13| CALVIN

6.4K 377 13
                                    

Follow ig author yuk= @re_rky_wattpad.

~[][][]~

Delta menuruni mobil Daren setelah itu ingin berjalan menuju pekarangan sekolah tetapi langkahnya terhenti karena ucapan Daren.

"Lo nggak mau ambil uang jajan lo??..." Tanya Daren sengaja yang membuat Delta berbalik menghadapi pria itu tidak lupa mengangkat tangannya meminta uang jajan.

"Mana??..." Ucap Delta walaupun masih kesal dengan pria di depannya.

"Nanti di kantin gue kasih" ucap Daren berjalan meninggalkan Delta, yang membuat Delta semakin kesal.

"Awas aja lo ya kalau nggak ada di kantin, gue geplak pala lo" teriak Delta yang membuat pria itu tertawa kecil, ini baru pertama kalinya ia jahil pada gadis itu.

tawa Daren terhenti saat kembali mengigat kelakuan Delta selama ini  di sisi lain ia juga takut jika ia harus menyesal karna terlalu keras pada Adiknya seperti yang di katakan Alvin kemarin.

***
Delta mendudukkan dirinya di bangku, di sebelahnya sudah ada Calvin yang membaringkan kepalanya Di meja tertidur.

Delta kembali memikirkan ide jahil seperti yang ia lakukan kemarin pada Altha kemarin, ia mengambil ponselnya lalu memencet tombol kamera lalu mengambil foto Aib pria itu, biar tau rasa karna bikin kesal dia kemarin.

@Del_tanada

disukai oleh Abel_cecan dan 16.210 lainnya.

Brandal Gemilang lagi tidur...😴

Lihat semua komentar

Delta_lovers
Kak hapus kak takut di labrak kak Calvin.

Delta_fans33
Ini yang kemarin ya kak???...

Gio_tamvan
Dilabrak lo nangis...😏

Alvin_33
Hapus ta, lo nggak tau gimana sifat Calvin

Delta terdiam dengan beberapa komentar yang tertera di sana tetapi ia mengabaikannya dan kembali melihat kembali handphonenya.

Sesekali ia tertawa kecil saat melihat wajah Calvin yang tertidur sampai sebuah tangan kekar menggenggam pergelangan tangannya erat.

"Hapus..." Ucap Calvin yang baru saja memperbaiki posisinya, sangat terlihat pria itu marah bahkan pria itu menatapnya tajam.

"Kalau gue nggak mau, lo mau apa???..." Tanya Delta dengan senyum mengejek.

ia tau pria di depannya ini tidak berani melukainya karna dari ingatan Delta kemarin ia sudah mengetahui tentang Calvin tapi masih beberapa hanya tentang pria itu yang menyukainya, nggak mungkin kan ni orang lukain orag yang dia suka (cuman feeling dia doang sih).

Calvin tersenyum sinis mata pria itu masih merah akibat baru bangun tidur membuat nuansa menyeramkan semakin kuat di wajahnya di tambah lagi wajah tampan pria ini benar² sangat mendukung.

Calvin mendekatkan wajahnya tepat si depan Delta lalu berbisik di telinga gadis itu dengan nada bulat "lo hapus atau gue cium" ucap Pria itu pelan tetapi penuh penekanan.

Delta gugup di tempat tubuhnya tiba² saja kaku karena perkataan Calvin, "g-gue hapus sekarang" ucap Delta gemetar lalu menjauhkan wajah Calvin dari wajahnya.

"Sini hp lo" ucap Calvin lalu merebut hp Delta dari genggaman gadis itu.

Pria itu menghapus postingan Delta setelah itu beralih ke aplikasi WhatsApp dan menyimpan nomornya di ponsel gadis itu.

"Sampai lo blokir atau nggak balas chat gue, gue beneran cium lo saat itu juga"

"Paham...!!" Lanjut Calvin kemudian mengembalikan ponsel Delta tepat di telapak tangan gadis itu lalu kembali membaringkan kepalanya di meja.

***
Delta berjalan dengan malas ke bangku kantin Daren and Gang inti Axzero setelah bertempur panjang dengan pikirannya, nggak mungkin kan dia nggak makan karena gengsi.

"Bisa di kira caper gue" batin Delta pasrah demi uang jajan kesayangannya.

"Apa gue bilang, lo pasti nggak tahan kan nggak dekat² sama Albian??" Timpal Gio saat Delta sudah berada di depan meja mereka.

"Serah lo deh, uang gue mana??..." Minta Delta kesal pada kakaknya yang tengah sibuk dengan ponselnya.

Daren melirik Delta lalu mengambil selembar uang 100 rb dari sakunya lalu memberikannya kepada Delta "udah kan" ucap Daren.

"Hm..., thanks" balas Delta dengan tersenyum lalu beranjak ingin pergi dari sana, tetapi lagi² langkahnya terhenti karena panggilan Gesya.

"K-kak" ucap Gesya tidak enak.

Delta berbalik mengerutkan dahinya seakan bertanya.

"Aku mau minta maaf karna gara² Gesya kak Delta sampai di tampar kak Bian" lanjut Gesya tertunduk takut.

Delta menatap Gesya lama, "udah nggak papa, tapi kalau boleh lo jangan terlalu cengeng yang cuman hal kecil aja di tangisin, gue cuman takut orang bakal salah paham kalo hal kemarin ke ulang lagi" ucap Delta menasehati.

"Maksud lo apa HAH...??" Tanya Bian dengan menggebrak meja yang membuat Delta kaget.

"Gue cuman nasehatin cewe lo" balas Delta menatap Bian malas.

"Cewe gue nggak perlu nasehat sampah dari lo, yang perlu di nasehatin itu lo bukan cewe gue"

"Dasar cewe murahan" lanjut Albian masih menatap Delta tajam.

"Serah lo deh malas gue bicara sama orang yang mulutnya lemes kek cewe" ucap Delta lalu pergi dari meja geng Axzero.

Gio dan Reza yang mendengar itu tidak sanggup lagi menahan tawanya karena ucapan Delta.

"Kalian diam!!!" Bentak Albian memukul keras meja hingga menimbulkan suara.

Semua orang yang berada di kantin bergidik ngeri pada Bian, mereka yang tadinya memperhatikan perdebatan mereka seketika kembali ke posisinya masing² dan terdiam hingga kantin yang tadinya rame menjadi sunyi seperti tidak ada penghuninya.

Delta yang melihat itu juga merasa kalau Albian itu Aneh, "bisa²nya Delta dulu suka sama tuh cowo brengsek" gumam Delta menggelengkan kepalanya, lalu melanjutkan aktivitasnya memesan makanan.

***
Jam pulang sekolah suda berbunyi sejak tadi Delta menunggu Daren tepat di samping mobil pria itu sambil sibuk memainkan hpnya, tidak beberapa lama menunggu akhirnya Daren datang.

"Lo lama banget sih keluarnya" ucap Delta kepada pria itu.

Daren hanya menatap Delta datar lalu menyingkirkan gadis itu dari hadapannya, "lo pulang sendiri" ucap Daren mulai memasuki mobilnya.

"Tapi-".

"Udah nggak usah banta biasannya juga lo pulang sendiri kan kalo nggak ada pak Tio" potong Daren emosi, entah ada apa dengan pria ini padahal kan Delta nggak buat salah apa².

"Lagian gue masih benci lo, jadi berhenti seakan lo adek gue karna sampai kapan pun gue nggak akan pernah anggap lo sebagai saudara gue" ucap Daren lalu menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan sekolah.

Delta terdiam entah mengapa ucap Daren sangat menyakitkan baginya walau bagaimana pun tubuh ini tetap milik Delta asli pasti dia juga bisa merasakan kelemahan Delta yang tidak tahan dengan ucapan Daren tadi.

Delta berjalan menuju halte sendu matanya mulai memerah karena tidak tahan lagi dengan ucapan Daren, bahkan kakaknya Rafa dulu tidak pernah berbicara seperti itu padanya.

"Sialan napa gue nangis sih cengeng banget jadi cewe" gumam Delta lalu mendudukkan dirinya di kursi halte.

Air matanya terus saja keluar tanpa henti padahal ia sudah berusaha menahan tapi tetap saja, Delta menutup wajahnya lalu menangis kencang dan sesekali terisak.

"Gue benci di sini, gue mau pulang, gue mau hidup kayak orang normal lainnya" lirih Delta terus saja mengoceh sampai ia benar² letih.

Bersambung...

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang