Follow ig author yuk= @re_rky_wattpad.
~[][][]~
"Sudah nak ini bukan salah kamu, ini sudah kehendak tuhan sayang" ucap sang bunda menenangkan anaknya yang tengah melamun di tempat terakhir Kakak tercinta.
"Enggak bun ini salah Della, kalau waktu itu Della nggak sembarangan nyebrang kak Rafa mungkin nggak sampai kayak gini" balasnya mengelak dengan isakan, Adella Rena Aswa gadis yang sangat menyesali kelalaiannya, ia tidak menduga kakak yang sangat amat ia sayangi harus pergi hanya karena kesalahannya.
"Dengar nak Kak Rafa pasti sedih liat kamu kayak gini"
"aku yakin kak Rafa benci Della..."
"Nak Dengar... kak Rafa selamatin kamu karna dia sayang sama kamu, dia nggak mau kamu sakit sayang..." Ucap bunda menyakinkan anaknya itu.
Tidak ada respon dari Della setelahahnya, gadis itu hanya menangis terus menerus hingga awan mendung kembali terlihat, rintikan kecil yang kemudian menjadi deras benar² turun dan membasahi mereka.
"Seharusnya Della yang berada di sana, bukan kakak..." ucap Della yang langsung di elak oleh bundanya.
"Enggak sayang jangan ngomong begitu... bunda tidak mau kehilangan kamu nak..!!" Memeluk erat anak gadisnya.
Bunda perlahan beranjak dari duduknya membantu anak yang sekarang menjadi satu²nya itu untuk berdiri, Bunda Della membiarkan gadis itu untuk berjalan duluan... Ia tahu ini berat untuk anaknya dan memerlukan waktu untuk sendiri.
Della merasa sangat bersalah, kejadian itu sangat melekat di pikirannya dimana kakaknya Rafa tertabrak mobil hanya karena ingin menyelamatkannya yang bernia mengambil bola di jalan raya.
Saat itu ia dan kakaknya Rafa bermain tangkap lempar bola tetapi karena kakaknya yang sulit bergerak karena memakai kursi roda akhirnya bola tersebut terpental jauh di jalanan sehingga Della berinisiatif mengambilnya, saat itu ia melihat jalanan sepi tetapi karena sangat tidak fokus ia bahkan tidak memperhatikan sekitar setelah itu.
sehingga tidak sadar dengan mobil merah dengan plat 25** yang melaju cepat kearahnya, Rafa yang melihat itu berusaha meneriaki Adiknya tetapi sama sekali tidak di dengar.
Sehingga *Bruk* Rafa terpental jauh hingga ke pembatas jalan dengan kursi roda yang sudah hancur, Della yang melihat itu masih terdiam. mobil yang tadi menabrak kakaknya Pergi begitu saja, Rafa menyelamatkannya dengan mendorongnya. tetapi kakaknya??....
Jalanan sepi yang membuat kakaknya lambat ditangani sehingga...,
"Maaf kami tidak bisa menyelamatkan pasien."Kejadian itu masih sangat lekat, ia terus berjalan pelan dengan tatapan kosong, bahkan bundanya yang sadar berusaha meneriaki Della agar menghentikan langkahnya. sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya.... Seakan hal yang sudah di rencanakan tuhan...
*Bruk...* Kembali terjadi...
Kejadian yang sama terulang kembali, Della melihat sekeliling dengan mata yang mulai memburam, darah berada di mana-mana bahkan sudah terdengar suara ambulans, bundanya terus menangis suara itu terus terdengar dengan denyut di telinganya.
"Kak Rafa... Maafin Della" batinnya sebelum menghembuskan nafas terakhir.
***
Seorang gadis membuka matanya perlahan menetralkan cahaya yang masuk, Gadis dengan paras cantik yang mengalami koma hampir se bulan ini akhirnya membuka matanya merasakan udara segar di sekitar."Aus..." Ringisnya karna merasa sangat kesakitan.
"Gue di mana??..." Tanyanya kepada dirinya sendiri.
"Bunda dimana??... kenapa gue ada di sini??..." ucapnya sekali lagi.
Pintu terbuka menampakkan beberapa orang yang masuk kedalam ruangannya dengan ekspresi yang tidak bisa di artikan.
"Kalian siapa??..." Tanya Gadis itu kepada 5 lelaki yang berada di depannya sekarang.
Salah pria itu mengambil air yang berada di nakas lalu menyiraminya tanpa berpikir, "lo nggak usah pura-pura." ucapnya dengan sorot mata tajam.
"M-maksud lo apa??..." balasnya menahan emosi kalau singanya keluar bahaya kan ya.
"Cih GUE BILANG NGGAK USAH PURA-PURA DELTA...!!!" Bentak pria itu lagi yang membuatnya terdiam.
Pria itu mencengkram dagunya keras "sifat busuk lo nggak bakal ketutup sama akting murahan lo tau nggak..!!!".
"Lo apa-apaan sih, gue aja nggak kenal Kalian tiba-tiba masuk bentak² gue seenaknya. emang lo semua siapa hah..." bentaknya yang membuat kelima pria itu tertegun tak percaya.
"Anjir, lo beneran amnesia???" Kaget salah satu dari mereka.
"Dengar... gue bukan Delta yang lo semua bilang, gue Della!!" Gadis yang mengaku bahwa dirinya Della itu membentak merasa sedikit kesal.
"Ck lo percaya hah... bisa aja dia ngarang biar dapat perhatian lo" ucap salah satunya lagi.
"Gio benar, emang bisa cewe kek dia di percaya".
Pria itu mendekatkan wajahnya tepat di depan Delta, "Gue peringati lo sekali lagi, kalo gue liat lo bully Gesya... gue nggak bakal segan² buat main tangan Ta".
"Koma??, siapa yang percaya dengan Drama busuk lo itu hah..??" ucapnya setelah itu pergi.
seorang wanita paruh baya memasuki ruangannya dengan langsung memeluknya, "non Delta nggak papakan, maafin bibi nggak bisa lindungi nona" ucapnya dengan penuh kekhawatiran.
"Maaf bibi siapa??..., Delta itu siapa??..." Tanya Della sekali lagi, ia benar-benar bingung dengan semua ini, mengapa semua orang memanggilnya Delta sedangkan ia tahu jelas namanya adalah Della.
"Non beneran nggak ingat bibi??" Tanya wanita tersebut yang langsung mendapatkan gelengannya.
Della menatap wanita itu bingung sampai ingatan-ingatan yang tidak rampung mulai bermunculan yang membuatnya merasakan sakit.
"Ada apa non, nona tunggu sebentar bibi akan panggilkan dokter!!" bibi lalu berlari memanggil dokter sedangkan Della sudah pingsan di tempat.
"Bagaimana dok?..." Tanya bibi tersebut.
"Seperti yang saya sudah katakan, pasien mengalami amnesia akibat benturan yang sangat keras, mungkin ini hanya sementara ataupun bisa juga permanen maka dari itu saya menyarankan untuk tidak memaksakan pasien untuk mengingat Masa Lalu nona Delta..." ucap sang dokter yang mungkin Della dengar, sebenarnya ia sudah sadar hanya saja ia malas untuk membuka mata, lebih baik mendengarkan bukan kangen juga dia sama kasurnya hehe.
"Kalau begitu saya pamit" lanjut sang dokter yang langsung di angguki bibi tidak lupa mengucapkan terima kasih.
Della membuka matannya lalu melirik bibi itu mulai duduk "maaf, bibi bisa antar saya ke toilet nggak" tanyanya tidak enak.
"Nona Delta sudah bangun, iya saya bisa non mari saya antar" Della hanya mengangguk ia tidak peduli lagi dengan nama Delta sekarang, ia hanya ingin ke toilet.
"Bibi sampai sini aja, makasih ya" ucapnya tersenyum rama lalu masuk ke toilet, tentu saja itu membuat bi Ira terkejut bagaimana seorang Delta yang terkenal kejam bisa mengucapkan kata makasih dengan lembut.
Delta Zahya Nada gadis cantik tapi tidak dengan sikapnya, gadis ini di juluki dengan Ratu bullying walaupun sasarannya hanya pada Gesya Gadis lemah lembut yang menjadi penghalang kisah cintanya Dengan Albian, Bukan hanya itu ia juga iri Dengan Gesya yang selalu mendapatkan kasih sayang dimulai dari Keluarga, Albian dan bahkan kakaknya sendiri. sedangkan ia yang sudah Jelas adalah saudara Kandung dari Daren tidak mendapatkan perhatian yang pantas layaknya saudara.
bukankah itu tidak adil???...Depresi, Emosi, Cemburu membuatnya Semakin buruk, ia berusaha mati²an agar terlihat oleh Albian walaupun ia tahu Pria itu sudah memiliki Gesya, se tahun lebih ia berusaha tapi tetap saja tidak ada hasilnya, yang ada ia hanya semakin di benci oleh banyak orang termasuk kakaknya sendiri.
Tapi bagaiman bisa hal aneh ini terjadi??
Bersambung...
Yuk di vote yang banyak guys...
Jumat, 8 Desember 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Reality
FantasyGadis yang terjerumus masalah perpindahan jiwa, Kebencian orang² di sekitar membuatnya tidak mengerti apa penyebab orang² di sekitarnya membenci tubuh yang ia tempati ini??... Gadis Egois yang tidak di sukai semua orang, Depresi, Masalah, Dan trauma...