dan menghampiri Delta, "Masuk, bentar lagi gelap, Bunda cariin kita" ucap Daren agak kesal.
"Ck, gue nggak mau asalkan lo turutin satu permintaan gue, ngitung-ngitung hukuman lo karna nampar gue tadi" ucap Delta ngotot.
"Nggak, lo masuk atau gue tinggal".
"Yaudah tinggal aja, dikira gue takut apa" balas Delta melanjutkan jalannya.
Daren menghela nafas pasrah, "yaudah gue bakal turutin lo, tapi hanya satu nggak lebih" ucap Daren yang membuat Delta menghentikan langkahnya lalu berbelok masuk ke mobil Daren.
"Dasar Bocah" ucap Daren sinis.
*Pip... Pip...*
"Lo nggak jadi pulang??..." Teriak Delta dari balik kaca.
Daren berlari kecil menuju mobilnya, setelah itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
***
Daren menatap Adiknya tak percaya hal yang diinginkan Delta benar-benar tak masuk akal, di saat semua orang ingin membeli barang branded dia malah beli Ice matcha se kantong besar untuk di bawa pulang."Lo serius cuman mau beli ini" tanya Daren tak percaya.
Delta mengangguk moodnya sudah kembali, Delta adalah tipikal cewek simpel yang tidak tergoda dengan barang-barang mewah, yang penting jajan udah beres dah apa lagi ice matcha itu adalah kesukaannya dari dulu.
"Lo nggak sakit kan??..." Tanya Daren sekali lagi.
"Enggak, tapi tangan gue masih sakit" ucap Delta ngasal tapi jujur loh dia.
"Serah lo" balas Daren lalu berjalan menuju mobilnya Begitupun Delta yang mengekori dari belakang.
Selama perjalanan Delta hanya fokus ke depan dengan beberapa kali menyedot minumannya.
"Lo nggak mau coba, enak loh" tanya Delta menyodorkan minumannya ke mulut Daren.
"Enggak" balas Daren menyingkirkan minuman tersebut, tapi yang namanya Delta nggak mungkin nyerah dong semua orang harus tau kalo matcha itu enak nggak seperti yang di bilang haters *rasanya kayak rumput* kalo beneran rumput mah Delta juga nggak mungkin minum lah.
"Enggak lo harus coba pokoknya" paksa Delta menyodorkan kembali minumannya.
"Gue bilang nggak mau!!!" Balas Daren menyingkirkan minuman itu kasar, dan menatap Delta tajam.
"Dengar jangan pikir gue baik hari ini sama lo, lo bisa seenaknya".
"Lo tetap iblis di mata gue, dan gue nggak akan pernah percaya dengan sikap lo" lanjut Daren kemudian kembali fokus pada stir kemudinya.
Setelah perdebatan kecil tadi Delta hanya diam dengan melihat ke luar jendela, beberapa kali juga dia menyedot minuman matcha nya, Delta tidak akan peduli dengan apapun jika hal yang ia sukai bersamanya.
"Turun, kita sudah sampai" ucap Daren.
Delta turun dari mobil tapi sekali lagi ia di suguhkan dengan pemandangan Motor yang berjejer di parkiran mansion.
"Huh..., kalo gue buka lapak parkir, terus harga per satu motornya 1 juta pasti Delta kaya" ucap Delta ngasal yang mungkin di dengar Daren.
"Ngasal lo mana ada parkiran sampai 1 juta" ucap Daren.
"Serah gue lah, orang gue yang buat" ucap Delta lalu berjalan masuk ke dalam mansion, seperti biasa sudah ada sahabat-sahabat Daren yang duduk di sana.
"Assalamualaikum Delta pulang" ucap Delta memberi salam.
"Waalaikumsalam" balas mereka walaupun kurang jelas.
"Oh para hama ngumpul disini toh..."
Ucap Delta lalu kembali berjalan santai menuju kamarnya, gadis ini emang prik udah tau orang yang dia bilangin pada kejam-kejam masih aja cari masalah, ya iyalah kalau nggak cari masalah bukan Delta namanya, masalah tu udah kek rumah sediri bagi dia masuk aja nggak usah bilang-bilang anggap rumah sendiri kan ya.Albian yang mendengar itu berdiri dari duduknya, lalu berjalan menghalangi Delta.
"Kenapa, lo marah??..., kan emang benar" ucap Delta dengan tersenyum remeh, kesal dia tuh sama nih orang, dia niatnya baik malah di kasarin.
Pria itu mendekatinya hingga jarak mereka yang sangat dekat, Delta hanya terdiam gugup loh dia di dekati cogan ya walaupun cogan di depannya ini brengsek banget.
"Lo nggak akan pernah berubah, sekali pun yang lo omongin emang benar gue nggak akan percaya" ucap Albian menatapnya tajam.
"Emang ya kalo orang buta tuh nggak bakal liat mana yang asli dan mana yang bohongan, dan lo termaksud orang itu".
"Gue emang nggak ingat lo dan sebaiknya nggak pernah ingat lo lagi, gue bersyukur karna ingatan gue hilang dan gue harap ini untuk selamanya" ucap Delta lalu menyingkirkan Pria itu dari hadapannya.
"Di kira gue takut apa di digituin" ucap Delta.
Mereka hanya menatap Delta tidak percaya, mereka semakin bingung dengan sikap Delta yang berubah drastis, di mulai dari Delta yang tidak takut lagi dengan Albian padahal dulu Delta selalu membalas saja dengan omongan tetapi sekarang bahkan memaki pria itu pun dia sangat berani, tidak ada rasa takut sama sekali, hanya satu pertanyaan yang ada di benak mereka "apa ini semua di sebabkan amnesia atau hanya berpura-pura???..." tapi mereka tetap saja mengelak hal itu dan tidak mempercayai perubahan Delta.
***
Pagi yang cerah tetapi tidak dengan suasana hatinya, semalam Delta kembali mendapatkan ingatan dari pemilik tubuh ini tentang bagaimana Delta yang asli selalu mengejar Albian secara ugal-ugalan tanpa menyerah bahkan gadis itu selalu berbohong dan bersikap manja jika bersama Albian.Gimana nggak malu coba, jijik banget liat Delta yang dulu bucin akut sama si brengsek, "Delta kebal banget bisa tahan sama si brengsek kalo gue mah dah geplak aja tuh orang" ucap Delta mengigat kembali kelakuan Albian dan the geng Axzero.
Delta terus meremas kertas yang berada di tangannya kesal "Awas aja nanti, kalo gue ketemu lagi sama mereka gue bakal jahilin sampai mampus" lanjut Delta ngasal, ngomong aja dia mah tapi pas di depan geng Axzero malah ketar ketir, beraninya cuman maki-maki di belakang.
*Brak...*
Suara gebrakan itu berasal dari Hera, gadis itu sangat marah entah apa yang terjadi.
"Jawab gue jujur, kemarin lo di gebrak lagi kan sama geng Axzero??..." Tanya Hera emosi bahkan Abel sudah takut-takutan kalo liat Hera marah.
Bersambung...
Senin, 11 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasyGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...